banner 728x90
Prosesi LAM Kepri menganugerahi Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto dengan gelar adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama. F- diskominfo kepri

LAM Kepri Menganugerahi Wakapolri dengan Gelar Adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri menganugerahi Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol Drs Agus Andrianto dengan gelar adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama. Penganugerahan gelar tersebut dilaksanakan dalam majelis penuh khidmat di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (3/2/2024).

Sebagai Wakapolri, Komjen Pol Drs Agus Andrianto dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sejauh ini sebagai penjaga, perawat dan pengayom negeri.

Dalam kesempatan ini, warkah penabalan gelar adat dibacakan langsung oleh Dato Wira Setia Laksana H Raja Alhafiz. Adapun gelar yang diberikan kepada Wakapolri tersebut merupakan gelar adat LAM Kepri yang sifatnya melekat selama-lamanya. Dan hal ini berasal dari khazanah gelar-gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang dipakai dalam adat istiadat kebesaran dan keagungan di Provinsi Kepri.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 tahun 2014, LAM sebagai wadah bagi para Tetua Adat Melayu yang mengatur adat-istiadat, kebiasaan masyarakat Melayu. Termasuk dalam pemberian gelar kebesaran adat kepada tokoh bangsa.

Baca Juga :  Simak Misi Ansar Ahmad Saat Berkunjung ke Mantang Berikut Ini

Sejalan dengan hal tersebut, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau-Lingga telah memberikan perhatian kepada beberapa tokoh bangsa dengan penganugerahan berupa Gelar Kebesaran Adat.

Selain Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, beberapa tokoh bangsa yang telah diberikan di antaranya Wakil Presiden RI Periode Tahun 2004-2009 dan Tahun 2014-2019 yakni Muhammad Jusuf Kalla dengan gelar Sri Perdana Mahkota Negara. Kemudian Kepala Kepolisian RI Periode Tahun 2016-2019 Jenderal Pol HM Tito Karnavian sebagai Dato’ Perdana Satria Wangsa yang diberikan oleh Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau-Lingga.

Lalu Kepala Staf Angkatan Laut Periode Tahun 2012- 2014 Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio sebagai Dato’ Wira Lela Segara, dan Jaksa Agung RI Periode Tahun 2014-2019 HM Prasetyo sebagai Dato’ Wira Amar Adiwangsa.

Usai ditabalkan menjadi Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, Wakapolri Agus Andrianto mengucapkan terima kasih atas penabalan tersebut kepada Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga.

Baca Juga :  Cabor Sepak Bola di Porprov Kepri: Bintan dan Batam Tumbang di Semifinal

“Walaupun gelar ini terasa berat bagi saya, namun Insya Allah saya dan keluarga akan tetap menjunjung tinggi. Karena gelar adat ini sebuah kehormatan sekaligus amanah bagi saya dan keluarga. Serta tersirat doa di dalamnya,” ucapnya.

Wakapolri mengatakan, orang Melayu sangat memegang sifat amanah, taat, setia, teguh pada pendirian dan terpercaya. Sifat amanah sendiri mencerminkan sifat iman dan takwa, terpercaya, tahu akan tangung jawab, supaya hidup memperoleh berkah dan sejahtera.

“Dengan telah ditabalkannya saya sebagai Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, maka dengan sendirinya saya sudah pula menjadi bagian satu kesatuan dalam masyarakat Melayu. Gelar yang saya sandang sebagai kemuliaan, saya percaya dalam gelar adat ini terkandung doa dan harapan,” ungkapnya.

Dato’ Setia Bijaya Mahkota Negeri Gubernur Kepri Ansar Ahmad atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Kepulauan Riau mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat atas penabalan tersebut.

“Semoga melalui penganugerahan gelar ini kepada Bapak, peran budaya Melayu dapat semakin meluas dan dirasakan manfaatnya dalam konsep dedikasi berbasis pelayanan terhadap Masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau,” harap Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Kontingen Natuna Menurunkan 160 Atlet di Porprov Kepri, Enjoy Tiba di Bintan

Ansar menambahkan, penghargaan ini sangat istimewa diberikan kepada salah satu tokoh bangsa yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia. Sosok yang tidak hanya menjadi pilar keamanan, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.

“Saya dengan bangga menyampaikan bahwa gelar adat Melayu sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang telah berperan besar dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari, Kapolda Kepri Yan Fitri Halimansyah, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Forkopimda Kepri atau yang mewakili, Ketua LAM Kepri Abdul Razak, para Zuriat Raja Melayu, Bupati/Wali Kota se-Kepri atau yang mewakili, dan para tokoh masyarakat serta tokoh agama. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *