banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wakil Ketua DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari meninjau sistem pengelolaan limbah rumah tangga terpadu yang dikerjakan Loola Eco Eventure di Toapaya, Senin (8/11/2021). F- Istimewa/Humas Pemprov Kepri

Gubernur Kepri Mengenang Soal ‘Bupati Jamban’ Saat Meninjau Sistem Pengelolaan Sanitasi di Bintan

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad sempat mengenang soal julukan ‘bupati jamban’, pada saat meninjau sistem pengelolaan sanitasi rumah tangga di Toapaya, Kabupaten Bintan, Senin (8/11/2021). Hal itu diungkapkan Ansar Ahmad, agar pengelolaan lingkungan dan limbah rumah tangga di Kabupaten Bintan menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lainnya.

H Ansar Ahmah menjelaskan, pengelolaan limbah yang baik sangat diperlukan untuk mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan. Limbah merupakan sisa proses dalam industri. Baik dari perusahaan maupun rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan baik akan mengganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan. Pengelolaan yang baik dan berkepanjangan diperlukan, agar tidak menjadi penyebab masalah lingkungan.

“Apalagi limbah-limbah yang berbentuk cair yang sulit diuraikan oleh bakteri” kata Ansar Ahmad, pada penutupan pembangunan sistem pengelolaan limbah rumah tangga terpadu, yang diselenggarakan oleh Loola Eco Eventure di Kampung Karya Jalan Bumi Indah RT15/RW05 Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.

Baca Juga :  Sengketa Proses Pemilu di Bintan Selesai di Tingkat Mediasi, Ketentuan Pemasangan APK Diubah

Pemprov Kepri, ujar Ansar Ahmad, pada dasarnya sangat mendukung program untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Hal ini adalah salah satu amanah dalam pertemuan Sustainable Development Goals (SDGs). Para pemimpin-pemimpin dunia selalu membahas keikutsertaan masyarakat dalam proses perumusan tujuan dan target kesejateraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Gubernur Kepri mengatakan, bahaya yang disebabkan limbah itu tidak timbul seketika. Akan tetapi bisa timbul dalam waktu yang panjang dan tidak jarang menimbulkan dampak fatal seperti kematian.

Gubernur Kepri meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepri, bersama Pemerintah Kabupaten Bintan untuk mempelajari sistem sanitasi penanganan limbah yang lebih efektif.

“Ke depan Pemprov Kepri akan mempelajari sistem yang dilakukan Loola Eco Eventure ini. Kalau memang ini efektif, kita juga akan mengembangkannya di berbagai wilayah yang resistensi limbahnya sangat besar,” ucap Ansar Ahmad berjanji, didampingi Wakil Ketua DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari.

Baca Juga :  Wakapolda Kepri: Hindari Tindak Pidana yang Menurunkan Citra Polri

Ansar Ahmad juga menceritakan pengalamannya, sewaktu menjabat Bupati Bintan. Kala itu, Pemkab Bintan mendapatkan penghargaan khusus dari Kementerian Kesehatan RI, karena telah berhasil melakukan program Open Defecation Free (ODF).

“Dulu, sewaktu saya menjadi Bupati Bintan, saya sempat dijuluki bupati jamban. Karena lebih dari 2.000 jamban yang Pemkab Bintan bangun. Karena kala itu masih banyaknya masyarakat membuang limbah di luar rumah, dengan tidak adanya wc,” kenang Ansar Ahmad dengan julukan bupati jamban, semasa dia menjabat Bupati Bintan tersebut.

Saat ini, Ansar Ahmad yang telah menjabat Gubernur Kepri berharap, sistem pengelolaan sanitasi tersebut dapat juga dikembangkan di kabupaten dan kota lainnya yang ada di Kepulauan Riau.

“Semoga percontohan ini, juga dapat memberikan contoh penanganan limbah kepada daerah lainnya. Karena limbah tidak boleh dipandang enteng,” harapnya.

Menurut Gubernur Kepri, sistem pengelolaan unit sanitasi ini dibuat bersama masyarakat. Agar ke depan, masyarakat akan sadar pentingnya pengelolaan limbah yang baik.

Baca Juga :  Roby Kurniawan Ingin Menaikkan Insentif Guru Ngaji hingga Penyelenggara Fardu Kifayah

“Kita lakukan program pemicu, agar masyarakat terdorong dengan pemanfaatannya. Karena hari ini kita di Kepri tak usah bicara jauh-jauh tentang kehebatan pariwisata dan industri. Kalau urusan-urusan wc saja belom terselesaikan,” tutur Ansar Ahmad menambahkan.

Sekdakab Bintan Adi Prihantara berterima kasih kepada Loola Eco Eventure yang telah peduli kepada masyarakat Bintan. Pembangunan sistem pengelolaan sanitasi yang dibangun ini, diharapkan bermanfaat.

“Tentu ini menjadi tugas masyarakat semua untuk menjaga yang telah dibangun dan tahu menggunakannya serta tahu merawatnya,” kata Adi Prihantara.

Sekda Bintan menambahkan Pemkab Bintan juga menginginkan gerakan membangun kampung yang disebut program Gerbang Kampung.

“Jadi diawali dari sistem pengelolaan sanitasi yang baik, maka kita harapkan kampung kita menjadi baik,” tambah Adi Prihantara didampingi Camat Toapaya Nepy Purwanto. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *