RIAU (suaraserumpun) – Wike Julia mahasiswi Universita Islam Riau (UIR) telah mengharumkan nama Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau di level nasional. Wike Juli semifinalis Rising Star Indonesia Dangdut dari Desa Pulau Banjar Kari ini pantas menjadi duta wisata Kabupaten Kuantan Singingi.
“Ya, saya rasa Wike Julia pantas jadi duta wisata Kabupaten Kuantan Singingi. Itu atas keberhasilan wike julia meraih peringkat 5 di semifinal Rising Star Indonesia Dangdut, baru-baru ini. Wike pun sudah mempromosikan batik khas Kuansing di level nasional,” kata Maswito, pelaku pariwisata sekaligus pengamat budaya seni dan pariwisata Riau-Kepri, di Kabupaten Bintan, Minggu (29/8/2021).
Maswito menilai, sudah selayaknya Wike Julia dijadikan duta wisata di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Ini bentuk penghargaan kepada Wike yang telah mengharumkan nama Kuansing, di kancah nasional. Sekaligus untuk melecut generesi muda Kuansing, untuk berprestasi di tingkat nasional.
Secara pribadi, Maswito memberikan apresiasi kepada Pemkab Kuansing, yang memberikan penghargaan kepada Wike Julia atas keberhasilannya itu.
“Pantas dan wajar, Wike mendapatkan penghargaan atau kado istimewa seperti itu. Ya, seperti beasiswa selama perkuliahan yang dijanjikan Pemkab Kuansing kepada Wike itu,” ucap Maswito.
Wike Julia telah menggairahkan kembali, dunia kesenian di Kuansing. Dia telah mengikuti jejak seniornya, yang dulu pernah berkiprah di bidang seni. Sebut saja, Otong Lenon, Ana Thairas, Jarwo Kuat, Fahri dan Udin Semekot, Grup Lawak Nyanyah, dan lainnya.
Antara Maswito, Arfizon dan Suhardiman Amby
Sebagai anak rantau asal Kuansing yang bekerja di bidang pariwisata, Maswito terus memantau perkembangan Wike Julia selama mengikuti ajang Rising Star Indonesia Dangdut. Terutama melalui suaraserumpun.com, yang mengulas secara detail tentang perkembangan Wike Julia di panggung Rising Star Indonesia Dangdut 2021. Bahkan, Maswito termasuk seorang dari ribuan pendukung Wike Julia, si gadis manis bersuara emas itu.
Bahkan, Maswito kagum ketika mengetahui Wike adalah anak dari Arpizon, seorang guru ASN. Dan ibunya Puspayani seorang pedagang kedai kopi. Hal ini mengingatkan kembali memori masa lalu Maswito. Sebab, ortu Wike Juli adalah kawan seangkatan, sewaktu di SMA 450, tahun 1987 hingga 1990 silam.
Maswito menilai, darah seni Wike Juli merupakan turunan dari bapaknya Arfizon.
“Waktu sekolah dulu, ortunya Wike seorang pemain guitar andal, yang sering membawakan dan menyanyikan lagu ciptaan si Raja Dangdut H Rhoma Irama,” kenang Maswito saat berbincang dengan suaraserumpun.com.
Tak cuma seorang Arfizon, bagi Maswito, Wakil Bupati Kuansing Suhardiman Amby merupakam teman seangkatannya, sewaktu kuliah di FKIP UNRI. Justru itu, Maswito ini berharap agar Wike terus mengejar mimpi dan prestasi di dunia tarik suara, yang kini digelutinya.
“Apalagi, usianya (Wike Julia) masih muda. Jangan sampai terlena karena persaingan ke depan semakin ketat,” pesan Maswito.
Duta Wisata Kuansing
Saat ini, Maswito mengatakan, di dunia seni, budaya dan pariwisata berlaku satu kata bahasa bijak.
“Bukan yang pandai mengalahkan yang bodoh. Tapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Ini yang perlu diingat bersama bagi pelaku pariwisata,” tuturnya.
Justru itu, Maswito menyarankan, sudah sepantasnya Wike Julia menjadi duta wisata Kuansing. Banyak potensi budaya, seni dan pariwisata yang mesti dipromosikan Wike Julia ke nasional dan internasional.
Satu peluang bagi Wike, seni tradisional seperti nada celempong di Kuansing bisa dikolaborasikan dengan seni musik dangdut, jika sudah menjalani kontrak kerja dengan perusahaan SMN itu.
“Salam kami dari rantau. Good luck buat Wike Julia, tatkala dinobatkan sebagai duta wisata Kuansing,” tutup Maswito. (SS)