banner 728x90
Ansar Ahmad Gubkepri memberikan keterangan soal program pembangunan infrastruktur digital di kawasan 3T Provinsi Kepri.

Ansar Gubkepri Batal Promosikan Pembangunan Infrastruktur Digital 3T ke Menkominfo, Digantikan Gubernur Kalbar

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) batal mempromosikan program pembangunan infrastruktur digital di kawasan Terdepan Terpencil Tertinggal (3T) kepada Menteri Kominfo Johnny G Plate, Selasa (27/7/2021) malam kemarin. Karena, Ansar Ahmad dibatalkan menjadi narasumber dalam dialog Kebut Infrastruktur Digital 3T di stasiun televisi swasta. Ansar digantikan oleh Gubernur Kalbar.

Baru-baru ini, Ansar Ahmad Gubkepri mendapat undangan dari stasiun televisi swasta nasional, untuk menjadi narasumber dalam dialog Kebut Infrastruktur Digital di kawasan 3T. Ansar Ahmad menjadi narasumber permintaan dari Kementerian Kominfo RI. Narasumber lain yaitu Menteri Kominfo, Ketua Komisi I DPR RI, dan provider.

Ansar Ahmad diminta menjadi narasumber, karena sebelumnya Gubernur Kepri bersama Menteri Kominfo dan BAKTI sebagai mitra pembangunan BTS dan jaringan seluler, telah melaunching pembangunan tower di Natuna. Di Kepri, ada tiga kabupaten yang dibangun tower. Di Natuna sebanyak 18 tower, di Bintan 6 tower dan 14 tower di Anambas. Daerah ini berbatasan langsung dengan negaras Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Baca Juga :  Roby Kurniawan Tanggap, Bahas Pembangunan Tower dengan Mitratel

Selain 3 kabupaten di kawasan 3T ini, Pemprov Kepri juga mendesak untuk pembangunan 40 tower di Kabupaten Lingga. Justru itu, Ansar Ahmad intens melakukan komunikasi dengan Kementerian Kominfo RI, Dirjen terkait dan Dirut BAKTI sebagai mitra Kominfo.

“Itu membuktikan, kita serius membangun tower seluler untuk 4G di daerah kawasan 3T ini. Yang namanya Provinsi Kepri, banyak sekali pulau-pulau yang harus dibangun BTS atau jaringan tower seluler,” jelas Ansar Ahmad, Selasa (27/7/2021).

Dalam program pengembangan seluler di daerah 3T dan kawasan perbatasan antarnegara ini, Ansar Ahmad awalnya mendapat kesempatan untuk melakukan dialog dengan Menkominfo di stasiun televisi swasta nasional, Selasa (27/7/2021) malam. Namun secara mendadak, pihak televisi melakukan pembatalan Ansar Ahmad sebagai narasumber, Senin (26/7/2021) lalu. Nama Ansar Ahmad justru digantikan dengan Gubernur Kalimantan Barat, sebagai narasumber.

Baca Juga :  Warga dan Polisi Senam Sehat di Teluk Sasah Kampung Bebas Narkoba

“Saya tidak tahu, apa alasannya, tiba-tiba saya batal menjadi narasumber. Apakah, ada pihak-pihak yang tidak ingin Kepri ini dikenal lebih luas. Padahal, menjadi narasumber itu bukan permintaan saya,” ucap Ansar Ahmad saat ditanya usai membuka STQ dan Hadis secara virtual Provinsi Kepri.

Bagi Ansar Ahmad Gubkepri, jika dia menjadi narasumber dalam dialog secara langsung itu, tentu akan menjadi momen Gubernur Kepri untuk mempromosikan program pembangunan infrastruktur digital di daerah 3T, dan Kepri sebagai daerah perbatasan antarnegara.

“Momen dialog dengan Menteri Kominfo itu, kan bisa mendorong pembangunan daerah kita. Biar semua daerah di Indonesia tahu, Kepri ini sebagai daerah terdepan dengan negara lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Dewi Kumalasari Balik Kampung, Berbagi Rezeki dengan Santri dan Anak Panti Asuhan

Menurut Ansar Ahmad, potensi Kepri besar dalam pembangunan ekonomi, yang memerlukan dukungan infrastruktur digital. Khususnya dalam meningkatkan sektor pariwisata, yang memerlukan infrastruktur digital.

“Tapi bukan itu saja. Yang lebih penting lagi, banyak anak-anak Kepri di kawasan 3T yang memerlukan jaringan internet. Saya melihat langsung seperti apa anak-anak Anambas, Natuna, dan daerah lain untuk mendapatkan sinyal seluler,” tutur Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad Gubkepri tetap menghormati, jika dirinya batal menjadi narasumber untuk mempromosikan program pembangunan infrastruktur digital di kawasan 3T kepada Menkominfo itu.

“Itu kan bukan permintaan saya. Jadi narasumber itu permintaan Pak Menkominfo, awalnya,” kata Ansar Ahmad menambahkan. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *