banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau memberikan keterangan pers pada saat peluncuran pecahan uang rupiah kertas emisi 2022, Kamis (18/8/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

BI Mengeluarkan Pecahan Uang Rupiah Kertas Emisi 2022, Ansar: Uang Lama Masih Berlaku

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Bank Indonesia meluncurkan pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022, Kamis (18/8/2022). Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menyampaikan kepada masyarakat, agar tak perlu khawatir. Karena, uang lama masih berlaku.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekan plakat menandai peresmian diluncurkannya 7 pecahan uang kertas tahun emisi 2022. Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad bersama Kepala Perwakilan Kantor BI Kepri Musni Hardi K Atmaja mengikuti prosesi peluncuran tersebut, melalui video conference dari Gedung Daerah, Tanjungpinang.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dengan mengharapkan ridho Allah yang Maha Kuasa pada hari ini 18 Agustus 2022, saya Perry Wajiyo Gubernur Bank Indonesia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi meluncurkan 7 pecahan rupiah kertas tahun emisi 2022 sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Republik Indonesia,” kata Gubernur BI Perrry Warjiyo.

Tujuh pecahan uang kertas yang baru tersebut, gambar pahlawan, kemudian tarian, pemandangan alam, dan flora masih dipertahankan. Presiden Joko Widodo sebelumnya menetapkan delapan pahlawan nasional sebagai gambar utama pada uang kertas Indonesia tahun emisi 2022 dalam Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2022 yang diteken pada 6 Juli 2022 yang lalu.

Rincian Keppres tersebut adalah gambar Presiden dan Wapres Indonesia pertama Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs Mohammad Hatta pada pecahan Rp 100 ribu, Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada pecahan Rp 50 ribu, Dr. G.S.S.J Ratulangi pada pecahan Rp 20 ribu, Frans Kaisiepo pada pecahan Rp 10 ribu, D.r. K.H. Idham Chalid pada pecahan Rp 5.000, Mohammad Hoesni Thamrin pada pecahan Rp 2.000, dan Tjut Meutia pada pecahan Rp 1.000.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Beri Diskresi untuk Menanggulangi Miskin Ekstrem di Kabupaten Lingga

Kemudian perwakilan keluarga kedelapan pahlawan nasional tersebut menerima ‘Token of Appreciation’ sebagai bentuk apresiasi negara terhadap jasa-jasa pahlawan tersebut. Mulai besok, Jum’at (19/08) uang rupiah kertas remisi 2022 akan diedarkan melakui perbankan dan masyarakat melalui penarikan dan penyetoran.

Usai menyaksikan peluncuran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sebagai orang nomor satu di Kepri menerima ‘Token of Appreciation’ semua pecahan uang baru rupiah emisi 2022, langsung dari Kepala Perwakilan Kantor BI Kepri Musni Hardi K Atmaja sebagai perwakilan Pemerintah Daerah. Kemudian secara berturut-turut Musni menyerahkan ‘Token of Apreciation’ kepada Kaskogabwilhan I Mayjen TNI Lismer Lumban Siantar sebagai perwakilan Forkopimda Kepri dan Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus sebagai perwakilan Instansi Vertikal,

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sambutannya menyampaikan peluncuran uang kertas remisi 2022 ini merupakan momen bersejarah sempena peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI. Menurutnya, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki fungsi menyediakan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI.

Baca Juga :  Foto Ramadhan Sananta Temu Kangen di Stadion Sri Tri Buana Sebelum Jumpa Fans Persis Solo

“Selain itu, BI bertugas mengatur perputaran uang di seluruh Indonesia. Ini bukan tugas yang mudah, karena urusan fluktuasi moneter harus terus dimonitor dan dievaluasi oleh BI,” ujar Ansar Ahmad.

Gubernur menambahkan, selain sebagai alat pembayaran yang sah, rupiah dapat memiliki spektrum yang lebih luas. Ia menyampaikan rupiah dapat dijadikan alat transformasi antar generasi yang memperkenalkan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia dan budaya serta keberagaman dan kekayaan alam Indonesia.

“Apresiasi kepada BI karena tetap menampilkan pahlawan nasional dan kebudayaan Indonesia, juga performance rupiah yang terus dievaluasi dan ditingkatkan seperti emisi 2022 ini. Harapannya dengan teknologi terkini kemungkinan penerbitan uang palsu dapat dihindarkan,” ungkapnya.

Ansar Ahmad juga berharap peluncuran pecahan uang rupiah kertas emisi 2022 ini dapat menjadi spirit baru agar rupiah menjadi kebanggaan sebagai dasar kedaulatan bagi masyarakat Indonesia. Ia berharap dengan diluncurkannya rupiah kertas emisi baru ini dapat berkontribusi mempercepat usaha pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19.

“Selamat kepada Bank Indonesia, mudah-mudahan bisa menjadi Bank Sentra yang diunggulkan dan dapat mengatur sirkulasi ekonomi melalui moneter dengan sebaik-baiknya. Kita Apresiasi BI Perwakilan Kepri yang telah banyak memberikan kontribusi kepada UMKM Kepri sehingga memperkokoh hubungan sebagai mitra kerja pemerintah daerah,” tutup Gubernur Kepri.

Baca Juga :  Roby Kurniawan Cek Persiapan MTQ Ke-X Kabupaten Bintan

“Bagi masyarakat, uang kertas yang lama itu masih berlaku,” sambungnya.

Sebelumnya Kepala Perwakilan Kantor BI Kepri Musni Hardi K Atmaja mengatakan untuk mendapatkan yang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, BI terus melakukan evaluasi berkala terhadap uang rupiah yang beredar di masyarakat. Maka menurutnya, dalam peluncuran rupiah emisi 2022 ini sebagai dasar penguatan uang rupiah meliputi 3 aspek, yaitu aspek desain, kehandalan unsur pengaman, dan ketahanan bahan uang.

“Desain uang kertas emisi 2022 juga mempertahankan desain pahlawan nasional Indonesia di bagian depan serta tema keberagaman Indonesia di bagian belakang. Penetapan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama dilakukan dengan mempertimbangkan peran dan latar belakang perjuangan serta keterwakilan daerah asal pahlawan nasional tersebut,” ungkapnya.

Musni menyampaikan rupiah emisi 2022 dicetak berdasarkan guiding principles 3 M yaitu Mudah dikenali, Menyulitkan pemalsuan, dan Masa edar lebih lama. BI juga terus berupaya sebaik mungkin agar seluruh lapisan masyarakat nyaman bertransaksi dengan rupiah, termasuk penyandang tuna netra.

“Penyandang tuna netra dapat mengenali uang dengan lebih baik dengan ‘blind code’ berupa garis tertentu dan selisih panjang uang kertas, juga dapat mengidentifikasi ciri keaslian dengan meraba bagian tertentu pada uang yang kekasarannya berbeda khususnya pada uang nominal besar,” kata Musni menambahkan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *