banner 728x90
Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad mengevaluasi realisasi pendapatan dan belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2022, bersama OPD, Senin (18/7/2022). F- istimewa/diskominfo kepri

Pertengahan Juli 2022, Realisasi Pendapatan Daerah Kepri Mencapai Rp1,575 Triliun

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Pemprov Kepri terus menggesa realisasi pelaksanaam APBD tahun anggaran 2022. Bahkan, pendapatan daerah sudah tercapai Rp1,575 triliun, dengan belanja daerah sekitar Rp1,384 triliun hingga pertengahan Juli 2022 ini.

Pelaksaan APBD tahun anggaran 2022

Pemprov Kepri terus memonitoring dan mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan serta Dana Alokasi Khusus (DAK) kegiatan pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2022. Upaya ini dilakukan Gubernur Kepri H Ansar Ahmad dengan memimpin langsung rapat evaluasi pencapaian realisasi bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Senin (18/7/2022).

Dalam rapat rutin mingguan tersebut, dipaparkan bahwa per 15 Juli 2022 realisasi pendapatan pelaksanaan APBD mencapai Rp1,575 triliun, atau 45,26 persen dari target pendapatan sebesar Rp3,48 triliun. Angka tersebut naik 0,24 persen sejak 8 Juli 2022.

Sedangkan untuk rekapitulasi belanja realisasi keuangan APBD 2022 per 15 Juli 2022 mencapai Rp1,384 triliun atau 35, 77 persen dari pagu dana sebesar Rp3,870 triliun, naik sebesar 1 persen sejak 8 Juli 2022. Kemudian realisasi fisik mencapai 40,93 persen.

Baca Juga :  Cen Sui Lan: Tahun 2023, 10 Bus Sekolah dan 50 Bus Transportasi Umum untuk Kota Batam

Berdasaran laporan Biro Ekonomi Pembangunan, dari 43 OPD Pemprov Kepri terdapat 14 OPD dengan realisasi keuangan dan fisiknya mencapai target pada bulan Juni, 15 OPD yang realisasi fisiknya mencapai target dan keuangannya belum mencapai target, serta 14 OPD belum mencapai target fisik dan keuangannya pada bulan Juni. Untuk itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta setiap OPD untuk melaksanakan rapat lanjutan berdasarkan rapat evaluasi pembangunan ini.

“Intinya setiap usai rapat evaluasi mingguan seperti ini, kepala OPD tindaklanjut ke masing-masing OPD-nya supaya ada pergerakan. Rapat evaluasi mingguan ini kita jadikan kewajiban” pinta Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Mengenai realisasi DAK Fisik, dengan adanya beberapa OPD yang melakukan addendum, Gubernur Ansar berharap hal tersebut tidak menjadi halangan untuk penginputan data. Tanggal 21 Juli 2022, merupakan tenggat akhir.

Baca Juga :  Jalan Batubi-Kelarik Diresmikan, Ansar: Dilanjutkan di 2023 dengan Anggaran Rp20,5 Miliar

“Bagi OPD dengan DAK yang ada addendum, tolong segera diinput kembali, karena batas waktu kita tinggal 3 hari lagi. Karena mencari DAK itu sulit,” ujar Ansar Ahmad.

Kemudian 7 kegiatan strategis yang bersumber dari dana pinjaman daerah pada PT. SMI, dari pagu Rp179 miliar telah terealisasi sebesar Rp20,8 miliar atau 11,57 persen dengan realisasi fisik sebesar 22,34 persen.

“7 proyek dengan sumber dana pinjaman PT SMI, saat ini kita masih mengupayakan untuk percepatan. Tinggal 1 langkah lagi dimana Kemendagri minta keterlibatan BPKP dalam hal ini. Untuk itu akan kita percepat,” ungkapnya.

Dalam rapat juga dibahas percepatan progres pelaksanaan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dimana per tanggal 13 Juli 2022 dari data Sistem Pengawasan Sierra BPKP di Kepri telah mencapai 49,77 persen atau telah mencapai komitmen P3DN sebesar 49 persen. Namun masih terdapat 5 kabupaten kota yang capaian P3DN nya belum mencapai komitmen.

Baca Juga :  Heboh Jelang Pemilihan Wakil Bupati Bintan, Dua Calon Bukan Anak Tempatan

Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang sejak awal serius dalam kampanye P3DN dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) meminta Biro PBJ untuk meminta kembali Kabupaten Kota segera mencapai dan mempertahankan komitmen P3DN.

“Surati kembali kabupaten kota, jika perlu lakukan pendampingan. Di Bulan Agustus sewaktu-waktu Presiden Jokowi akan membuka data ini secara nasional. Di sini kita mengejar capaian tertinggi,” harap Gubernur Kepri.

Sebagai informasi sampai saat ini sudah terdapat 11 etalase di e-Katalog lokal Provinsi Kepri yang menampilkan 102 produk. Sudah 42 OPD yang sudah melaksanakan wajib belanja online melalui katalog lokal melalui 217 penyedia di Kepri. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *