banner 728x90
Azrori Analke Apas Anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama istrinya. F- Istimewa/azrori

Anggota DPRD Kuansing yang Satu Ini Ingin Mengembangkan Peternakan Sapi Secara Modern

Komentar
X
Bagikan

Telukkuantan, suaraserumpun.com – Azrori Analke Apas Anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang satu ini, ingin mengembangkan peternakan sapi milik rakyat secara modern. Lokasi pengembangan peternakan sapi secara modern tersebut berada di wilayah Gunung Toar Seberang.

Ide atau gagasan itu disampaikan Azrori Analke Apas, pada saat bersilaturahmi dan berdialog dengan masyarakat Teberau Panjang, Kecamatan Gunung Toar, baru-baru ini. Dialog anggota DPRD Kuansing dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama masyarakat Teberau Panjang ini, dihadiri kepala desa, tokoh masyarakat setempat, dan kelompok tani Desa Teberau Panjang. Dari sejumlah aspirasi yang disampaikan warga, persoalan peternakan sapi yang dibahas secara intens.

Saat ini, peternakan sapi milik masyarakat dijalankan secara tradisional. Pagi, sapi dilepaskan dari kandangnya. Kemudian, petani mencari dan membawa sapi ke kandang pada sore harinya.

Tatkala sapi dilepas, akan menjadi hama bagi tanaman di pekarangan atau perkebunan masyarakat. Kondisi ini tentunya menimbulkan kerugian bagi pemilik tanaman pertanian. Padahal, tanaman itu sumber bahan pangan tambahan bagi keluarga. Bahkan bisa dijadikan penghasilan ekonomi tambahan bagi warga.

Baca Juga :  Lis Darmansyah: Jembatan Batam-Bintan Itu Kan Janji Presiden Jokowi

Justru itu, Azrori memberikan solusi, dengan cara mengembangkan peternakan sapi secara modern dan dikelola dengan baik. Menurutnya, dari topografi daerah Teberau Panjang atau Gunung Toar Seberang, banyak wilayah dataran rendah dan kondisi lingkungannya yang cukup panas. Kondisi alam ini cocok untuk mengembangkan sapi lokal.

Usaha peternakan sapi, lanjutnya, sangat berpotensi untuk dikembangkan pada masa sekarang. Karena, permintaan daging sapi di pasaran terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Perlu kita lihat peluang ke depannya, dengan cara mengembangkan peternakan sapi secara modern. Pola ini menjadi perhatian utama dalam pengembangan peternakan. Tapi, harus dijalankan dengan manajemen usaha peternakan yang baik bagi masyarakat kita,” ujar Azrori politikus muda ini.

Untuk mengembangkan peternakan sapi secara modern ini, kata Azrori, harus duduk bersama pemerintah desa. Karena, pemerintah desa yang akan mengeluarkan kebijakan. Kemudian, para peternak sapi mesti diberikan pembinaan dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk peternakan. Kemudian, perlu pendataan berapa jumlah sapi yang ada di desa, dan dilakukan klaster atau pengelompokan.

Baca Juga :  Replika Burung Ababil Jadi Idola di Pawai Taaruf STQH Ke-XII Kabupaten Bintan

“Ternak sapi akan ditempatkan di suatu tempat areal yang luas. Dan dibuatkan klaster dan pengelompokannya,” jelas Azrori.

Pengembangan peternakan sapi secara modern ini, kata Azrori, sudah mulai dijalankan. Melalui program Kementerian Pertanian (Kementan), sudah direalisasikan di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik. Program tersebut untuk Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Program dari pusat ini, dibantu dalam bentuk ternak sapi, kandang, rumah kompos, kendaraan kaisar, alat pencacah makanan dan alat pengolahan pupuk organik.

Peternakan sapi di Gunung Toar Seberang, Kuansing-Riau masih dijalankan secara tradisional. F- rie/suaraserumpun.com

Sedangkan di Gunung Toar Seberang, tambah Azrori, ketersedian pakan ternak sapi tidak perlu dikhawatirkan, sudah terpenuhi. Yang perlu disiapkan yaitu lahan penanaman bibit rumput odot. Jika pola peternakan sapi secara modern ini berjalan, pengelola dari desa juga bisa menerima penitipan hewan dari luar.

“Ya, ibaratnya sapi masyarakat bisa kita siapkan kos-kosannya. Pola ini juga bisa dijadikan progres yang menjanjikan. Sapi masyarakat akan berkembang biak. Dari kotoran bisa menghasilkan kompos dan nilai ekonomis bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  PWI Ikut Menyukseskan Pemilu 2024 Secara Damai, Puncak HPN Diundur Menjadi 20 Februari

Bahkan di Pulau Jawa, ungkap Azrori, pola pengembangan ternak sapi secara modern itu sudah berjalan. Tidak ada salahnya, masyarakat Gunung Toar Seberang meniru konsep atau program pro rakyat itu.

“Pola ini bisa menjadi solusi peningkatan ekonomi, saat menghadapi masa sulit sekarang,” kata Azrori Analke Apas.

Azrori merasa yakin, pengembangan ternak sapi lokal secara modern ini membuka lapangan kerja bagi pemuda setempat. Terutama dari pengelolaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Pupuk organik atau pupuk kandang dari kotoran ternak sapi itu bisa dijual, atau dimanfaatkan warga desa untuk pupuk kandang di sektor pertanian.

“Ke depan, diharapkan usaha peternakan sapi di daerah Gunung Toar Seberang bisa berkembang dengan cara pengelolaan modern. Sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” demikian dipaparkan Azrori tentang konsep pengembangan peternakan sapi secara modern. (riswahyudi/rie)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *