banner 728x90
Cen Sui Lan (CSL) Anggota Komisi V DPR RI

Ada Lelang Megaproyek Senilai Rp8,8 Triliun di Kepri

Komentar
X
Bagikan

JAKARTA (suaraserumpun) – Pemerintah pusat akan membangun jembatan terpanjang di Indonesia. Nilai megaproyek tersebut mencapai Rp8,8 triliun. Kini, proyek nasional itu sedang tahap lelang atau proses tender.

Proses lelang proyek ini terungkap, saat Cen Sui Lan (CSL) Anggota Komisi V DPR RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Senin (1/2). Saat itu, Cen Sui Lan yang akrab disapa CSL ini mempertanyakan progres program pembangunan jembatan Batam-Bintan yang sering disebut jembatan Babin. Megaproyek jembatan Babin dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp8,8 triliun ini.

Baca Juga :  Ansar-Marlin Gelar Doa Selamat Sebelum Dilantik Presiden RI Joko Widodo

“Iya, di Kepri ada megaproyek senilai Rp8,8 triliun. Itu sudah tahap tender atau masuk lelang. Begitu kata Pak Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Eko Djoeli Heripoerwanto,” ujar Cen Sui Lan.

Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi Kepulauan Riau ini menerangka, pada dokumen Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, ada program pembangunan jembatan Batam-Bintan. Proyek ini sudah ready to over, dan masuk dalam masa lelang atau ditenderkan,” tegasnya lagi.

CSL dari Fraksi Golkar ini menyatakan, progres pembangunan jembatan Batàm-Bintan ini sudah dijawab dan dijelaskàn oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Eko Djoeli Heripoerwanto.

Baca Juga :  PKK Bogor Timur Studi Posyandu Remaja ke Bintan, Pemkab Dapat Kujang

“Pak Dirjen sudah menegaskan, bahwa megaproyek multiyears jémbatan Babin ini, sedang ditenderkan. Informasi ini akan saya sampaikan kepada masyarakat Kepri,” tegas CSL yang menggantikan H Ansar Ahmad sebagai Cagub Kepri yang memperoleh suara terbanyak di Pilkada 2020 lalu.

Dari penjelasan Dirjen, CSL keturunan tionghoa yang memeluk agama Islam ini mengatakan, untuk pembangunan jembatan Babin, pada saat ini sedang menyiapkan prakualifikasi, pada bulan Februari 2021 ini. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR pun baru menerima finalisasi fisibilistudy (studi fisika) dan review basic desain.

Baca Juga :  Ternyata, Ini Penyebab AG Menjadi Pedofilia di Bintan

“Sekarang ini, sudah masuk dalam tahap tender. Sedangkan pembangunan konstruksi jembatan Batam-Bintan ini, diperkirakan dimulai akhir tahun 2021 ini, atau paling lambat sudah dimulai awal tahun 2022,” terangnya.

CSL berharap, pengerjaan megaproyek jembatan Batam-Bintan sesuai dengan jadwal tersebut. Karena, jembatan Batam-Bintan ini sangat penting dan diperlukan masyarakat Kepri. Terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di kawasan Free Trade Zone (FTZ), Batam-Bintan dan Karimun serta Kota Tanjungpinang,” pungkasnya. (DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *