Bintan, suaraserumpun.com – Kelompok tani di delapan kecamatan se-Bintan mendapat bantuan sarana produksi pertanian dari dana pokok pikiran (pokir) anggota dewan. Nilai bantuan tersebut miliaran rupiah.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Toapaya, Rabu (29/12/2021). Penyerahan sarana produksi dan peralatan pertanian kepada kelompok tani itu, disaksikan Asisten II Setdakab Bintan Supriyono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Khairul, Kadisnaker Indra Hidayat, Kadis Perikanan Fachrimsyah, Camat Toapaya Nepy Purwanto, dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bintan Siti Maryani.
Ketua DPRD Kabupaten Bintan Agus Wibowo menjelaskan, bantuan sarana produksi dan alat pertanian ini merupakan pokir dari masing-masing anggota dewan Bintan. Pokir ini dialokasikan kepada kelompok tani, karena Bintan merupakan daerah pertanian. Perlu didukung peralatan yang memadai.
“Dan yang terpenting saya minta kepada kelompok penerima, hand traktornya jangan sampai pindah tangan ke orang lain. Kalau tak mampu merawat silakan kembalikan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan,” tegas Agus Wibowo di sela penyerahan bantuan di Kecamatan Toapaya.
Agus Wibowo menyebutkan, anggaran yang dikucurkan untuk pembelian bibit, pupuk, pestisida dan peralatan pertanian mencapai Rp1,8 miliar. Bantuan itu disalurkan kepada kelompok tani di 8 kecamatan. Untuk peralatan pertanian seperti traktor besar (farm tractor) dan hand traktor serta mesin potong rumput, memerlukan dana Rp1,4 miliar.
Sisanya sekitar Rp400 juta, untuk pembelian sarana produksi pertanian lainnya. Seperti pupuk NPK, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk organik granul, pestisida, herbisida, benih jagung, jahe dan kunyit.
“Kita harapkan para petani di Bintan mampu bersaing dengan petani di luar sana. Kija jadikan Kabupaten Bintan sebagai lumbung pangan,” demikian harapan Agus Wibowo.
Mewakili Plt Bupati Bintan, Asisten II Setdakab Bintan Supriyono mengucapkan terima kasih kepada anggota dewan yang sudah memahami keinginan masyarakat petani. Bantuan ini diharapkan meningkatkan produktivitas pertanian di Bintan.
“Toapaya adalah titik tumbuh agropolitan. Maka di sini diperlukan sinergi eksekutif dan legislatif untuk mendorong para petani lebih maju,” kata Supriyono.
Selain Toapaya, sentra pertanian di Kabupaten Bintan juga berada di Pulau Pucung, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang. Sedangkan produksi padi persawahan berada di Kampung Poyotomo, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong.
Supriyono menyarankan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membuat regulasi kepada petani, untuk menanam tanaman yang berbeda di setiap kelompok tani. Agar tidak terjadi penurunan harga pasar ketika terjadi panen raya. (nurul atia)
Editor: Sigik RS