banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad membuka kegiatan Rakor pengendalian inflasi melalui virtual, Rabu (3/11/2021). F- Istimewa/Humas Pemprov Kepri

Perekonomian Kepri Naik Sejak Pelonggaran Mobilitas, Ansar: Jaga Stok Bahan Pangan

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad menyampaikan, perekonomian Provinsi Kepri naik atau mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak pelonggaran mobilitas masyarakat. Gubernur Kepri membuktikan hal tersebut.

H Ansar Ahmad menjelaskan, triwulan kedua tahun 2021 mengalami perbaikan signifikan. Jika dibandingkan triwulan sebelumnya, kinerja perekonomian Kepri naik sebesar 6,90 persen. Tumbuhnya perekonomian Kepri itu, dikarenakan adanya pelonggaran mobilitas masyarakat dengan penerapan Prokes ketat.

Hal tersebut semakin didongkrak dengan adanya stimulus pemerintah, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Ditambah dengan peningkatan konsumsi masyarakat dan juga meningkatkan permintaan ekspor.

Begitu juga dengan inflasi yang cenderung rendah dan stabil. Pada bulan Oktober 2021, secara month to month ada dikisaran 2,23 persen jika dibanding bulan yang sama tahun 2020 lalu.

“Capaian ini harus bisa terus dipertahankan. Karena menjelang moment hari besar keagamaan nasional, biasanya ada kecenderungan meningkat,” ujar Ansar Ahmad Gubernur Kepri, pada saat membuka acara High Level Meeting Pengendalian Inflasi Provinsi Kepri 2021 di Swis Bell Hotel Batam, Rabu (3/11/2021), melalui virtual.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tanjungpinang, Dirjen Cipta Karya dan Anggota DPR RI Meninjau Pasar Baru Tanjungpinang

Untuk menghadapi hari besar keagamaan nasional momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad berharap, stok kebutuhan sembako mesti diantisipasi secara baik. Minimnya stok sembako, dapat memicu terjadinya lonjakan harga, yang akan berakibat pada tidak terkendalinya inflasi.

“Momen seperti ini, sangat berkolerasi dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Jangan sampai ketersediaan pangan daerah kita terganggu. Jaga terus stok bahan pangan,” pinta Gubernur Kepri.

Gubernur Kepri mengikuti rapat koordinasi ini dari Kantor Gubernur Kepri di Dompak, Tanjungpinang. Kegiatan ini mengangkat tema ‘Menjaga Stablitas Harga dan Ketersediaan Pangan Menjelang Natal Tahu Baru dan Musim Angin Utara’. Dihadiri Kepala Kantor Perwakilan BI Musni Hardi K Atmaja, Kepala Badan Pusat Statistik Kepri Agus Sudibyo. Turut hadir Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Kepri Samsul Bahrum.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Bikin Kerja Sama Tentang Pemantauan Lingkungan dengan PT Mutu Agung Lestari

Menurut Ansar Ahmad, permasalahan ketersediaan pangan di Kepri, sangat dipengaruhi faktor eksternal. Terlebih Kepri bukan daerah penghasil utama komoditi pangan. Sebagian kebutuhan pangan masyarakat Kepri dipasok dan didatangkan dari luar daerah.

Kondisi ini juga masih dipengaruhi adanya siklus musim angin utara dan juga potensi curah hujan tinggi yang akan mempengaruhi penurunan produksi sayur mayur yang sebagian dihasilkan petani lokal Kepri.

“Karenannya saya memandang perlu adanya sinergi mengantisipasi hal tersebut, salah satunya melalui level meeting seperti ini, agar permasalahan terkait ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi tidak sampai berimbas pada inflasi yang tak terkendali bisa diantisipasi,” harapnya.

Baca Juga :  Hendry Ch Bangun Mencanangkan PWI Merah Putih

Gubernur meminta kepada bupati dan wali kota selaku Ketua TPID kabupaten/kota untuk terus melaksanakan upaya pengendalian inflasi jangka pendek. Sekaligus mengantisipasi lonjakan melajunya inflasi pada akhir tahun 2021 nanti.

Di antaranya, selalu memantau stok dan pasokan pangan, termasuk bahan pokok strategis dipasar ritel dan modern. Keamanan produk pangan segar juga harus dijaga, serta mengawasi pelaku usaha tidak menaikan harga sembarangan.

Gubernur Kepri pun menginstruksikan untuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait kesiapan moda angkutan laut dan udara, kelancaran distribusi, termasuk melakukan komunikasi efektif melalui media cetak dan elektronik, hingga mengantisipasi dampak fenomena La Nina serta masuknya musim angin utara. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *