banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri menerangkan tiga persoalan strategi tentang barang dan jasa yang bakal disampaikan kepada menteri saat launching Gernas BBI di Harbour Bay Batam, Rabu (30/3/2022) besok. F- dokumentasi/suaraserumpun.com

Gernas BBI, Ansar Ahmad Ingin Menyampaikan Tiga Persoalan di Kepri ke Menteri

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad ingin menyampaikan sejumlah persoalan strategi di Kepri kepada menteri yang hadir, saat launching Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Harbour Bay Batam, Rabu (30/3/2022) sore besok. Provinsi Kepri menjadi tuan rumah open ceremony Gernas BBI.

“Karena kita tuan rumah Gernas BBI secara nasional, maka kita bisa menjadikan momen ini untuk menyuarakan permasalahan di daerah kita. Supaya pemerintah pusat bisa mencarikan solusinya,” ujar Ansar Ahmad Gubernur Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (29/3/2022).

Pembukaan Gernas BBI di Harbour Bay Batam, akan dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kooperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Lembaga Koordinasi Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga :  Pengukuhan Pengurus BKM Se-Kepri, Kakanwil Kemenag Usul Bentuk Pilot Project Wilayah

Menurut Ansar Ahmad, setidaknya ada tiga isu utama yang akan disampaikan dirinya kepada para menteri. Isu pertama adalah terkait kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan belanja pemerintah untuk dialokasikan minimal 40 persen pada produk dalam negeri.

Ansar Ahmad menegaskan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau siap mengikuti arahan pemerintah pusat tersebut. Bahkan saat ini tercatat dari belanja barang dan jasa termasuk belanja modal APBD Provinsi Kepri yang sebesar Rp1,9 triliun sudah 53 persen yang dibelanjakan untuk produk dalam negeri.

Baca Juga :  DPP Demokrat Minta KPU dan Partai Gerindra Mencoret Nama Muhamad Najib dari Bacaleg

“Kewajiban untuk belanja produk dalam negeri ini harus dibarengi dengan kampanye peningkatan mutu produk dalam negeri,” ujar Ansar Ahmad lagi.

Selain itu, Ansar Ahmad juga akan menyampaikan strategi pemerintah daerah untuk mengurangi belanja produk impor dengan mensubstitusinya dengan produk dalam negeri. Menurutnya, hilirisasi hasil sumber daya alam seperti smelter grade alumina di Bintan akan sangat membantu untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.

Selanjutnya, Gubernur Kepri akan mendorong pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan Peraturan Menteri Keuangan nomor 199 tahun 2019 yang mewajibkan barang yang dikirim keluar dari kota Batam diatas Rp45 ribu dikenakan pajak 17 persen. Hal itu menurutnya sangat memberatkan UMKM Batam karena menyebabkan harga produk mereka menjadi tidak kompetitif di pasar dalam negeri.

Baca Juga :  Gubernur Kepri: Pak Presiden yang Teken SK Pengangkatan Sekdaprov

“Kita akan minta agar UMKM dengan batasan-batasan tertentu diberikan keringanan dari peraturan tersebut, supaya produk UMKM Batam bisa bersaing lagi dengan produk dari daerah lain,” demikian dipaparkan Ansar Ahmad Gubernur Kepri. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *