Bintan, suaraserumpun.com – Polsek Teluk Bintan jajaran Polres Bintan melakukan pengecekan ketersediaan sembako, dan minyak goreng jelang Idul Fitri 1443 hijriah, Rabu (20/4/2022). Pada kesempatan lain, Presiden RI Joko Widodo melihat minyak curah banyak yang dijual belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kapolres Bintan AKBP Tidar Wulung Dahono SH SIK MH melalui Kapolsek Teluk Bintan Iptu Maison Syafri menjelaskan, pengecekan dilakukan di sejumlah tempat penjualan sembako dan penjualan minyak goreng, yang ada di wilayah hukum Polsek Teluk Bintan.
Beberapa lokasi yang dilakukan pengecekan itu antara lain kedai kelontong Madju milik Burhan, kedai kelontong milik Iwan Sayur, toko Bintan Restu, kedai kelontong Ahun. Dari pengecekan tersebut, sembako dan minyak goreng masih tersedia hingga lebaran nanti. Permintaan masyarakat masih terpenuhi. Sedangkan untuk harga, masih stabil.
“Demikian juga dengan minyak goreng kemasan, walaupun ada kenaikan harga namun masih dalam kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Iptu Maison.
Di sela pengecekan tersebut Iptu Maison mengimbau kepada pengusaha agar tidak melakukan penimbunan sembako maupun minyak goreng, atau berspekulasi menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, guna mengambil keuntungan. Sedangkan masyarakat, menderita.
“Apabila ada permasalahan tentang kebutuhan masyarakat, agar segera dikoordinasikan masalah tersebut, dan cepat diselesaikan,” tutupnya.
Belum Sesuai HET
Presiden RI Jokowi menjelaskan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan minyak goreng ini. Antara lain melalui beragam kebijakan, seperti penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah dan subsidi ke produsen.
“Namun di pasar-pasar, saya melihat minyak curah banyak yang dijual belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan,” tulis Presiden RI Jokowi di akun instagramnya, di sela kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur untuk meresmikan Bandara Trunojoyo, Rabu (20/4/2022) siang tadi.
Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi BLT minyak goreng, Presiden Jokowi berharap harga minyak goreng yang saat ini tinggi, bisa kembali mendekati normal.
Mengapa harga minyak goreng ini tinggi? Ya, karena harga di luar, di pasaran internasional sekarang sedang tinggi-tingginya. Produsen cenderung ingin mengekspor.
“Oleh karena itu, terkait dengan penyidikan oleh Kejaksaan Agung atas kasus minyak goreng , saya meminta agar aparat hukum bisa mengusut permainan pada mafia minyak goreng ini sampai tuntas,” demikian penegasan Presiden RI Jokowi. (nurul atia)
Editor: Sigik RS