banner 728x90
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan kapal selam KRI Alugoro-405 di Faslabuh Selat Lampa, Natuna, Kepri, Selasa (6/4/2021) kemarin.

Panglima TNI Bangun Benteng Pertahanan dengan Menyediakan Kapal Selam Alugoro-405 di Perairan Natuna

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP membangun benteng pertahanan di perbatasan antarnegara, dengan menyediakan kapal selam KRI Alugoro-405 di perairan Natuna, Provinsi Kepri. Selain menyediakan kapal selam, turut dilakukan pembangunan benteng pertahanan TNI Angkatan Laut Markas Komando Gugus Tempur Laut (Mako Guspurla) Koarmada I di Faslabuh Selat Lampa, Natuna, Kepri.

Peletakan batu pertama pembangunan benteng pertahanan ini dilakukan oleh Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Selasa (6/4/2021) kemarin.

Kemudian, peresmian pengoperasian kapal selam Alugoro-405 ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Panglima TNI yang diikuti dengan terbukanya selubung nama KRI. Sekaligus dilaksanakan penaikan ular-ular perang, penaikan lencana perang dan penaikan bendera Pavoiseren di ujung Pebatasan.

Pada saat meresmikan kapal selam, Panglima TNI juga mengukuhkan Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufiq ST MTr Hanla MM sebagai Komandan KRI Alugoro-405.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, peletakan batu pertama itu menandai dimulainya pembangunan Mako Guspurla Koarmada I sebagai komando pelaksana operasi tempur di kawasan barat Indonesia, dan Posko keamanan laut terintegrasi yang akan menjadi bagian dari penguatan satuan TNI terintegrasi di Natuna.

Baca Juga :  Panglima TNI: Hasil Survei, TNI Mendapat Kepercayaan Tertinggi dari Masyarakat

Menurut Panglima TNI, Natuna menjadi wilayah yang memiliki nilai strategis bagi Indonesia. Sebagai pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Natuna berperan sebagai pangkalan terdepan untuk melakukan proyeksi kekuatan TNI hingga ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Dalam sambutanya, Panglima TNI juga mengatakan, kapal selam merupakan kekuatan pemukul strategis yang sangat diperhitungkan dalam peperangan modern. Kemampuannya mengintai dan menyerang sasaran tanpa terdeteksi menjadi kombinasi mematikan yang harus diperhitungkan dalam kalkulasi tempur lawan.

Menurutnya, KRI Alugoro-405 yang baru saja diresmikan ini, sebagai komponen kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), yang merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan, dari kemampuan pengendalian laut dan kemampuan anti akses TNI Angkatan Laut. Khususnya di wilayah perbatasan dan perairan rawan selektif.

Baca Juga :  Polri Kawal Deportasi Mitsuhiro Taniguchi Sampai Diterima Polisi Jepang, Berikut Kasusnya

“Every ship has a soul (setiap kapal memiliki jiwa), dan para pengawak KRI Alugoro-405 menjadi jiwa dari alutsista kebanggaan kita bersama. Pengukuhan Komandan KRI Alugoro-405 yang baru saja kita saksikan bersama, menandai dimulainya tugas pengabdian para prajurit Hiu Kencana untuk mengemban tugas mulia menegakkan kedaulatan negara di laut,” jelas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pada sambutanya itu pula, Panglima TNI mengutip pidato Presiden Soekarno yang berbunyi, “Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri”.

Kapal selam KRI Alugoro-405 yang resmi masuk di jajaran Satuan Kapal Selam Komando Armada II Surabaya ini, merupakan kapal selam jenis Diesel Electric Kelas Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME) 1400 ketiga, dari tiga armada kapal selam lainnya yang sejenis. Yakni KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404.

Baca Juga :  Majelis Taklim Saudara Baru Beri Pembinaan bagi 194 Mualaf, Bupati Bintan: Ini Kegiatan Mulia

KRI Alugoro-405 dibuat di Indonesia melalui kerja sama PT PAL dengan DSME Korea Selatan dalam rangka Transfer of Technology sekaligus Transfer of Knowledge. KRI Alugoro kapal selam pertama yang dirakit di fasilitas PT PAL Surabaya, memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air. Mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat menampung lebih dari 40 kru kapal, ditambah dengan satu tim pasukan elit TNI AL untuk menunjang fungsi operasinya.

Nama Alugoro diambil dari nama senjata Prabu Baladewa yang berbentuk Gada dengan kekuatan pemusnah sangat dahsyat. Pemberian nama Alugoro kepada kapal selam TNI Angkatan Laut dengan harapan dan penuh keyakinan, bahwa kapal ini akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai senjata yang memiliki daya hancur yang besar dalam setiap pertempuran.

Peresmian kapal selam Alugoro-405 ini turut dihadiri Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti dan unsur FKPD Kabupaten Natuna. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *