banner 728x90
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad bicara konsep pengembangan ekonomi dan penekanan inflasi. F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Per Juli 2022, Tingkat Inflasi YTD Kepri Terendah Se-Sumatera

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Kepulauan Riau yang dirilis Senin, (1/8/2022), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Juli 2022 tercatat 111,74 atau mengalami inflasi sebesar 0,61 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender/year to date (YTD) per Juli 2022 sebesar 4,38 persen, menjadikan Kepri sebagai provinsi dengan tingkat inflasi terendah se-Sumatera, per Juli 2022 ini.

Inflasi month to month (mtm) Kepri sebesar 0,61% pada Juli 2022 didominasi oleh kelompok administered prices. Inflasi kelompok administered prices didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan kenaikan harga avtur dan permintaan serta kenaikan harga rokok kretek filter.

Baca Juga :  Tim Porwil Kepri Mulai TC di Sleman Jogja, Ini Tim Uji Coba Perdananya

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food relatif mereda, didorong oleh deflasi pada minyak goreng dan perlambatan inflasi cabai merah dan bawang merah. Inflasi kelompok inti utamanya bersumber dari peningkatan upah asisten Rumah Tangga, harga kopi bubuk dan sabun detergen.

Menanggapi rilis BPS tersebut, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menegaskan komitmennya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, untuk terus melanjutkan upaya-upaya menekan inflasi di Kepri.

“Tentunya dalam ranah yang sesuai kewenangan daerah untuk diintervensi. Karena bicara inflasi ada beberapa faktor yang tidak dapat diintervensi oleh daerah. Kita akan kerja maksimal mencari cara dan celah untuk menekan itu,” ujar Gubernur Kepri, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga :  Rumah Warga Air Glubi Dihantam Puting Beliung, Dinsos dan Tagana Kirim Bantuan

Mengenai posisi Kepri yang berhasil menekan inflasi year to date (ytd) per Juli 2022 menjadi yang terendah se Sumatera, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyatakan, hal tersebut tak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan TPID Kepri mengendalikan inflasi. Di antaranya operasi pasar murah oleh TPID Pemprov Kepri untuk komoditas buah, sayur dan sembako serta TPID Kota Batam untuk komoditas aneka cabai dan telur ayam.

Kemudian, mendorong kerja sama antar daerah (KAD) dalam menjaga kestabilan stok bahan makanan yang memiliki andil terhadap inflasi yang tinggi. Serta meningkatkan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan/petani, perluasan dan implementasi teknik budi daya seperti Proliga, urban/integrated/digital farming. (yen)

Baca Juga :  PS Kota Tanjungpinang Ambil Bagian di Piala Soeratin, Absen di Liga 3 Kepri

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *