banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan melepas ekspor perdana alumina PT BAI di KEK Galang Batang ke Bintulu Serawak-Malaysia, secara virtual bersama Menko Airlangga Hartarto dan Dirut PT BAI Santony, dan jajaran.

Ekspor Perdana di KEK Galang Batang, PT BAI Jual 70 Ribu Ton Alumina ke Serawak-Malaysia

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, baru saja melakukan ekspor perdana produksi alumina, Jumat (2/7/2021). Pada ekspor perdana ini, PT BAI telah menjual 70 ribu ton alumina ke Bintulu-Serawak, salah satu negara bagian Malaysia.

Ekspor perdana produksi Smelter Grade Alumina (SGA) PT BAI di KEK Galang Batang, sebanyak 70 ribu ton. Nilai jual ekspor alumina ke Serawak-Malaysia ini mencapai 21 juta USD. Ini merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton per tahun, dengan nilai ekspor 300 juta USD.

Ekspor alumina PT BAI di KEK Galang Batang ke Serawak-Malaysia ini akan ditingkatkan. Sehingga pada tahun kedua, target ekspor menjadi 2 juta ton per tahun, dengan nilai ekspor sebesar 600 juta USD. Saat ini, KEK Galang Batang sudah berhasil merealisasikan investasinya senilai Rp14 triliun. Rencana pembangunan investasinya, akan mencapai Rp36 triliun pada tahun 2025.

“Seperti harapan Menko Bidang Perekonomian Pak Airlangga Hartarto, semoga langkah ekspor PT BAI di KEK Galang Batang ini, dapat menjadikan contoh bagi KEK lain di tanah air. Namun, tak kalah pentingnya, bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat Bintan,” kata Roby Kurniawan, Wakil Bupati Bintan, Minggu (4/7/2021).

Baca Juga :  Cen Sui Lan Menyosialisasikan Pembangunan 8 Ruas Jalan di Tanjungpinang Senilai RP60 Miliar

Ekspor Perdana

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melepaskan ekspor perdana, vessel bermuatan alumina proses refinery PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Jumat (2/7/2021). Ekspor produksi dari PT BAI ini ditujukan ke Bintulu, Serawak-Malaysia.

Menko Airlangga mengikuti proses pelepasan ini secara virtual dari Selasar Loka Kretagama Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susi Wijono dan Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, KEK Galang Batang merupakan usaha pemerintah dalam peningkatan iklim investasi dan usaha, serta pembukaan lapangan kerja secara luas.

“KEK Galang Batang ini merupakan salah satu KEK yang termasuk paling cepat dalam pengembangannya melalui PT Bintan Alumina Indonesia ini,” ujar Ansar Ahmad.

Ekspor perdana alumina produksi Bintan ini menjadi pengejawantahan (implementasi) dari misi Gubernur Kepri Ansar dan Wakil Gubernur Marlin Agustina. Yaitu percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim, dan keunggulan wilayah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Bikin Rakor Kepala Daerah di Karimun, Bahas Dampak Kenaikan Harga BBM

Akibat dari pandemi Covid-19 ekonomi di Kepulauan Riau mengalami kontraksi yang cukup tajam. Pada akhir tahun 2020 lalu tercatat pertumbuhan ekonomi Kepri jatuh ke angka -3,83 persen. Pada triwulan pertama tahun 2021 angka pertumbuhan ekonomi Kepri terus membaik ke angka -1,09 persen year on year.

Ansar Ahmad meyakini, ekspor perdana alumina PT BAI di KEK Galang Batang ini akan menjadi titik awal dari mulai bergairahnya ekonomi Kepulauan Riau. Apalagi menurutnya, Kepala Bappenas memberikan target ke Kepri untuk dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 nanti di angka positif 3,5 sampai dengan 7 persen.

“Dan hari ini dengan ekspor perdana alumina dan tentunya secara kontinyu dilaksanakan maka saya yakin target tersebut dapat tercapai,” ujar Ansar Ahmad.

Pada kesempatan yang sama, Menko Perkenonomian Airlangga Hartarto memaparkan bahwa saat ini Pemerintah Pusat memang tengah merevitalisasi perkenonomian di Kepulauan Riau. Hal ini dibuktikan dengan telah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic, dan PP Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa.

Baca Juga :  Laporan Warga, Pelabuhan ASDP Tanjung Uban Jadi Tempat Mabuk-mabukan bagi Remaja

“Dari sekian banyak Provinsi di Indonesia memang yang paling banyak KEK-nya itu di Kepri,” kata Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga berharap dengan ekspor alumina ini, PT Bintan Alumina Indonesia dapat memproduksi turunan, ke depannya. Dari alumina berbentuk alumina, dan manfaat dari nilai ekspor alumina produksi Bintan ini dapat dirasakan secara luas.

“Kalau ini terus ditingkatkan maka hasilnya tidak hanya dinikmati masyarakat Kepri saja tetapi masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” demikian jelas Airlangga.

Turut hadir dalam pelepasan tersebut Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari, Danrem 033/WP Brigjen Jimmy Ramos Manalu, Wakapolda Kepri Brigjen Pol Darmawan, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Wadanlantamal IV Kolonel Mar. Andi Rahmat, Wakil Bupati Bintan Robby Kurniawan, Wakil walikota Tanjungpinang Endang Abdullah, Dirut PT BAI Santony, Manajer Operasional PT BAI Zurkani Afikri, dan sejumlah pimpinan instansi lainnya. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *