Bintan, suaraserumpun.com – Setelah tim BPBD Kabupaten Bintan melakukan verifikasi, terdata 20 rumah porak-poranda akibat bencana alam puting beliung disertai petir, Senin (5/9/2022) kemarin. 20 KK warga di Desa Toapaya Selatan yang mendapat musibah bencana alam tersebut dibantu bahan logistik.
20 kepala keluarga (KK) yang mengalami kerugian akibat bencana alam tersebut antara lain Dicky Zurkarnaen (4 jiwa), Samsul Arif, Jatmiko, Sunem (3 jiwa), Suparmi, Suyanto, Purwanto (2 jiwa), M Saifudin (4 jiwa), Sukiman (2 jiwa), Tang Hok (2 jiwa), Bambang Riadi (2 jiwa), Rudi Aryanto (5 jiwa), Sugiono (5 jiwa), Fitratul khair (4 jiwa), Sugiantoro, Markus Selaman, Tumari, Umar Nasrul, Ischak, dan Rusdi.
20 KK warga Toapaya Selatan, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan tersebut menjadi korban bencana alam. Rumah warga tersebut rusak akibat hujan deras disertai angin kencang dan petir. Sehingga mengakibatkan angin puting beliung. Mayoritas korban sedang berada di dalam rumah, pada saat bencana alam, pada pukul 12.00 WIB, Senin (5/9/2022).
Akibat bencana alam ini, satu unit rumah warga porak-poranda atau rusak berat. Atap rumah terangkat dan mengalami kerugian serta peralatan elektronik yang rusak. Namun, mayoritas rumah warga mengalami rusak sedang dan rusak ringan.
“Kita sudah mendata secara detail. Jadi, ada 20 unit rumah yang terdampak bencana alam di Desa Toapaya Selatan itu. Kita sudah menyalurkan bantuan logistik berupa sembako. Untuk keluarga yang punya anak balita, kita beri makanan sehatnya,” kata Ramlah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, usai menyerahkan bantuan logistik, Selasa (6/9/2022) pagi tadi.
Dalam menanggulangi bencana alam ini, kata Ramlah, BPBD Bintan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Termasuk pemerintah desa setempat, pemerintah Kecamatan Toapaya, RT/RW serta warga setempat.
“Untuk bantuan kerusakan rumah, warga akan membuat proposal dan mengajukan ke Pemkab Bintan. Tim verifikasi akan menilai kerugiannya. Kemudian, baru dibantu melalui dana Bantuan Tak Terencana (BTR),” kata Ramlah menambahkan. (yen)
Editor: Sigik RS