banner 728x90
Peserta FGD mendengarkan paparan narasumber di Grand Tebu, Bandung, Kamis (4/11/2021). FGD ini digelar oleg BP Batam. F- Istimewa/Humas BP Batam

BP Batam Gelar FGD untuk Peningkatan Pemanfaatan Aset Bernilai Tambah

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – BP Batam selaku instansi pemerintah akan melakukan peningkatan pemanfaatan terhadap aset-aset yang memiliki nilai tambah tinggi. Upaya tersebut, BP Batam menggelar Forum Group Discusion (FGD) tentang optimalisasi pemanfaatan aset BMN dan ADP di Meeting Room Grand Tebu, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021).

FGD ini digelar untuk pemanfaatan dan optimalisasi potensi aset. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati. Vice President Director CV Samara Micron Saleronell ST Irvan dan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Edward Parlindungan.

Hadir dalam FGD tersebut Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Manajemen Kinerja BP Batam Endry Abzan. Kepala Biro Keuangan BP Batam Siswanto. Serta Barlian Untoro sebagai Kepala Satuan Pemeriksaan Intern BP Batam, Konstantin Siboro dan Kepala Bidang Ekonomi Makro dan Pengembangan KPBPBB Batam.

Baca Juga :  Golput Budaya Politik Parokial

Endry Abzan Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Manajemen Kinerja BP Batam mengatakan, BP Batam sebagai pengelola kawasan memiliki misi untuk meningkatkan perekonomian Batam. Salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan Aset Barang Milik Negara (BMN) dan Aset Dalam Pengawasan (ADP) BP Batam. Tidak terkecuali aset untuk mendukung kegiatan pariwisata, berupa objek wisata dan industri kreatif.

Dengan kegiatan pariwisata yang kembali aktif, BP Batam selaku instansi pemerintah dirasa perlu melakukan perbaikan yang memiliki nilai tambah tinggi. Aset-aset tersebut antara lain, Guest House BP Batam, Asrama Haji Batam Center, Temenggung Abdul Jamal, Agribisnis, Kawasan Wisata Ex-Camp Vietnam Galang, Taman Kolam dan Taman Rusa Sekupang.

“Pemanfaatannya masih belum dimaksimalkan. Begitu juga optimalisasi potensi pendapatan dan pengelolaan aset yang fleksibel,” ujar Endry melalui rilis resmi yang diterima redaksi suaraserumpun.com, Jumat (5/11/2021).

Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam menunjukkan beberapa sinyal perbaikan sebagai dampak pandemi pada tingkat global, nasional, maupun lokal. Dimulai dari meningkatnya kinerja perdagangan internasional dan investasi kota Batam dan tumbuhnya sektor industri pengolahan dan konstruksi, peningkatan ekspor Batam dan membaiknya perekonomian mitra dagang kota Batam, seperti negara Singapura, Amerika Serikat, dan Tiongkok menjadi faktor penentu perbaikan perekonomian Batam.

Baca Juga :  Laporan Keuangan Pemkab Bintan Kembali Diganjar Opini WTP

“FGD ini juga kami selenggarakan sebagai sarana masukan dan analisa untuk mengetahui potensi pengembangan, pendapatan dan skema kerja sama, serta upaya mendiskusikan peluang serta menghadapi tantangan pemanfaatan aset BMN dan ADP,” kata Endry.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing narasumber. Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati memaparkan tentang rencana pengembangan aset PT Pos Properti Indonesia. Adapun konsep optimalisasi aset yang diterapkan adalah asset mapping, asset selection dan business plan execution.

Vice President Director CV Samara Micron Saleronell, ST Irvan menjelaskan, beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh BP Batam dalam mengelola aset antara lain, bermitra dengan UKM berpotensi dan menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Cegah Korupsi, Pemko Tanjungpinang dan KPK Bahas Aset Peninggalan PT Antam

Sedangkan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Edward Parlindungan menjabarkan mengenai proses pengembangan destinasi pariwisata Kota Bandung, yang bisa disadur oleh BP Batam. Beberapa di antaranya yakni, pengembangan pemasaran melalui komunitas dalam pemasaran pariwisata perkotaan yang kreatif, peningkatan penyelenggaraan kegiatan wisata pada saat musim rendah kunjungan dan pembangunan sistem transportasi dan infrastruktur terpadu.

Turut hadir dalam acara, perwakilan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Indonesia Marketing Association (IMA), serta mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *