banner 728x90
Nelayan Mantang Lama mengevakuasi jasad Sulaiman yang ditemukan terapung di perairan Pulau Hantu sekitar kawasan PT Bintan Alumina Indonesia, Jumat (16/9/2022) pagi. F- Istimewa/warga

Jasad Nelayan Mantang Lama Ditemukan di Perairan Pulau Hantu, Sulaiman Tak Jadi Menyaksikan Pernikahan Ponakan

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Jasad Sulaiman (51) nelayan Desa Mantang Lama, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan telah ditemukan, Jumat (16/9/2022) pagi tadi. Jasad Sulaiman ditemukan di perairan Pulau Hantu, tak jauh dari lokasi kejadian.

Jasad Sulaiman ditemukan setelah memasuki hari kedua pencariannya. Sulaiman terjatuh, tenggelam dan dinyatakan hilang, Rabu (14/9/2022) malam lalu. Saat itu, nelayan Desa Mantang ini terjatuh dan hilang di perairan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang.

Pencarian langsung dilakukan, Rabu (14/9/2022) malam. Namun, belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan, Kamis (15/9/2022) pagi hingga malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, jasad Sulaiman pun belum ditemukan.

Meski belum ditemukan, sekitar 15 unit kapal motor (pompong) nelayan Mantang dan Kelong standby di sekitar lokasi terjatuhnya Sulaiman.

Baca Juga :  Dua Kapal Barang dari Riau Tepergok Bawa Penumpang Arus Balik Idulfitri

“Nah, Jumat pagi tadi sekitar pukul 06.05 WIB tadi, jasad Sulaiman ditemukan. Jasad Sulaiman ditemukan di sekitar Pulau Hantu, tepatnya di depan kawasan PT BAI. Sulaiman ditemukan terapung dan dalam kondisi telungkup,” kata Zulkarnain, Camat Mantang kepada suaraserumpun.com, Jumat (16/9/2022) pagi beberapa saat setelah penemuan jasad Sulaiman.

Setelah ditemukan, jasad Sulaiman langsung dievakuasi ke atas pompong dan dibawa ke rumah duka, Desa Mantang Lama. Jasad Sulaiman dari saudara kandung mantan Kades Mantang ini, dikebumikan setelah salat Jumat. Saat ini, keluarga almarhum Sulaiman dalam kondisi berduka.

“Dengan takdir seperti ini, Sulaiman tak jadi menyaksikan pernikahan ponakan atau anak saudaranya, yang direncanakan akan resepsi tanggal 2 Oktober 2022 nanti,” kata Zulkarnain menambahkan.

Baca Juga :  Penantian 64 Tahun, Gubernur Kepri Meresmikan Pengoperasian Saluran Kabel Laut di Pulau Buluh

Sebelum meninggal akibat terjatuh di laut, Sulaiman (51) warga Desa Mantang Lama pergi memancing bersama dua orang rekannya. Nelayan ini memancing di sekitar perairan Desa Mapur, Bintan Pesisir. Kemudian, Rabu (14/9/2022) sore, cuaca buruk dan ekstrem. Sehingga, tiga nelayan Mantang Lama ini memutuskan untuk kembali ke rumahnya, setelah kapal yang digunakan dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.

Untuk menuju pulang ke Desa Mantang Lama, tiga nelayan yang menggunakan kapal motor (pompong) 3 GT ini melewati selat di antara perairan PT BAI dengan Pulau Pangkil Kecil. Dalam perjalanan pulang ini, Sulaiman berada di bagian belakang pompong. Sekitar pukul 19.30 WIB, saat berada di perairan PT Bintan Alumina Indonesia, Sulaiman terjatuh dan tenggelam. Diduga, Sulaiman terjatuh dari pompong akibat gelombang laut yang cukup tinggi disertai cuaca buruk.

Baca Juga :  Jelang HUT ke-75 Bhayangkara, Polisi ke Makam dan Tabur Bunga di Laut

Mengetahui Sulaiman tidak ada di bagian belakang pompong, dua rekannya langsung menghubungi pihak pemerintah Desa Mantan Lama. Sulaiman pun dilaporkan terjatuh, tenggelam dan hilang.

Atas laporan tersebut, tim gabungan pun melakukan upaya pencarian. Selain pemerintah desa dan kecamatan, pencarian dibantu oleh masyarakat Mantang dan Desa Kelong. Turut serta perangkat desa, tim Desa Siaga, Poskamla, Polair, Tim SAR dan beberapa nelayan pesisir. Kini, jasad Sulaiman sudah ditemukan oleh nelayan, dan tim gabungan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *