banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri bersama masyarakat Pulau Kasu, Kota Batam pada saat menyerahkan bantuan bencana puting beliung, Jumat (7/7/2023). F- diskominfo kepri

Ansar Ahmad Menyerahkan Bantuan Rp1,4 Miliar untuk Korban Puting Beliung di Pulau Kasu Batam

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau hadir lagi di tengah masyarakat Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang Kota Batam, Jumat (7/7/2023). Kali ini, Ansar Ahmad menyerahkan bantuan sebesar Rp1,4 miliar untuk masyarakat yang menjadi korban bencana angin puting beliung di Pulau Kasu, Kota Batam.

Bencana angin puting beliung yang menghantam seratusan rumah warga di Pulau Kasu, Kota Batam ini terjadi, tanggal 26 Juni 2023 lalu. Usai bencana terjadi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad langsung meninjau lokasi. Jumat (7/7/2023), Ansar Ahmad meninjau lagi ke Pulau Kasu, untuk menyerahkan bantuan. Penyerahan bantuan dipusatkan di Masjid Jami Al-Jihad Pulau Kasu, Kota Batam.

Sesuai dengan data dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, sedikitnya sebanyak 45 rumah mengalami rusak berat akibat angin puting beliung saat itu. 6 rumah rusak sedang, dan 102 rumah rusak ringan. Ansar Ahmad Gubernur Kepri pun menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp1,4 miliar.

“Saya ke sini bersama beberapa anggota DPRD Kepri. Kita ingin menyerahkan bantuan, semoga bisa membantu meringankan beban bapak dan ibu semua, akibat tempat tinggalnya yang mengalami kerusakan. Sebelumnya saya sudah ke sini dengan menyerahkan sejumlah bantuan makanan dan pakaian. Kemudian, kita kirim seekor sapi kurban. Kali ini, kita datang lagi dengan bantuan yang lainnya,” jelas Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Dibuka Penerimaan Anggota Polri Tahun 2024, Pendaftaran Bisa Lewat Polres Bintan

Mengambil contoh bencana alam yang sebelumnya terjadi di Serasan, Kabupaten Natuna dan di Kabupaten Bintan. Bencana alam Puting Beliung di Pulau Kasu ini juga bisa ditetapkan sebagai daerah darurat bencana oleh Pemko Batam. Menurut Ansar, bantuan sebesar Rp1,4 miliar yang diberikan oleh Pemprov Kepri ini, agak terbatas. Karena, hingga saat ini Pemerintah Kota Batam belum mengeluarkan kondisi ini sebagai daerah yang berstatus darurat bencana. Sehingga Pemprov Kepri tidak bisa mengeluarkan bantuan lebih.

“Yang kita berikan saat ini adalah bantuan sosial. Lain halnya apabila status yang ditetapkan di kawasan ini adalah daerah bencana. Maka bantuan yang kita berikan bisa lebih besar. Karena bukan bantuan sosial yang kita berikan, melainkan bantun bencana,” tambah Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Residivis Narkotika Berduel dengan Polisi Saat Transaksi Sabu di Bintan Timur

Di sisi lain, Ansar juga memotivsi masyarakat yang menjadi korban bencana angin puting beliung. Ansar menuturkan, setiap musibah yang menimpa manusia tentu semuanya atas ketentuan Allah SWT.

“Jadi kita mesti bisa ikhlas menerima, dan tetap sabar atas musibah yang terjadi ini,” tambah Gubernur Kepri pada saat menjadi khatib salat Jumat di Pulau Kasu Batam.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad melanjutkan, setiap manusia harus memiliki keyakinan bahwa dibalik setiap musibah yang menimpa, pasti ada hikmah yang lebih baik.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad secara pribadi memberikan bantuan untuk Masjid Jami Al-Jihad Pulau Kasu sebesar Rp10 juta. Selain bantuan yang diberikan tersebut, Pemprov Kepri melalu BPBD juga telah menyalurkan bantuan 102 paket sembako. Termasuk menyerahkan bantuan hewan kurban 1 ekor sapi pada saat Hari Raya Iduladha lalu.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi kepada anggota DPRD yang hadir bersamanya dalam kesempatan ini. Sudah seharusnya, kata Ansar, para anggota DPRD memiliki kepedulian yang tinggi terhadap bencana-bencana seperti ini.

Baca Juga :  Komisi IX DPR RI Mengapresiasi Penanganan Stunting di Bintan

“Kita doakan para anggota DPRD yang peduli dengan kegiatan sosial seperti ini, selalu dilimpahi keberkahan, kesuksesan dan kemudahan dalam segala urusannya,” kata Ansar Ahmad.

Hadir Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal, Muhammad ridho dan Alex Guspaneldi.

Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal sangat menyayangkan karena kondisi bencana angin puting beliung yang merusakkan ratusan rumah di Pulau Kasu ini, tidak ditetapkan sebagai daerah darurat bencana oleh Pemko Batam. Padahal, katanya, terdapat 102 rumah yang rusak, baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

“Seharusnya Pemko tanggap. Cepat ini ditetapkan sebagai daerah darurat bencana. Dengan demikian bantuan yang mengalir bisa banyak ke sini. Rumah-rumah yang rusak berat sekalipun bisa dibantu lebih besar untuk membangun kembali rumah yang terkena musibah,” ujar Rizki Faisal. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *