banner 728x90
Komunitas warga Bali di Bintan mengarak ogoh-ogoh di Lagoi Bay kawasan Bintan Resorts, Sabtu (9/3/2024). F- yen/suaraserumpun.com

Digelar Lagi, Parade Ogoh-ogoh Budaya Bali Menyambut Hari Raya Nyepi 2024 di Bintan Resorts

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Kini, parade ogoh-ogoh budaya Bali menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka bangkit lagi di kawasan Bintan Resorts, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sabtu (9/3/2024) sore, ratusan pengunjung Lagoi Bay di kawasan Bintan Resort terpukau, saat menyaksikan parade atau arak-arakan ogoh-ogoh.

Budaya pembakaran Ogoh-ogoh di kawasan Bintan Resorts pariwisata Lagoi, sebelumnya rutin dilaksanakan. Tepatnya sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Namun sejak tahun 2017 lalu, ritual pembakaran ogoh-ogoh di Pura Dharma Kerthi Lagoi tak lagi digelar. Hingga memasuki masa pandemi Covid-19. Menyambut Hari Raya Nyepi tahun 2024 atau Tahun Baru Saka 1946, pembakaran ogoh-ogoh budaya asal Bali tersebut digelar atau bangkit lagi.

Tahun 2024 ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada hari Senin (11/3/2024). Kegiatan pembakaran ogoh-ogoh akan dilaksanakan, Minggu (10/3/2024) sore. Namun sebelum dibakar, dilaksanakan parade ogoh-ogoh di Lagoi Bay, kawasan Bintan Resorts, Sabtu (9/3/2024) sore. Parade ogoh-ogoh ini dikemas dalam rangkaian kegiatan Hartmony seni Bali dan Sunda.

Baca Juga :  Peringatan Hardiknas 2024, Ansar Ajak Masyarakat Melompat ke Masa Depan Melalui Merdeka Belajar

I Wayan Santika ketua panitia pelaksana menjelaskan, Hartmony festival ini merupakan kolaborasi budaya Bali dan Sunda. Selain penampilan seni tari, juga ada parade ogoh-ogoh budaya dari Bali.

“Dulu sempat tidak digelar parade dan pembakaran ogoh-ogoh ini, ditambah lagi karena Covid-19. Sekarang kita laksanakan lagi yang dikemas dalam Hartmony seni Bali dan Sunda. Kami sangat berterima kasih kepada PT BRC pengelola Bintan Resorts ini,” ujarnya.

Sekda Bintan Ronny Kartika dan para undangan menyaksikan jero mangku memimpin ritual sebelum parade ogoh-ogoh di Bintan Resorts. F- yen/suaraserumpun.com

Dewa Saratnaya, dari Majelis Agama Hindu Pusat bidang keagamanan dan spiritualitas Hindu mengatakan, Bintan bagi dirinya adalah ‘bintang’. 6 tahun lalu, dirinya hadir di Bintan. Menurutnya, Bintan sangat membahagiakan.

“Bintan saya katakan bintang. Banyak kenangan di sini,” ucapnya.

Dewa Saratnaya menerangkan, Ogoh-ogoh adalah seni budaya yang muncul di Bali pada tahun 1993. Dalam ajaran Hindu, tidak ada ogoh-ogoh. Tapi, budaya ini sebagai seni budaya untuk menyemarakkan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi.

Baca Juga :  Rally Wisata Harley Davidson Dibuka di Mall Botania 2, Menyusuri Pantai Trikora hingga Tanjungpinang

“Ogoh-ogoh dalam bahasa Bali diartikan ogah-ogah, yang maknanya digoyang-goyang. Wujudnya menyeramkan, tapi bukan berarti kami memujakan raksasa. Justru mengingatkan manusia. Karena manusia ada sifat baik dan kurang baik,” jelasnya.

Ogoh-ogoh itu diibaratkan sifat yang kurang baik, yang harus dibakar atau dilawan dengan kebaikan (non fisik).

Manajemen Bintan Resorts dan pejabat pemerintah berfoto bersama sebelum parade ogoh-ogoh. F- yen/suaraserumpun.com

Mewakili Bupati Bintan Roby Kurniawan, Sekda Bintan Ronny Kartika melepas secara resmi parade ogoh-ogoh di kawasan Lagoi Bay, usai penampilan seni Bali dan Sunda. Sebelum parade atau arak-arakan ogoh-ogoh, dilakukan ritual keagamaan Hindu. Kemudian, parade ogoh-ogoh dilaksanakan di kawasan Lagoi Bay. Ratusan pengunjung menyaksikan parade tersebut. Termasuk para turis mancanegara yang berlibur akhir pekan di Bintan Resorts.

Sekda Bintan Ronny Kartika menyampaikan, atas nama Pemkab Bintan sangat mengapresiasi kegiatan Hartmony seni Sunda dan Bali tersebut. Termasuk kegiatan parade ogoh-ogoh. Kegiatan ini merupakan event wisata di Bintan, yang berpotensi mendatangkan banyak pengunjung.

Baca Juga :  Hari Pertama Tahapan Kampanye, Polres Bintan Meninjau Kantor KPU dan Bawaslu

“Hartmony dan pawai ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi 2024 ini menjadi momentum atau event fenomenal. Melalui kegiatan ini, Pemkab Bintan tidak hanya bicara penyajian event wisata. Tapi lebih dari itu, bagaimana membingkai keberagaman dalam bingkai NKRI,” jelasnya.

“Melalui budaya parade dan budaya pembakaran ogoh-ogoh ini, turis tak meski pergi ke Bali. Cukup berkunjung ke Bintan, untuk menyaksikan budaya bakar ogoh-ogoh,” demikian disampaikan Ronny Kartika.

Warga Bali di Bintan turut serta mengikuti parade ogoh-ogoh di Lagoi Bay. F- bintan resorts

Hadir dalam kegiatan tersebut manajemen PT BRC pengelola kawasan Bintan Resorts, Kemenag Kepri, Kepala Disbudpar Bintan Arief Sumarsono, Ketua PHDI Kepri, Forkopimda, Ketua GOW Bintan Sabine Rohden, sejumlah Kepala OPD, serta komunitas seni Bali dan Sunda.

“Sabtu sore ini, ogoh-ogoh baru kita arak di Lagoi Bay. Untuk pembakaran ogoh-ogoh ini dilaksanakan, Minggu (10/3/2024) sore,” kata Nyoman Pasek selaku jero mangku Pura Dharma Kerthi di Lagoi. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *