banner 728x90
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto menyerahkan PP penetapan KEK Batam Aero Technic kepada Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, disaksikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Ketua BP Batam Muhammad Rudi, di Batam, Sabtu (12/6/2021).

KEK Batam Aero Technic Memerlukan 9.976 Pekerja, Begini Penjelasan dari Lion Air Group

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara member of Lion Air Group, telah mendapatkan persetujuan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Sabtu (12/6/2021). KEK Batam Aero Technic ini akan memerlukan dan merekrut 9.976 pekerja pada tahun 2030 mendatang.

Penetapan KEK Batam Aero Technic tertuang dalam ketetapan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic. KEK BAT Ini sebagai pendukung pertumbuhan dan pengembangan industri penerbangan nasional. KEK BAT akan menjadi pusat perawatan dan pengerjaan pesawat, yaitu maintenance, repair, overhaul (MRO).

Peresmian BAT sebagai KEK di Batam dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan bertempat di fasilitas BAT oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Turut hadir Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, Direktur Utama Batam Aero Technic I Nyoman Rai Pering Santaya, dan disaksikan oleh jajaran lembaga institusi terkait.

Penyerahan PP 67/2021 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto (kiri) kepada Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait (kanan).

Batam Aero Technic dan para pemangku kepentingan segenap pihak yang terkait (stakeholder) perlu berkomitmen dalam memperlancar dan mewujudkan keberhasilan (kesuksesan) pengembangan KEK BAT di Batam. BAT telah memenuhi kriteria-kriteria menurut ketentuan tentang penyelenggaraan KEK, dan memenuhi kualifikasi rencana bisnis yang mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya industri aviasi.

“Nilai investasi Rp7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang hingga 2030,” sebut Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group dalam keterangan resminya yang diterima redaksi suaraserumpun.com.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Bersama Yayasan Bhakti Sasana Menyalurkan Bansos Imlek 2023 Paket Jumbo di Kijang

KEK Batam Aero Technic

Kehadiran KEK Batam Aero Technic ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO, maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun. Yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang diprediksi memiliki rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada 2025.

Batam Aero Technic yang mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang didirikan dengan tujuan untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot).

Hanggar pesawat terbang di KEK Batam Aero Technic, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Capability yang dimiliki oleh Batam Aero Technic saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus A330, Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600 serta memperkerjakan kurang lebih 2.000 personil (sumber daya manusia) dengan jumlah investasi yang sudah tertanam sekitar Rp1 triliun.

Batam Aero Technic telah memiliki 4 (empat) unit hanggar perawatan pesawat dengan daya tampung 12 pesawat Boeing 737, Airbus 320, 1 (satu) unit hanggar untuk pembersihan permukaan cat pada badan pesawat (paint stripping) sebelum masuk proses pengecatan ulang (painting) dan perawatan pesawat, 1 (satu) unit hanggar untuk pengecatan dan perawatan pesawat, 1 (satu) gedung suku cadang seluas 4.000 m2, dan 1 (satu) unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop). Sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun diatas lahan seluas 30 hektar (Ha) yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam.

Baca Juga :  Kapolri Pantau Vaksinasi Covid-19 di BIIE Lobam dari NTB

Logistik BAT mencakup gudang peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop), seperti cabin item: dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest) dan lainnya.

Kawasan industri BAT telah terbangun sejalan pada lahan tahap 1 dan 2 seluas 6 hektar (Ha). Saat ini dalam pembangunan tahap 3. Pada pembangunan hanggar tahap 3, BAT berencana membangun 8 (delapan) unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat udara tipe Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat secara nasional dan internasional, serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim ke luar negeri.

Batam Aero Technic menyampaikan rasa terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam dalam upaya melakukan pengembangan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor aviasi. Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia. Dalam hal ini, pelaku usaha dibidang industri penerbangan khususnya jasa angkutan udara sangat merasakan bantuan dan dukungan dari pemerintah dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan bidang usaha industri penerbangan.

KEK Batam Aero Technic di Batam ini optimis akan mampu mendorong perseroan (Batam Aero Technic) untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan rancangan kerja berkelanjutan (master plan). Harapan utama, dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.

Baca Juga :  Vaksinasi Masih Rendah, Lansia di Bintan Malah Diumpetin Keluarganya Saat Vaksinator Tiba

Dalam menciptkan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di kancah global, BAT memiliki kesungguhan senantiasa mendorong perawatan pesawat udara yang semakin efisien.

Pembentukan dan pengembangan KEK Batam Aero Technic di Batam siap beroperasi sejalan mendukung program pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang kondusif industri penerbangan nasional.dan akan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.

Langkah strategis untuk mendukung operasional dimaksud, tersedianya jumlah SDM atau tenaga kerja berdaya saing, BAT bersama Lion Air Group Training Center (LGTC) yang bergerak dibidang pendidikan khususnya pendidikan aviasi telah menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat udara sesuai kebutuhan.

“Selain itu, dilakukan kerjasama dengan Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aviasi yang bertujuan menjamin tersedianya tenaga kerja khususnya mekanik dan teknisi pesawat udara,” jelas Danang Mandala Prihantoro.

Konsentrasi kerja sama tersebut menjadi bagian dari pengembangan SDM dalam rangka membentuk personil yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja. Seluruh pihak yang terlibat menegaskan, SDM yang berkualitas akan mendukung perusahaan untuk lebih berkembang dan mencapai tujuan.

Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyerahkan PP penetapan Nongsa Digital Park sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Batam, Kepri.

Selain penyerahan PP nomor 67/2021 tentang penetapan KEK Batam Aero Technic, Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto juga menyerahkan PP penetapan Nongsa Digital Park sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *