banner 728x90
Mendagri Tito Karnavian bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Ketua DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari, dan Dirut PT BAI KEK Galang Batang Santony- serta Zurkani Afikri.

Mendagri Tito Karnavian Minta PT BAI di KEK Galang Batang Mengutamakan Tenaga Kerja Lokal

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berpesan ke pihak manajemen PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, agar menyerap dan mengutamakan tenaga kerja lokal. Selain itu, perusahaan di KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri juga diminta membeli produk lokal, dan mengurangi impor.

Pesan itu disampaikan Mendagri Tito Karnavian pada saat melakukan kunjungan kerja ke PT BAI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Provinsi Kepri, Minggu (9/5/2021). Dalam kunjungan kerja ini, Mendagri didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Di lokasi KEK Galang Batang, Mendagri disambut oleh Direktur Utama PT BAI Santony dan Manajer Operasional Zurkani Afikri serta jajarannya.

Baca Juga :  Ansar Ahmad: Rp19,5 Miliar Dana APBD untuk Beasiswa

Pada saat pertemuan dengan manajemen PT BAI, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, kehadiran pihak swasta dan investor sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari data yang masuk di Depdagri selama pandemi Covid-19 hanya ada tiga daerah yang pertumbuhannya positif karena kontribusi pihak swasta yang cukup besar dalam pergerakan ekonomi. Tiga daerah tersebut Morowali, Halmahera Timur dan Papua.

“Kehadiran PT BAI di Galang Batang, Bintan ini, juga diharapkan mampu berperan yang sama. Karena situasi saat ini perlu dukungan pihak swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat karena tidak mungkin semua didasarkan pada belanja pemerintah saja,” jelas Tito Karnavian.

Menurut Tito, pemerintah sangat membutuhkan investasi untuk membangun sebuah kawasan tapi persoalan lingkungan harus juga diprioritaskan. Karena itu PT BAI diminta pikirkan soal polusi karbon, jangan sampai ke masyarakat. Apa lagi sampai ke Singapura.

Baca Juga :  Dua Mayat Wanita Ternyata Warga Tanjungpinang, Baru Ditangani RSUD RAT Kepri Setelah Pukul 07.00 WIB

“Karena PT BAI menggunakan power plan sendiri yang berbahan bakar batu bara, maka persoalan polusi karbon harus ada solusi yang cerdas,” tegas Tito.

Tito yang mantan Kapolri ini minta investor juga harus merawat lingkungan di sekitarnya termasuk bukit di sekitar kawasan PT BAI jangan sampai gundul dan gersang.

Pemerintah, katanya, juga mendukung penuh investor untuk merekrut tenaga kerja lokal dalam bentuk komitmen yang jelas dan disetujui oleh semua pihak.

“Kita juga minta bahan material untuk mensuplai kebutuhan industri di Galang Batang sebisanya lokal konten dan diupayakan seminimal mungkin bahan impor,” pintanya.

Baca Juga :  Polisi Membubarkan Balap Liar, Puluhan Remaja Bintan Nyaris Bentrok Perang Sarung

Tito mencontohkan daerah Morowali dan Halmahera Timur di sana semua produk lokal baik pertanian, peternakan dan produk UKM diserap oleh pihak swasta yang investasi di daerah itu.

“Jangan hanya menguntungkan investor saja tetapi juga harus menguntungkan masyarakat, Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Dalam kunjungan kerja Mendagri ke KEK Galang Batang tersebut, turut hadir Wakil Ketua DPRD Kepri Hj Dewi Kumalasari, Pangkogabwilhan I, Danrem 033 Wira Pratama, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Dr Bahtiar, Dirjen Otonomi Daerah Akmal, Dirjen Keuangan Daerah Adrian, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Kepri. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *