banner 728x90
Gubernur Kepri H Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq mengusulkan dibuka rute penerbangan Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru kepada Menhub RI Budi Karya Sumadi, Kamis (2/6/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Gubernur Kepri dan Aunur Rafiq Ingin Buka Rute Penerbangan Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru

Komentar
X
Bagikan

Jakarta, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad telah mengusulkan kepada Kemenhub dan Lion Air, agar dibuka rute penerbangan Tanjungpinang-Pekanbaru (PP), belum lama ini. Sekarang, Gubernur Kepri dan Bupati Karimun Aunur Rafig ingin membuka rute penerbangan pesawat dari Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru (PP).

Usulan rute penerbangan itu disampaikan Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq saat menemui Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menerangkan, hal ini merupakan tindak lanjut dari upaya Pemprov Kepri dalam melakukan koordinasi terkait pengembangan bandar udara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun dan pelabuhan Malarko yang ada di Karimun. Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga meminta kepada Menteri Perhubungan RI, agar jalur penerbangan Tanjungpinang-Karimun (PP) dan Karimun-Pekanbaru (PP) segera dibuka.

Tahap awal, tentunya dengan membuka jalur penerbangan maskapai penerbangan Wings Air (Lion Air Group). Usulan dibuka rute penerbangan Tanjungpinang-Karimun-Pekanbaru (PP) ini, karena arus perjalanan orang sudah semakin membaik.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Menghadiri Raker APPSI 2022 di Bali, Ini yang Dibahas Bersama Wapres

“Suatu daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuknya masih belum memadai. Minimal harus ada bandara yang layak di satu daerah. Bandara yang bisa untuk mendarat boeing 737,” kata Ansar Ahmad.

Untuk bandara RHA Karimun, tahun 2022 ini, Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar, untuk pembebasan lahan perpanjangan runway bandara tersebut. Saat ini, panjang runway bandara RHA Karimun masih 1.600 meter, dan akan diperpanjang hingga minimal 2.000 meter. Selain itu, saat ini juga sedang dilakukan koordinasi pinjam pakai kawasan hutan yang ada, untuk perpanjangan bandara RHA Karimun.

“Kita harap semuanya lancar. Pokoknya kita gak bakal bosan untuk terus datang ke pusat, guna menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata dan masyarakat sejahtera,” harap Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Sudah Diajukan, Cen Sui Lan Desak Lagi Menhub untuk Mengalokasikan Pengadaan Roro Mini buat Lingga

Selain itu, lanjut Gubernur Kepri, pelabuhan Malarko Karimun sedang dalam tahap dilakukan design penataan pelabuhan kontainer. Karena, posisi Karimun sangat strategis berdekatan dengan Malaysia dan Singapura. Serta dekat juga dengan Kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Kedua provinsi ini saling membutuhkan bahan kebutuhan pokok.

“Karimun sendiri memiliki potensi pengembangan bidang kemaritiman yang memiliki peluang investasi sangat besar. Dan sekarang, banyak investor yang ingin berinvestasi di dalamnya. Peluang ini harus kita tangkap. Caranya, dengan mempermudah akses itu tadi,” jelas Ansar Ahmad.

Setelah dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kepri Ansar bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq, staf Khusus Gubernur Sarafuddin Aluan dan Kadiskominfo Kepri Hasan SSos bergegas ke kantor Kemenko Perekonomian RI. Di Kantor Kemenko Perekonomian RI, Gubernur Ahmad diterima oleh Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Ir Wahyu Utomo.

Baca Juga :  Satpolairud Polres Karimun Tangkap Tiga Penampung TKI Ilegal Asal NTB

Gubernur Kepri menjelaskan, sebagai daerah yang terintegrasi dengan FTZ, Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas bandara yang memadai. Saat ini, bandara RHA di Karimun belum bisa disinggahi pesawat berbadan besar. Sehingga, runway perlu diperpanjang.

“Kita berharap hingga akhir 2023 nanti, bandara di Karimun sudah bisa disinggahi pesawat yang besar. Dengan demikian, saya yakin perekonomian akan hidup,” ujar Ansar Ahmad.

Gubernur Kepri juga menjelaskan, untuk membenahi bandara RHA Karimun, memerlukan dana yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp180 miliar. Adapun dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp120 miliar dari Kemenhub, dan Rp10 miliar dari APBD Pemprov Kepri untuk pembebasan lahan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *