banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan secara simbolis bantuan usaha ekonomi produktif dan bantuan kepada kelompok tani di Karimun, Selasa (30/8/2022). F- Istimewa/diskominfo kepri

Kelompok Tani di Karimun Dapat Bantuan Hampir Rp0,5 Miliar dari Pemprov Kepri

Komentar
X
Bagikan

Karimun, suaraserumpun.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kemiskinan di Kepri, melalui berbagai kebijakan dan program. Seperti di Karimun, kelompok tani mendapat bantuan hampir Rp0,5 miliar dari Pemprov Kepri, pada tahun anggaran 2022 ini.

Program-program yang dijalankan Pemprov Kepri dalam menanggulangi kemiskinan daerah, sesuai dengan amanat Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin. Penanganan fakir miskin dilaksanakan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Selasa (30/8/2022), Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyerahkan bantuan untuk sektor pertanian di Kabupaten Karimun, dengan total bantuan Rp 454.017.600. Dana hampir Rp,0,5 miliar ini bersumber dari Dana APBD Provinsi Kepulauan Riau dan dana dekonsentrasi (APBN).

Bantuan sektor pertanian yang diserahkan itu berupa sarana pascapanen padi senilai Rp52,4 juta. Terdiri dari power thresher yaitu alat perontok padi sebanyak 2 unit. Fasilitasi bantuan sarana produksi bawang merah senilai Rp60 juta berupa benih bawang merah TSS 40 kg, plastik UV dan mulsa, pupuk organik, dan pupuk anorganik. Bantuan ini diberikan kepada tiga kelompok tani.

Baca Juga :  Karimun Bakal Kekurangan Sapi Menjelang Idul Adha 1443 Hijriah

Selain itu, Pemprov Kepri juga memberikan fasilitasi bantuan sarana produksi cabai senilai Rp220 juta. Berupa benih cabai besar, plastik mulsa, pupuk organik, dan pupuk anorganik yang diterima 16 kelompok tani. Terakhir yaitu bantuan peningkatan prasarana pertanian senilai Rp 121.617.600 berupa 3 unit kendaraan bermotor roda 3 (viar).

Selain itu, Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menyerahkan bantuan kesejahteraan sosial berupa paket sembako dan bantuan pengembangan ekonomi masyarakat dalam bentuk bantuan sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis di Gedung Nasional, Karimun.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemberian perlindungan sosial menjadi upaya mencegah guncangan atau kerentanan sosial keluarga. Agar kelangsungan hidupnya dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.

Baca Juga :  Vaksinasi Polres Karimun Menargetkan 2.675 Pelajar

“Begitu juga Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengakses sumber daya ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan, dan menciptakan kemitraan kerja yang saling menguntungkan,” jelas Gubernur Kepri.

Berdasarkan data yang di keluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Kepulauan Riau, Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Kepulauan Riau pada Maret 2022 sebesar 6,24 persen atau sekitar 151.68 jiwa. Angka tersebut masih di bawah Persentase Penduduk Miskin Nasional yang berada di angka 9,54 persen.

Adapun penerima manfaat yakni masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) di wilayah Kabupaten Karimun, dengan rincian Bantuan Kesejahteraan Sosial Sembako dan Paket sembako dengan total penerima manfaat sebanyak 580 KK. Tersebar di Kecamatan Karimun sebanyak 162 KK, Kecamatan Meral sebanyak 180 KK, Kecamatan Meral Barat sebanyak 105 KK, dan Kecamatan Tebing sebanyak 133 KK.

Baca Juga :  Dua Kandidat Dasa Wisma di Bintan Dipersiapkan untuk Lomba PHBS Tingkat Provinsi Kepri

Sementara untuk Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yaitu alat-alat untuk usaha berupa meja kompor, kompor gas, oven , blender, dan mixer dengan total penerima manfaat sebanyak 20 KK yang berada di Kecamatan Meral sebanyak 10 Orang dan Kecamatan Meral Barat sebanyak 10 orang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad berharap, pemberian bantuan ini bisa meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses sumber daya ekonomi. Serta meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan, dan menciptakan kemitraan kerja yang saling menguntungkan.

“Tentunya ini juga merupakan salah satu ikhtiar kita bersama dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang semakin membaik,” tambah Ansar Ahmad. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *