banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama jajarannya berpose dengan manajemen PT Indonesia Power, usai presentasi PLTS di Kantor Gubernur Kepri, Rabu (2/2/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Investasi PLTS di Kepri Bakal Menjual Arus Listrik ke Singapura, Ansar: Rekrut Pekerja Lokal

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – PT Indonesia Power akan menanamkan investasi dalam bentuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Provinsi Kepri. Investasi PLTS yang dibangun PT Indonesia Power ini akan menjual arus listrik ke negara Singapura, melalui PT Tuas Power.

PLTS yang dibangun di Provinsi Kepri ini memiliki teknisi konstruksi dari perusahaan ternama dari Perancis, Tuas Power Singapura sebagai pihak pembeli dan pemerintah Singapura sendiri.

Program ini, merupakan wujud dukungan upaya Presiden Joko Widodo untuk mentransisikan sumber energi dari energi mineral ke sumber energi baru terbarukan (EBT). Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad kembali menerima ekspose presentasi potensi pengembangan salah satu bentuk EBT, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala besar di Kepri, dari PT Indonesia Power di ruang kerjanya, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (2/2/2022).

Ekspose dan diskusi yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam ini membahas pengembangan proyek PLTS Kepri, untuk ekspor ke Singapura. Rencana pengembangan PLTS untuk kebutuhan ekspor ke Singapura ini berkapasitas kurang lebih 2.800 MWp. Pembangunan PLTS berada di Pulau Kundur dan Pulau Alai, Kabupaten Karimun yang akan melibatkan 4 perusahaan internasional. Sedangkan kabel bawah laut untuk ekspor arus listrik ke Singapura, berada di Pulau Lumba Besar di wilayah Kota Batam. Pulau Lumba Besar ini merupakan landing poin pembangunan kabel bawah laut ke Singapura.

Baca Juga :  Perdana, OCBC National Championships-Singapore di Bintan Diikuti 20 Negara

Sebelumnya, telah disepakati MoU antara PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) dengan EDF Renouvelables SA. Yaitu perusahaan pengembang energi listrik terbarukan dari Perancis, Tuas Power Ltd yaitu perusahaan pembangkit listrik dan retail dari Singapura), serta Abu Dhabi Futuri Energy Company PJSC-Masdar. Yaitu perusahaan pembangkit listrik dari Uni Emirat Arab.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad sangat menyambut baik atas ekpose yang telah disampaikan. Namun, menurut Gubernur Kepriu, sampai saat ini, sudah ada sekitar 9 ekspose yang telah disampaikan berkaitan dengan EBT dan Pemprov Kepri, akan melihat urgensi dari masing-masing ekspose tersebut.

“Bagi kita, yang terpenting karena semangat pengembangan EBT disampaikan oleh Bapak Presiden tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan luar negeri. Tadi sudah disampaikan beberapa ketentuan, saya concern dengan itu. Bahwa kita wajib dulu memenuhi kebutuhan-kebutuhan energi di dalam negeri. Maka pengalaman di masa lalu tidak boleh terjadi lagi. Banyak produksi gas kita seperti dari Natuna yang dikontrak jangka panjang dengan Singapura, sehingga kebutuhan PLTG kita menjadi terbatas,” kata Ansar Ahmad Gubernur Kepri.

Baca Juga :  Mabes Polri Meraih Opini WTP Lagi, Begini Pesan Kapolri

Nantinya, lanjut Ansar Ahmad, PT Indonesia Power akan memiliki market share di Singapura. Namun kebutuhan dalam negeri perlu dibicarakan terlebih dahulu. Karena ini berkaitan dengan business to business dengan PLN. Dan nantinya porsi untuk wilayah mana yang memungkinkan secara bisnis perlu dipetakan.

“Saya nanti akan coba undang semua PLN kita, juga perwakilan PLN pusat. Akan membahas jika punya sumber energi dari Kundur, maka kita sepakati ke depan porsi-porsi kebutuhan di mana yang bisa dipenuhi. Seperti di Kundur sendiri, di Karimun, dan lain-lain. Nanti akan kita minta itu dipetakan. Untuk pasar ekspor saya kira bapak-bapak sudah memiliki gambaran porsi untuk pilot project ini,” ujar Ansar Ahmad.

Berkaitan dengan multiplier effect untuk masyarakat, Gubernur Kepri juga menginginkan adanya gambaran pasti. Sehingga ada informasi lengkap untuk masyarakat yang bisa diberikan. Contohnya pemanfaatan tenaga kerja lokal.

“Kalau tenaga kerja lokal itu umpamanya memang mesti dilatih, kita sama-sama melatih mereka. Jangan orang dari mana-mana lagi yang datang. Sehingga angka pengangguran kita tak turun-turun walau investasi meningkat, ternyata pekerjanya dari luar semua. Kita bukan alergi dengan pekerja antardaerah. Namun, potensi lokal harus diutamakan,” ungkap Gubernur Kepri.

Baca Juga :  Dewi Kumalasari Menyaksikan MoU BNN dengan TP-PKK Pusat

PT Indonesia Power sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkitan dan penyediaan energi listrik. Salah satu fungsi yang dijalankan oleh PT Indonesia Power adalah mengembangkan dan meningkatkan kapasitas daya terpasang dengan jalan melaksanakan pengembangan dan pengembangan potensi energi yang ada, salah satunya adalah Energi Baru Terbarukan. Saat ini PT Indonesia Power memiliki pembangkit di Jawa Bali dengan total kapasitas 8,440 MW di 8 lokasi dan 6,073 MW O&M pembangkit.

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power Harlen beserta jajaran dan Direktur Business Development EDF Andi Marjono beserta jajaran. Turut mendampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad Staf Khusus Gubernur Sarafudin Aluan dan Suyono, Asisten II Syamsul Bahrum, Kadis ESDM M Darwin.

Selain itu, hadir Kadis PMPTSP Hasfarizal Handra, Kadis Kelautan dan Perikanan Arif Fadilah, Kadis Perhubungan Junaidi, Kaban Kesbangpol Lamidi, Karo Ekbang Misbardi, dan Karo Pemerintahan dan Otda Zulhendri. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *