banner 728x90
Satpolair Polres Bintan bersama tim gabungan lainnya mempatroli pelabuhan ilegal bom ikan sekaligus menyampaikan imbauan waspada terhadap cuaca ekstrem di perairan Bintan Timur, Kamis (13/1/2022). F- Istimewa/Humas Polres Bintan

Satpolair dan Tim Gabungan Mempatroli Pelabuhan Ilegal dan Bom Ikan

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Satpolair Polres Bintan bersama TNI dan pemerintah Kecamatan Bintan Timur mempatroli atau melakukan patroli wilayah laut, Kamis (13/1/2022). Patroli dilakukan untuk mengecek pelabuhan ilegal dan penggunaan bom ikan atau putas, di wilayah perairan laut Kecamatan Bintan Timur.

Kapolres Bintan AKBP Tidar Wulung Dahono SH SIK MH melalui Kaurbinops Satpolair Polres Bintan Ipda P Hasibuan menjelaskan, pelaksanaan patroli gabungan ini terdiri dari unsur Polri, yaitu Direktorat Polair Polda Kepri, Satpolair Polres Bintan bersama TNI AD (Babinsa), TNI AL (Posmat Kijang) dan Camat Bintan Timur, serta personel Polsek Bintan Timur.

Baca Juga :  Ansar: Presiden Jokowi Merespon Baik untuk Pembangunan Jembatan Batam-Bintan

Patroli dilakukan menggunakan 2 unit kapal. Yaitu 1 unit kapal milik Ditpolair Polda Kepri XXXI-2003, dan 1 unit kapal milik TNI AL. Patroli tersebut disejalankan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat, agar mengantisipasi cuaca ekstrem saat ini.

“Tentunya harus melengkapi diri dengan alat-alat keselamatan berlayar berupa pelampung keselamatan seperti life jacket,” kata Ipda P Hasibuan.

Tim gabungan juga mengimbau kepada para nelayan, agar selalu berhati-hati. Apalagi pada saat menangkap ikan, cuaca sedang buruk.

“Selalu berhati-hati dalam mencari ikan di laut, untuk tidak menggunakan alat tangkap yang melanggar hukum. Seperti bom ikan, putas serta peralatan lainnya yang dilarang. Namun gunakan alat tangkap yang sesuai dengan aturan pemerintah,” tegasnya.

Baca Juga :  Adi Prihantara Mengingatkan Core Values ASN BerAKHLAK kepada Pegawai Baru

Selain melaksanakan imbauan, juga dilakukan pemantauan pelabuhan-pelabuhan tikus atau pelabuhan ilegal yang dicurigai akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, untuk merauf keuntungan dengan cara ilegal. Seperti pemberangkatan PMI secara ilegal dan masuknya barang-barang ilegal melalui pelabuhan tikus tersebut.

“Namun setelah sekian lama mengitari perairan dan pantai di wilayah Kecamatan Bintan Timur, tidak ada ditemukan hal-hal yang mencurigakan,” tutup Ipda P Hasibuan. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *