banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri meninjau lokasi starting point jembatan Batam-Bintan dan desain pembangunannya, belum lama ini.

Hibah Lahan di Starting Point Tuntas, Pembebasan Lahan di Landing Point Jembatan Batam-Bintan Mencapai Rp44 Miliar

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – Hibah lahan menuju starting point (titik pangkal) pembangunan jembatan Batam-Bintan di wilayah Kota Batam, sudah tuntas. Sedangkan anggaran pembebasan lahan di landing point (titik akhir) jembatan Batam-Bintan di wilayah Kabupaten Bintan mencapai Rp44 miliar.

Badan Pengusaha (BP) Batam bersedia untuk mengibahkan lahan di Kota Batam kepada Kementerian PUPR. Lahan ini dijadikan sebagai jalan menuju jembatan Batam-Bintan.

H Ansar Ahmad Gubernur Kepri mengapresiasi atas kesediaan BP Batam untuk mengibahkan lahan di starting point pembangunan jembatan Batam-Bintan tersebut. Apresiasi itu disampaikan Gubernur Kepri H Ansar Ahmad saat mengikuti rapat tindak lanjut penghibahan lahan antara BP Batam dengan Kementerian PUPR.

Baca Juga :  Argentina Winner Piala Dunia 2022, Lionel Messi Bikin Sejarah Setelah Penantian 36 Tahun

“Dukungan dari BP Batam dalam mengibahkan lahan ini, sudah menunjukkan progres pembangunan jembatan Batam-Bintan menjadi semakin nyata,” kata Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad mengatakan, usai kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini, sudah diinstruksikan agar BP Batam bisa mengibah lahan untuk pembangunan jembatan Batam-Bintan itu. Khususnya yang berada di wilayah Kota Batam.

Ansar Ahmad Gubernur Kepri akan mengirimkan surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljo, tentang dukungan hibah lahan dari BP Batam tersebut. Selain itu, Ansar Ahmad menyebutkan, Pemprov Kepri bersama DPRD Kepri telah menyetujui beberapa kegiatan anggaran di Perubahan APBD 2021 Kepri, untuk mendukung realisasi pembangunan jembatan Batam-Bintan ini.

Baca Juga :  Praveen/Melati Disingkirkan Ganda Campuran Juara 1 Dunia

“Rp44 miliar untuk pembebasan lahan di Bintan, Rp3,5 miliar untuk studi lingkungan, dan Rp8,6 miliar untuk soil test dan uji kedalaman,” ucap Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad mewakili masyarakat Kepri mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk ikut memberikan keseriusan pada pembangunan jembatan Batam-Bintan. Karena menurutnya jembatan ini akan menjadi penghubung dari dua kawasan ekonomi yang sangat potensial sebagai daya bangkit dari perkenonomian nasional. Batam dan Bintan sebagai dua daerah yang mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan mampu memaksimalkan keistimewaan KEK tersebut dengan terintegrasinya Batam dan Bintan melalu jembatan.

Baca Juga :  PAD Bintan Baru Tercapai 11,8 Persen dari Target Rp237 Miliar

“Ini merupakan cita-cita lama dari masyarakat Kepri, serta menjadi ikon nasional untuk Indonesia. Karena, Kepri merupakan daerah perbatasan langsung dengan negara-negara tetangga,” kata Ansar Ahmad menambahkan.

Sebelumnya, Asisten II Syamsul Bahrum juga telah berkomunikasi dengan leader sector Asian Infrastucture and Investment Bank Andreas Pizarro, yang akan menjadi calon konsorsium untuk pembiayaan sebagai pembangunan jembatan Batam-Bintan tersebut. Selain itu, Syamsul Bahrum juga melakukan penandatanganan kesepakatan pembebasan lahan dengan masyarakat Kabupaten Bintan, di Tanjunguban, belum lama ini. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *