Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Air minum dalam kemasan merek Gunung Daik produksi PT Pembangunan Selingsing Mandiri milik BUMD Kabupaten Lingga, merambah pasar hingga ke Tanjungpinang. Bahkan, air minum Gunung Daik ini menjadi hidangan istimewa di Kedai Kopi Rakyat, saat dipadukan dengan menu coto makassar.
Direktur BUMD Lingga M Syahrial mengatakan, BUMD Lingga bakal menjadi kompetitor untuk produk- produk luar yang berada di Kabupaten Lingga. Bahkan target menjadi pengekspor produk keluar daerah.
“Mohon doanya semoga target dan harapan kita sesuai harapan dan berjalan lancar,” kata Syariah mantan Anggota DPRD Kota Tanjungpinang tersebut, Kamis (14/4/2022).
Syahrial mengungkap, Kedai Kopi Rakyat di Batu 8 Atas Kota Tanjungpinang tepatnya depan Hotel CK Tanjungpinang menjadi pemesan pertama dari luar daerah, yang menjual air minum dalam kemasan merek Gunung Daik itu.
“Orderan pertama di Kedai Kopi Rakyat (KKR), jadi kalau mau cari air Gunung Daik ada juga di KKR,” ungkap Syahrial.
Pemilik Kedai Kopi Rakyat Nita menyebutkan, pemesanan yang dilakukannya merupakan bentuk dukungannya untuk BUMD.
“Ini bentuk support kitalah untuk usaha daerah, semoga dengan ini dapat membantu dan mampu bersaing dengan yang lain, jadi harus kita dukung,” sebut Nita saat ditemui di Kedai Kopi Rakyat miliknya.
Diketahui produksi perdana mulai dipasarkan ke Lingga Utara, seperti Kelurahan Pancur dan Desa Sungai Besar, lebih kurang 250 dus. Kemudian menyusul pemasaran di wilayah ibu kota Daik, dan Dabo Singkep, serta wilayah Kepulauan Senayang.
Kini BUMD Lingga berhasil mengeluarkan produksi keduanya, dengan 4 produk AMDK yakni kemasan botol dengan volume 330 ml, 600 ml, 1000 ml ditambah dengan kemasan gelas 240 ml. Ingin merasakan kesegaran air Gunung Daik? Silahkan datang dan berkunjung di Kedai Kopi Rakyat.
Selain itu, di Kedai Kopi Rakyat juga menyuguhkan berbagai hidangan khasnya, seperti Coto Makassar dan sup konro. Menikmati coto makassar atau sup konro dengan minum air Gunung Daik di Kedai Kopi Rakyat, menjadi hidangan yang istimewa. (yen)
Editor: Sigik RS