Telukkuantan, suaraserumpun.com – Gabungan sebelas komunitas otomotif dan pelaku seni di Teluk Kuantan si Kota Jalur, menggalang bantuan untuk korban gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2022). Aksi kemanusiaan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang menjadi korban bencana gempa dan tanah longsor di Pasaman Barat.
Aksi penggalangan bantuan untuk korban bencana alam di Pasaman Barat ini, dilakukan gabungan sebelas komunitas di Kota Jalur tersebut dilaksanakan di perempatan jalan Kota Teluk Kuantan.
Sebelas komunitas otomotif dan pelaku seni tersebut terdiri dari Tantib Kuansing Community (TKC), Truk Kota Jalur (TKJ), Stay Humble (SH), Awak Samo Kito (ASH), L300 Pick Up Mania Sumbar (LPMS), Persatuan Supir Truck Extrans (PSTX), Kijang Nusantara Generasi (KINGS), Romansa Supir Truck (RST), Komunitas Truck Riau (KTR), Forum Orgen Tunggal dan Dendang Kuansing (FORDEKS), Forum Seniman Satu Atap Extrans (FORSSAP). Aksi kemanusiaan ini juga diikuti oleh Group Adeeva Family pimpinan Anton dari Serosah.
Aksi dilaksankan di empat (titik) Kota Teluk Kuantan. Masing-masing komunitas rela berdiri di pingiran jalan di bawah terik matahari yang menyengat. Tampak semua komunitas memakai baju seragam kebesaran masing-masing. Ramah menyapa pengguna jalan yang berbagi sambil mengatur arus lalu lintas, karena tepatnya hari pasar Kota Teluk Kuantan.
Ismet Rianto Sekretariat TKC mewakili gabungan komunitas kegiatan penggalangan dana ini mengucapkan terima kasih atas setiap donasi dan atensi yang diberikan masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. Khususnya Teluk Kuantan serta apresiasi kepada setiap komunitas yang turut berpartisipasi pada aksi tersebut.
Kegiatan penggalang dana ini dilakukan selama sehari. Lokasi yang menjadi tempat penggalangan bantuan yaitu simpang Desa Sawah, depan Pasar Modern, Simpang Tiga Tugu Pelajar dan Simpang Empat lampu Merah Sungai Jering.
“Bantuan ini akan kami donasikan langsung ke daerah Pasaman Barat. Sehingga bersentuhan langsung dengan korban bencana bantuan berupa uang tunai, sembako, obat-obatan dan alat kebersihan,” kata Ismet Rianto.
Ismeth mengimbau, setiap komunitas hendaknya meningkatkan rasa kepedulian kepada masyarakat yang terkena musibah. Dan bersinergi antarkomunitas ini menjadi ajang silaturahmi.
“Inilah wadah kita untuk berbagi dan meringankan beban saudara. Kita harapkan ke depannya, komunitas yang ada di Kuansing belum tergabung, baik itu komunitas pencinta lingkungan atau komunitas remaja, dapat merapatkan barisan bersama kita, dalam kegiatan sosial lainya. Salam kompak selalu,” tutupnya. (riswahyudi/rie)
Editor: Sigik RS