banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memimpin dialog interaktif tentang potensi labuh jangkar di perairan Selat Malaka-Singapura dengan OPD dan pihak terkait, Selasa (16/3/2021).

Ansar Ahmad Ingin ‘Merebut’ Potensi Labuh Jangkar di Perairan Selat Malaka-Singapura

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad ingin ‘merebut’ atau mendapatkan potensi labuh jangkar, dari perairan internasional Selat Malaka dan Selat Singapura. Setahun, kapal yang lalu lalang di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura itu mencapai 82 ribu kapal.

Keinginan Ansar Ahmad ingin mendapatkan potensi labuh jangkar di perairan Malaka-Singapura itu, disampaikan dalam dialog interaktif di Graha Kepri, Batam, Selasa (16/3/2021). Dialog ini membicarakan tentang upaya peningkatan pelayanan untuk memaksimalkan pemanfaatan area labuh jangkar di wilayah Provinsi Kepri.

Ansar Ahmad menyampaikan, sepanjang tahun (setahun) di Selat Malaka dan Selat Singapura tak kurang dari 82 ribu kapal yang lalu lalang. Menurut Ansar, harus dicarikan cara, agar dari 82 ribu kapal itu bisa banyak juga yang masuk ke wilayah Kepri.

Baca Juga :  AIIB Siap Membiayai Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Senilai Rp4,5 Triliun

“Kita diberikan kewenangan oleh pemerintah melalui UU Pemda, maka peluang itu harus kita manfaatkan semaksimal mungkin,” kata Ansar Ahmad.

Merebut potensi labuh jangkar di perairan Malaka-Singapura ini, sebagai satu upaya Ansar Ahmad dalam mengoptimalkan segala potensi daerah guna memperkuat fiskal. Karena, kekuatan fiskal mampu mempercepat pembangunan infrastruktur, ke depannya. Justru itu, sinergi dengan pemerintah pusat dan berbagai komponen harus dioptimalkan, untuk memajukan Kepri.

“Pungutan labuh jangkar kapal di perairan Malaka-Singapura ini, akan memperkuat ekonomi kita. Karena itu harus dioptimalkan. Juga diawasi dengan sungguh-sungguh,” tambah Ansar Ahmad.

Pada saat dialog ini Gubernur Kepri Ansar Ahmad didampingi Komandan Guskamla Koarmada I Laksmana Pertama TNI Yayan Sofyan. Ansar mendengarkan masukan dari para pelaku usaha. Kemudian mendiskusikannya untuk dicarikan solusi terbaik bagi Kepri. Hadir juga Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah.

Baca Juga :  Masuk ke Bintan Tanpa Dokumen Lengkap, 40 Sapi dari Pelalawan Riau Diamankan Polisi

“Kita di sini untuk mendiskusikan, mendengar masukan dan apa saja kesulitan dan mencarikan solusi terbaik. Karena, kita ingin usaha bapak-bapak berkembang dan pendapatan negara serta daerah terus meningkat,” kata Ansar.

Bagi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, diskusi ini memang upaya mencari masukan untuk mendapatkan solusi terbaik. Ansar ingin semua kawasan di Kepri ekonominya cepat pulih. Bantuan semua pihak akan mendukung keberhasilan itu.

Diskusi ini juga dihadiri Penasihat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI, Laksamana TNI (Purn) Marsetio. Dorongan dan dukungan kuat dari Kemenko Marves terhadap Kepri dalam memanfaatkan potensi kemaritiman (labuh jangkar) ini, sangat besar.

Baca Juga :  Danpuspenerbal Cek Fasilitas Penerbangan TNI AL di Tanjungpinang

Yayan Sofiyan, Ketua Satgas Pengawasan Wilayah labuh jangkar (anchorage area) di perairan Kepulauan Riau juga memaparkan potensi ekonomi dari perairan Kepri. Menurutnya, dari 82 ribu lalu lintas kapal di Selat Malaka dan Selat Singapura ini, potensi ekonomi yang masuk ke Kepri masih di bawah lima persen. Karena itu, dia mengajak Kepri merebut kembali kedaulatan ekonomi, dari potensi labuh jangkar di perairan Malaka-Singapura.

Ke depan, Pemerintah Provinsi Kepri akan menata kawasan perairan labuh jangkar agar semakin baik. Fasilitas layanan yang terbaik harus diberikan. Sehingga makin banyak kapal yang berlabuh di Kepri. Semoga keinginan Ansar Ahmad untuk ‘merebut’ potensi labuh jangkar di perairan Malaka-Singapura terwujud. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *