banner 728x90
Anggota Himapeka Waradipa Unilak Oekanbaru bersama peserta TWKM ke-32 di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, pertengahan Juni 2022 pekan lalu. F- Istimewa/dok himapeka waradipa

Himapeka Waradipa Turut Serta di TWKM Ke-32, Vivaldi: Bahas Isu Lingkungan

Komentar
X
Bagikan

Pekanbaru, suaraserumpun.com – Himpunan Mahasiswa Pecinta dan Konservasi Alam (Himapeka) Waradipa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Provisni Riau bersama ratusan Mapala se-Indonesia lainnya, turut serta dalam Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-32, di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, 6-12 Juni 2022, pekan lalu. Dalam forum ini, para mahasiswa pecinta alam membahas isu lingkungan di daerah masing-masing.

TWKM merupakan forum nasional bagi mahasiswa pecinta alam (Mapala). Forum ini sebagai kegiatan pertemuan atau refleksi mengenai isu lingkungan, selain forum silaturahmi bagi mahasiswa pecinta alam dan penggiat lingkungan.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Tinjau Proyek Jalan Lintas Barat Lanjutan dan Kolam Pengendalian Banjir di Bintan

Melalui forum atau pertemuan tersebut, peserta akan menyampaikan atau membagikan apa saja ilmu maupun persoalan lingkungan di daerah masing-masing kepada mahasiswa lainnya.

Pada TWKM ke-32 ini, Himapeka Waradipa Unilak Pekanbaru mendelegasukan kepada Vivaldi Emri Nobel dan Arie Dafhesto.

“TWKM di Universitas Siliwangi Tasikmalaya ini diikuti 268 organisasi mahasiswa pecinta alam seluruh Indonesia,” kata Vivaldi, setelah mengikuti TWKM tersbeut, Selasa (28/6/2022).

Vivaldi menjelaskan, tujuan dari TWKM ini untuk mengetahui apa saja isu lingkungan yang terjadi dari setiap daerah. Sehingga, setiap mahasiswa pecinta alam di seluruh Indonesia bisa ikut mengampanyekan, walaupun tidak bisa terjun langsung ke lokasi permasalahan.

Baca Juga :  Wajah Baru Mendominasi DPRD Bintan di Periode 2024-2029, Golkar Rebut Pucuk Pimpinan

“Pada pembahasan TWKM ke-32 ini, masih pada persoalan lingkungan. Terutama kawasan hijau dan rehabilitasi mangrove. Seperti di Riau, kawasan hutan lindung sudah nyaris tidak ada. Semua sudah digarap. Begitu juga dengan mangrove di daerah pesisir, sudah tidak ada lagi kawasan konservasi,” ungkap Vivaldi.

Untuk kegiatan TWKM ke-33 akan diselenggarakan di Provinsi Aceh, oleh Mapala Mahagapa. (riswahyudi)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *