banner 728x90
Rute proyek AAPowerlink yang melintasi perairan Provinsi Kepri dan beberapa daerah Indonesia, dari Australia menuju Singapura. F- nurul atia/suaraserumpun-com

Setelah Bintan dan Lingga, PT Sun Cable Konsultasi Publik Amdal AAPowerlink di Tanjungpinang

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – PT Sun Cable Indonesia sudah melakukan konsultasi publik di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga, tentang penyusunan Amdal proyek peletakan kabel bawah laut dari Australia menuju Singapura. Senin (25/10/2021), PT Sun Cable melakukan konsultasi publik dengan jajaran Pemko Tanjungpinang mengenai proyek Australian-Asia Power Link (AAPowerLink) tersebut, di Mega Ballroom CK Hotel Tanjungpinang.

Dalam konsultasi publik itu, Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma menyampaikan, perairan Kota Tanjungpinang, khususnya di perairan Selat Riau akan dilakukan peletakan kabel bawah laut, untuk penyaluran listrik arus searah (DC) dari Australia menuju Singapura. Proyek yang dikabarkan mencapai Rp36 triliun ini akan melintasi perairan Indonesia sepanjang 3.300 kilometer.

Baca Juga :  Akhir Tahun, Pemkab dan Kejari Bintan Ajak Warga Berpartisipasi di Plogging Day

Peletakan kabel listrik di bawah laut tersebut dimulai dari Kota Darwin (Australia) menuju NTT, NTB, perairan laut Jawa menuju Bangka Belitung, sampai ke Provinsi Kepri, dan landing point di Singapura.

Konsultasi publik di Kota Tanjungpinang ini dihadiri oleh perwakilan Danlantamal IV, perwakilan Polair Polres Tanjungpinang, KP3, KSOP, Distrik Navigasi, PT Pelindo, Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Kepri, Ketua LAM Kota, Kepala OPD, camat, lurah dan para nelayan tradisional.

“Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang akan mendukung terkait rencana PT Sun Cable Indonesia untuk melakukan megaproyek ini. Selagi segala perizinannya yang berada di pemerintah pusat dapat dikeluarkan, maka kami pemerintah daerah akan terus mendukung. Namun terkait Amdal, harus dijalankan sesuai prosedur,” ucap Rahma.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Sebut Sudah 140 Ribu Warga Kepri Divaksin, Dikebut Sampai Juni

Mengenai proyek AAPowerlink ini, tentunya hal utama yang harus dibahas adalah Amdal. Maka Rahma menegaskan, agar konsultasi publik terkait Amdal dapat melibatkan masyarakat yang terdampak, khususnya para nelayan tradisional.

Rahma berharap konsultasi publik ini dibahas dengan transparan bersama OPD terkait dan masyarakat. Karena sedikit banyak pelaksanaan mega proyek ini pasti akan berdampak terhadap masyarakat, terutama nelayan.

“Kami minta para nelayan untuk sampaikan segala sesuatu yang terkait tentang pembangunan jaringan bawah laut ini. Karena mata pencaharian para nelayan tradisonal ini tergantung kepada perairan laut yang akan dilintasi kabel listrik bawah laut,” jelas Rahma.

Baca Juga :  DJBC Kepri dan Tim Gabungan Menggagalkan Penyelundupan Ratusan Ribu Benih Lobster Senilai Rp19 Miliar

Ir Evi Pujiastuti manajer lingkungan PT Sun Cable Indonesia mengucapkan terima kasih atas respon baik pemerintah dan masyarakat Kota Tanjungpinang, terhadap rencana pelekan kabel listrik bawah laut di perairan Provinsi Kepulauan Riau.

“Konsultasi publik ini salah satu syarat terbitnya Amdal untuk kelancaran pembangunan. Rencananya, tahapan konstruksi dimulai pada tahun 2024 sampai 2032. Kalau sekarang, masih prakonstruksi,” ungkap Evi. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *