banner 728x90
Feri Baserah memperlihatkan tempat usaha budi daya jamur tiram miliknya, Senin (3/1/2022). F- riswahyudi/suaraserumpun.com

Bermodal Kesabaran, Kini Feri Baserah Jadi Juragan Jamur Tiram

Komentar
X
Bagikan

Telukkuantan, suaraserumpun.com – Siapa sangka, dengan bermodalkan uang secukupnya, kini usaha budi daya jamur milik Feri sudah berkembang. Bermodal kesabaran, kini Feri Baserah sudah jadi juragan jamur tiram.

Senin (3/1/2022) siang, Feri terlihat tersenyum saat berada di bangunan kecil, yang penuh rak atau para-para kayu. Nah, di para-para kayu ini, bersusun ratusan plastik yang berisikan sekam dan beberapa media tanam. Dari plastik ini tumbuh subur jamur jenis tiram. Budi daya jamur tiram yang memanfaatkan pekarangan dengan ukuran seadanya, sudah menghasilkan uang yang cukup banyak bagi Feri, si pemilik usaha.

Budi daya jamur tiram sudah popular di tengah masyarakat. Khususnya di Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Ini tak lepas kepiawaian Feri dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga :  Bebas PMK, Stok Hewan Kurban di Bintan Berlebih

Jamur tiram merupakan makanan menyehatkan, jamur tiram mengandung kalori yang rendah dan hampir tidak memiliki lemak. Jamur jenis ini mengandung vitamin D dan B12.

Media tanam budi daya jamur tiram milik Feri di Baserah, Kuantan Hilir, Kuantan Singingi, Riau. F- riswahyudi/suaraserumpun.com

“Jamur riram ini sangat cocok untuk dikonsumsi rumah tangga. Berpotensi bisnis juga bagi yang ingin mengembangkan usahanya,” tutur Feri mengawali wawancara dengan suaraserumpun.com, Senin (3/1/2022).

Dalam situasi pandemi Covid-19, tak menyurutkan bagi seorang warga di Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ini. Feri menghasilkan pundi-pundi rupiah, meskipun menggunakan lingkungan rumah. Dia berhasil membudidayakan jamur tiram.

Feri warga Baserah ini memulai membudidayakan jamur tiram sejak Mei 2021. Atau saat virus corona masih mewabah di Indonesia. Dalam sekali panen dari seluruh baglog atau media tanam jamur yang dihasilkan Feri, rata-rata 4 kilogram per hari. Saat ini, jamur tiram dijual seharga Rp40 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Jong Bintan Semakin Mendunia, Dibeli Gillian Metzger Turis Asal Inggris di Lagoi Bay

“Budi daya jamur tiram ini memerlukan kesabaran dan ketekunan. Karena, harus dengan perawatan yang disesuaikan faktor cuaca dan suhu,” ungkap Feri Baserah.

Untuk pemasaran hasil budi daya jamur tiram, untuk sementara ini, masih di sekitar Baserah dan kecamatan tetangga. Penghasiln budi daya jamur tiram ini mencapai Rp4 jutaan per bulan. Feri pun dikenal sebagai juragan jamur tiram. Siapa yang ingin pesan atau mau membeli jamur tiram, tinggal menemui Feri Baserah, atau menghubungi ke 085374478780.

Krispi jamur tiram hasil industri rumah tangga milik Feri warga Baserah, Kuantan Hilir, Kuantan Singingi, Riau. F- riswahyudi/suaraserumpun.com

Dari hasil produksi jamur tiram ini, Feri juga membuka usaha kuliner. Usaha makanan ini berasal dari jamur tiram. Dengan usaha industri rumah tangga, Feri mengolah jamur tiram itu menjadi krispi jamur. Baik yang telah jadi (berukuran besar), maupun yang belum jadi (belum waktu panen). Biasanya, jamur yang dipanen sesuai umur dan ukuran, dipasarkan di kedai atau warung. Sedangkan jamur timur yang belum jadi (belum cukup ukuran), dikemas dan dipasarkan di mini market.

Baca Juga :  Ansar Upayakan Kepri Mendapat Rp700 M Dana Hibah dari MCC

“Semoga jamur tiram ini dikenal di kalangan masyarakat. Khususnya Kabupaten Kuansing. Dan semoga usaha jamur krispi ini juga berkembang,” harap Feri si juragan jamur tiram di Baserah, Kabupaten Kuansing ini. (riswahyudi)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *