banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan upaya penanganan pemerintah terhadap pemulangan PMI pada masa pandemi Covid-19, di sela penyambutan pemulangan 145 PMI dari Malaysia ke Indonesia, lewat pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Selasa (11/5/2021).

Foto: Ansar Ahmad Tangani Pemulangan 145 PMI dari Malaysia Lewat Pelabuhan SBP Tanjungpinang

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad turut menangani pemulangan 145 orang TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, lewat pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Selasa (11/5/2021). Berikut foto-fotonya.

Awalnya, pemulangan PMI dari Malaysia ini dikabarkan sebanyak 146 orang. Namun, PMI yang dideportasi dari Malaysia ini tiba di Indonesia lewat Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, sebanyak 145 orang. PMI yang dijadwalkan siang, akhirnya tiba di Pelabuhan SBP, Selasa (11/5/2021) sore.

“Awalnya akan diberangkatkan sebanyak 146 orang. Namun 1 orang mengalami sakit. Jadi tidak bisa diberangkatkan dan akan ditunda,” sebut Benny Rhamdani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Petugas memakai APD lengkap saat menangani pemulangan PMI di pelabuhan internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Dari 145 orang PMI ini, sebanyak 115 orang merupakan WNI yang masuk dalam kategori Manusia Korban Perdagangan Orang (MKPO). Dan 30 orang sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sebanyak 115 WNI MKPO dibawa dan ditangani di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). Sedangkan 30 orang PMI dibawa ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di Jalan Nusantara KM 11 Tanjungpinang arah Kijang.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Beri Petuah buat Rafly Ramadhan Si Pemain PPLP yang Dipanggil ke Timnas U18

Benny menambahkan, selama setahun terakhir, diperkirakan sebanyak 10.233 PMI telah masuk Indonesia melalui program dikalibrasi, dan 395 orang melalui jalur deportasi.

Dikarantina

Gubernur Kepri Ansar Ahmad langsung turun tangan dalam penanganan pemulangan 145 PMI ini. Penyambutan kedatangan PMI ini dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Sebanyak 145 orang termasuk 1 orang balita akan menjalani karantina. Setelah dinyatakan negatif Covid-19, para PMI akan dipulangkan ke kampung halaman atau daerah tujuan masing-masing. Seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.

Ansar Ahmad memberikan bantuan kepada salah seorang PMI yang tiba dari Malaysia di pelabuhan SBP Tanjungpinang.

Ansar Ahmad menyatakan, pemerintah akan melakukan penanganan dan pemulangan PMI secara baik dan serius. Pemprov Kepri telah membentuk Gugus Tugas Covid-19 khusus PMI, bersama pemerintah pusat. Guna menangani kepulangan PMI mandiri.

Menurut Ansar Ahmad, kepulangan PMI deportasi sampai Selasa (11/5/2021), jumlahnya tidak terlalu besar dibandingkan dengan yang pulang secara mandiri. Kepulangan PMI deportasi dan korban perdagangan orang sudah lebih mudah.

Para PMI dibawa ke tempat penampungan untuk dikarantina.

“Karena ditangani Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Rumah Perlindungan dan Trauma Centre (RPTC) oleh Kemensos,” kata Ansar Ahmad saat meninjau kepulangan PMI deportasi dan repatriasi bersama Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani dan tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, di pelabuhan internasional SBP Tanjungpinang.

Baca Juga :  Bermain Narkoba, Oknum Personel Polres Tanjungpinang Dipecat

Pemulangan Susulan

Ansar Ahmad menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, mulai bulan Juni 2021, tahanan Imigrasi di Malaysia akan dikosongkan. Diperkirakan ada 7000 orang PMI deportasi yang akan dipulangkan susulan melalui Kepri.

Ansar Ahmad mendampingi Kepala BP2MI Benny saat menyambut pemulangan PMI dari Malaysia ke Indonesia lewat pintu pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri.

“Kita sudah beberapa kali rapat bersama pemerintah pusat yang saat ini sedang mengkondisikan pintu-pintu masuk alternatif yang bisa dibuka. Seperti Dumai, Tanjung Balai Asahan, dan mungkin pintu-pintu yang lain. Supaya mengurangi beban berat kita karena dapat dikatakan Kepri adalah pintu masuk terbesarnya,” ujar Ansar Ahmad.

Berkaitan dengan kepulangan PMI yang kemungkinan tidak memiliki dokumen seperti paspor, Gubernur Kepri menyampaikan, dengan kedatangan Mendagri ke Kepri kemarin, Menteri Tito akan membawa permasalahan tersebut ke sidang kabinet.

“Nanti kita akan cek hasilnya. Kami menyarankan kiranya kedutaan, konjen kita di Malaysia dapat mengkomunikasikan ini dengan Pemerintah Pusat agar mereka bisa masuk lewat pintu resmi dengan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) saya kira itu solusi terbaik,” katanya.

Ansar Ahmad dan tim Satgas Covid-19 menyambut kedatangan PMI.

Selain itu, untuk mengantisipasi kemungkinan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan pihaknya telah menyurati TNI AL, Polairud, Kapolda untuk benar-benar mengawasi pelabuhan-pelabuhan tikus.

Baca Juga :  Saksikan Pekan Kedua BLB Tanjungpinang-Bintan Minggu Ini, BBM Kepri Masih di Puncak Klasemen

“Jangan sampai para PMI dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, harus mengeluarkan biaya besar. Bahkan sampai di sini hasil kerja mereka dimanfaatkan oknum. Kita tidak mungkin tidak menerima kepulangan mereka, sebagai sama-sama anak bangsa. Terlebih semua kontribusi yang telah mereka berikan kepada negara,” jelas Ansar Ahmad.

Penanganan pemulangan 145 PMI dari Malaysia lewat pelabuhan internasional SBP Tanjungpinang ini turut dihadiri Ketua Harian Satgas Covid-19 Kepri H TS Arif Fadillah, Kepala Kesbangpol Lamidi, Kadis Kesehatan M Bisri, Kadis Perhubungan Junaidi, Kadisnakertrans Mangara Simarmata, Plt Kabiro Pemerintahan M Darwin, Plt Kabiro Humas Protokol dan Penghubung Zulkifli, Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando, dan Kepala KKP Kelas II Tanjungpinang Agus Jamaludin. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *