banner 728x90
Muhammad Rudi Kepala BP Batam berdiskusi dengan Edward Sirait saat meninjau KEK Batam Aero Technic, Rabu (16/6/2021).

Muhammad Rudi Menargetkan KEK Batam Aero Technic Merekrut 10 Ribu Pekerja hingga 2027

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – Muhammad Rudi Kepala BP Batam menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) bisa merekrut 10 ribu pekerja hingga tahun 2027 mendatang. Muhammad Rudi akan mendorong KEK Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital Park, dengan memberikan kemudahan perizinan.

Saat ini, Muhammad Rudi menyambut baik dengan penerbitan PP 67 dan PP 68 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technid dan KEK Nongsa Digital Park.

“Kita berterima kasih kepada pemerintah pusat, dan sangat bangga bahwa urusan kita yang setahun lalu sudah terselesaikan,” ujar Muhammad Rudi usai meninjau KEK Batam Aero Technic di Bandara Hang Nadim, Batam, Rabu (16/6/2021).

Muhammad Rudi berharap, dengan kemudahan-kemudahan dalam KEK ini akan membantu pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

“Karena, ini yang sudah lama ditunggu sebagai salah satu persyaratan administrasi,” ujarnya.

Rudi mengatakan, pihaknya berharap investasi Batam Aero Technic (BAT) dalam tahun 2027 kelak, akan bisa menerima tenaga kerja sampai dengan 10 ribu orang. Sekarang, sudah seribu lebih tenaga kerjanya. Investasinya sudah besar. Dibandingkan nanti kalau sudah 10 ribu pekerja.

Baca Juga :  BPS: Nilai Ekspor Kepri Naik 1,90 Persen

“Seribu lebih saja, investasinya sudah berapa triliun. Nanti sampe tahun 2027, kita bisa bayangin puluhan triliun,” sebut Muhammad Rudi.

Artinya, lanjut Muhammad Rudi, anak-anak Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau ataupun Indonesia, tentu akan ramai untuk belajar dan bekerja di bidang kedirgantaraan di Kota Batam. Baik itu pembuatan pesawat, pemotongan pesawat, teknisi mesin dan semuanya.

“Ini yang kita cari sebetulnya, supaya Batam betul-betul berkembang,” tuturnya.

Muhammad Rudi juga menyambut gembira dengan KEK Nongsa. Di Nongsa Digital Park itu, ungkap Wali Kota Batam ini, ada salah satu pendidikan yang seperti di luar negeri.

“Saya sudah bertemu dan mengucapkan terima kasih kepada pemilik Nongsa Digital Park. Belum KEK saja, dia sudah operasional. Apalagi sudah KEK. Baru KEK saja, sudah hampir 350.000 dolar US investasinya,” ucapnya.

Terkait dengan terbitnya PP tentang KEK tersebut, Muhammad Rudi menyatakan, sebagai pemerintah daerah (Wako Batam) dan Kepala BP Batam, pihaknya akan berupaya meningkatkan fasilitas lainnya serta memberikan kemudahan dalam perizinan.

Baca Juga :  Hendry CH Bangun Terpilih sebagai Ketua PWI Periode 2023-2028 Setelah Mengungguli Atal S Depari

“Kalau itu sudah jadi KEK, tentu aksesnya akan kita sempurnakan. Mudah-mudahan ini akan menambah investasi di Kota Batam,” katanya.

Lion Air Group juga menyambut positif penetapan KEK Batam Aero Technic melalui Peraturan Pemerintah Nomor 67 tahun 2021, yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI sekaligus Ketua Dewan Kawasan Batam, Airlangga Hartarto, Sabtu (12/6/2021) lalu.

Penetapan KEK tersebut bernilai strategis dalam mendukung pengembangan Kawasan Batam, Bintan dan Karimun yang saat ini telah dikembangkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) yang telah mampu menarik investasi, baik asing maupun dalam negeri.

Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh BP Batam dalam membantu kemudahan berinvestasi. Tak kurang dari 2 minggu, proses pencarian lahan untuk berinvestasi di Batam dapat terealisasi.

Baca Juga :  Menkominfo RI dan Kadiskominfo Kepri Tinjau Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio di Batam

“Hal ini merupakan sebuah komitmen dalam memperlancar dan mewujudkan keberhasilan pengembangan KEK Batam Aero Technic di Batam,” kata Edward Sirait.

Dikatakannya, Batam Aero Technic memiliki nilai investasi Rp7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang hingga tahun 2030. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang diprediksi memiliki rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.

KEK di Batam ini optimis akan mampu mendorong perseroan Batam Aero Technic untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan rancangan kerja berkelanjutan (master plan).

“Harapan utama, dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri,” papar Edward Sirait. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *