banner 728x90
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan, sehari sebelum HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

Ini Isi Pidato Kenegaraan Presiden RI Jokowi, Ansar-Marlin Menyimak Via Virtual

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan, Senin (16/8/2021). Gubernur Kepri H Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Hj Marlin Agustina menyimak pidato presiden via virtual.

Pidato Presiden RI Jokowi itu meliputi tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara, pada sidang tahunan MPR-RI. Dilanjutkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Pidato itu disampaikan pada sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI, tahun 2021.

Dalam pidatonya, Presiden RI Jokowi menyebutkan, belanja negara dalam RAPBN 2022 direncanakan sebesar Rp2.708,7 triliun yang meliputi, belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun. Serta transfer ke daerah dan Dana Desa sebesar Rp770,4 triliun.

Presiden RI Jokowi mengarisbawahi berbagai hal dalam pidato kenegaraan tersebut. Mulai dari pandemi hingga reformasi struktural. Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api.

“Kalau bisa, kita hindari. Tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan,” tutur Presiden RI Jokowi.

Menurut Presiden RI Jokowi, perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah melalui etape-etape ujian yang berat. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi direbut melalui perjuangan di semua medan.

Baca Juga :  Kalapas Narkotika Menjajaki Kerja Sama dengan Pemkab Bintan

“Resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita lampaui. Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan kita,” jelasnya.

Pandemi Covid-19, lanjut Presiden Jokowi telah memacu kita untuk berubah, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan. Pemerintah dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu.

“Bekerja dari rumah, belanja daring, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu,” ujar Presiden RI.

Kemudian Presiden Jokowi menyampaikan selama satu setengah tahun diterpa pandemi, telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku dan infrastruktur kesehatan, dan sekaligus penguatan kelembagaan nasional. Kesadaran, partisipasi, dan kegotongroyongan masyarakat menguat luar biasa. Kelembagaan pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah sampai dengan desa, juga mengalami konsolidasi.

Baca Juga :  Cen Sui Lan: Seluruh Pelantar di Kota Tanjungpinang Akan Direvitalisasi

“Hal ini membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat dan semakin mampu menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam pandemi,” tambah Jokowi.

Kemudian dari sisi masyarakat, Presiden Jokowi menilai kesadaran terhadap kesehatan semakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru. Gaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi, terasa semakin membudaya.

“Hal ini merupakan modal besar untuk menuju masyarakat yang lebih sehat dan dalam pengembangan SDM yang berkualitas,” tambahnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wagub Kepri Hj Marlin Agustina menyimak pidato presiden via virtual, Senin (16/8/2021).

Selanjutnya Presiden Jokowi menekankan kerja sama antarlembaga, serta kepemimpinan yang responsif dan konsolidatif, menjadi kunci dalam menangani pandemi. Sejak awal pandemi, lembaga legislatif dan lembaga pemeriksa memberikan dukungan kepada pemerintah untuk cepat mengonsolidasikan kekuatan fiskal.

“TNI, Polri, dan birokrasi dari tingkat nasional sampai tingkat desa, terus bahu membahu dalam melakukan pendisiplinan protokol kesehatan, 3T, termasuk vaksinasi dan penyiapan fasilitas isolasi terpusat. Hampir semua Forkopimda bergerak terpadu dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan perekonomian” tambahnya lagi.

Baca Juga :  PPLP Sumbar Menantang Tuan Rumah di Perempat Final Kejurnas PPLP 2023 Pekanbaru-Riau

Kemudian menurut Presiden Jokowi dengan adanya pengetatan mobilitas membuat pemerintah harus memberikan bantuan sosial yang lebih banyak dibanding pada situasi normal.

“Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Diskon Listrik, Subsidi Gaji, Bantuan Produktif Usaha Mikro, Bantuan Sosial Tunai, BLT Dana Desa, dan Program Kartu Pra Kerja juga terus ditingkatkan. Subsidi Kuota Internet untuk daerah-daerah PPKM juga semaksimal mungkin diberikan kepada tenaga kependidikan, murid, mahasiswa, guru, dan dosen,” kata Presiden Jokowi.

Gubernur H Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Hj Marlin Agustina mengikuti Pidato Presiden RI tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara Pada Sidang Tahunan MPR-RI dilanjutkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT ke 76 Kemerdekaan RI pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2021.

Gubernur Ansar mengikuti acara ini via virtual (video conference) dari Gedung Daerah Tanjungpinang. Hadir Pj Sekdaprov Lamidi, Asisten II Syamsul Bahrum, Kepala Dinas P3AP2KB Misni, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan & Hukum Mariyani Ekowati, Wakahar Satgas Covid 19 Tjetjep Yudiana, dan Staf Khusus Gubernur H. Suyono, H. Sarafuddin Aluan, dan H. Nazaruddin. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *