Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas akhirnya berkunjung dan melihat langsung pagoda tertinggi di Indonesia, yaitu Sata Sahasra Buddha di area Vihara Avalokitesvara, Tanjungpinang, Minggu (14/01/2024). Dengan demikian, Menteri Agama RI sudah bisa membayar utang atau janjinya melihat langsung ke pagoda yang diresmikan pada 8 Juli 2023 lalu tersebut.
Kedatangan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas ke pagoda tertinggi se-Indonesia ini untuk memenuhi janjinya kepada umat Buddha. Khususnya kepada Ketua Yayasan Maitri Paramita yang juga merupakan Ketua Permabudhi Provinsi Kepri Hengky Suryawan, untuk hadir dan meresmikan pagoda ini pada Juli 2023 lalu.
“Seharusnya saya hadir pada peresmian pagoda bulan Juli 2023 lalu, tapi berhalangan hadir karena saat itu sedang mengawali kepulangan jemaah haji. Alhamdulillah hari ini saya bisa membayar utang (janji) saya untuk hadir di pagoda yang luar biasa ini,” kata Menteri yang akrab disapa Gus Men itu.
Dalam sambutannya, Menag menyampaikan rasa takjub saat pertama kali melihat Pagoda Sata Sahasra Buddha yang memiliki tinggi 9 lantai itu. “Saya takjub ada pagoda sedemikian besar, ini bisa menjadi salah satu destinasi religius yang dimiliki oleh Kepri, luar biasa,” ungkapnya.
Menag meminta kepada pengelola Vihara Avalokitesvara agar pagoda ini dapat dibuka untuk umum. “Kalau bisa tidak dibuka hanya untuk umat Buddha, tapi biarlah seluruh umat beragama bisa masuk di sini untuk melihat keindahannya, selama bisa menjaga tata aturan, sopan santun dan bagaimana berperilaku di sini,” ucapnya.
Berkenaan dengan keindahan rumah ibadah, Menag mengungkapkan harapannya jika umat agama lain di Kepri juga memiliki rumah ibadah yang indah seperti Vihara Avalokitesvara.
“Seandainya umat agama lain juga memiliki rumah ibadah yang sama (maka) luar biasa, rumah ibadah ini simbol keagamaan dan sekaligus simbol kerukunan di Kepulauan Riau,” ujar Menag.
Pada kesempatan itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan di hadapan umat Buddha bahwa perbedaan bukanlah penghalang rasa persaudaraan antarumat beragama.
“Keyakinan kita atas agama ini tidak boleh menghalangi persaudaraan antara kita, (perbedaan) agama tidak boleh jadi penghalang atas rasa persaudaraan di antara kita, karena saudara berbeda iman adalah saudara dalam kemanusiaan,” tuturnya.
Menag menambahkan, perbedaan adalah keniscayaan, oleh karena itu umat beragama seharusnya menjadikan perbedaan untuk saling menguatkan dan melengkapi.
“Perbedaan adalah kodrat, keniscayaan yang tidak mungkin dihindari, tidak ada satupun dari kita yang sama, tapi justru karena perbedaan yang membuat kita ini kuat, saling melengkapi dengan satu dan yang lain, bukan dengan perbedaan menjadi pemecah belah,” tegasnya.
Termasuk perbedaan dalam situasi politik, lanjut Menag, meskipun berbeda pilihan, ia berharap perbedaan ini tidak memicu timbulnya pertengkaran dan perpecahan.
“Mungkin pilihan kita berbeda tapi ketidaksamaan ini jangan menjadi buah pertengkaran dan membuat kita tercerai berai. Indonesia ini harus kita jaga bersama, umat Buddha juga memiliki kewajiban untuk menjaga Indonesia tetap rukun, semua umat memiliki kewajiban tersebut,” serunya.
Usai memberi sambutan, Menag RI menandatangani prasasti peresmian Pagoda Sata Sahasra Buddha Tanjungpinang, Provinsi Kepri yaitu pago tertinggi di Indonesia yang memecahkan rekor MURI tahun 2023 lalu. Kemudian bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Ketua Yayasan Maitri Paramita Hengky Suryawan, dan Kakanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto, Menag Yaqut Cholil Qoumas berkeliling melihat keindahan bangunan pagoda tertinggi di Indonesia ini hingga ke lantai teratas, lantai 9.
Hadir pada kunjungan silaturahmi ke pagoda tertingi se-Indonesia tersebut, Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, jajaran Kanwil Kemenag Kepri termasuk Pembimas Buddha, anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Ketua FKUB Tanjungpinang, Ketua PCNU Tanjungpinang, Ketua PW Ansor, dan tokoh-tokoh Buddha Tanjungpinang dan Bintan. (yen)
Editor: Sigik RS