banner 728x90
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan sambutan pada peresmian pusat pengetahuan WASH pertama di Indonesia, di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepri, Selasa (20/6/2023). F- diskominfo kepri

Bintan Jadi Tempat Pertama Penerapan WASH di Indonesia

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Kabupaten Bintan menjadi tempat pertama pusat pengetahun Water Sanitation and Hygiene (WASH) di Indonesia. Program ini diresmikan oleh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad, Selasa (20/6/2023). Ada tiga desa di Kabupaten Bintan yang menjadi tempat penerapan WASH di Indonesia tersebut. Yaitu Desa Busung, Kuala Sempang, dan Pengujan.

Program WASH merupakan inisiasi tim Safe Water Garden bekerja sama dengan Global Water Partnership, Universitas Gadjah Mada, UMRAH, dan mendapatkan hibah dari Tauw Foundation untuk membangun fasilitas sanitasi di 58 kepala keluarga di tiga desa tersebut.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad secara langsung meresmikan program WASH tersebut di Kantor Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Senin (20/6/2023) pagi tadi.

Ansar Ahmad menyampaikan, persoalan sanitasi dan air bersih merupakan hal mendasar yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan butuh perhatian secara khusus dalam penanganannya.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Bersilaturahmi dengan Permabudhi Se-Indonesia

“Pemerintah tentunya telah memberikan dukungan dan mendorong upaya peningkatan kualitas hidup melalui berbagai program kesehatan, dimana hal sanitasi dan air bersih menjadi hal pertama yang kita tangani dulu,” ujar Gubernur Kepri.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, serta mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan.

“Saya mengapresiasi seluruh pihak-pihak yang terlibat, dimana Pemerintah Kabupaten Bintan dan Loola Adventure atas terselenggaranya kegiatan ini, saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan, karena faktor utama kesuksesan kegiatan ini secara bersama-sama menjaga kebersihan,” kata Ansar Ahmad.

Program WASH berhasil menghasilkan fasilitas yang meliputi sistem sanitasi berupa septic tank, wastafel dapur, tandon air, dan water filter. Program ini telah menghasilkan dampak yang positif, dengan terpasangnya 48 unit SWG (Safe Water Garden), 5 tandon air, 51 wastafel dapur, 46 toilet, dan 58 filter Nazava. Sebanyak 216 warga dari 58 kepala keluarga telah terdampak positif oleh program ini, serta munculnya 13 usaha mikro baru.

Baca Juga :  Asyik Bermain Rakit, Anak Sebelas Tahun Terseret Arus di Pantai Pengudang, Begini Nasibnya

dr Marc Van Loo selaku Founder Safe Water Garden sekaligus pemilik Loola Adventure Resort mengungkapkan, pendanaan program ini tidak sepenuhnya menggunakan dana penyandang program, namun juga menggandeng dana desa sebesar 50 persen. Hal ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam memajukan program ini.

“Meskipun program serupa biasanya didanai sepenuhnya, namun melibatkan dana desa sebagai salah satu sumber pendanaan memberikan peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat lokal,” ujar dr Marc Van Loo.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat, SWG juga mengadakan pelatihan kepada enam orang sebagai trainer yang akan melanjutkan pembinaan WASH di desa-desa lainnya. Dengan adanya para trainer WASH, desa-desa lain yang ingin menerapkan program WASH bisa mendapatkan pengetahuan dari trainer yang telah dilatih.

Baca Juga :  Roby Kurniawan Ingin Menjadikan Bintan sebagai Resilient City pada Tahun 2045

“Kami ingin program ini terus dilakukan secara berkelanjutan, maka dari itu dilakukan juga pelatihan untuk enam orang trainer yang sekarang telah paham tentang program WASH ini,” kata dr Marc Van Loo.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat WASH kepada WASH Trainer oleh Gubernur Ansar, yang akan menjadi promotor dan penyuluh di desa-desa yang menjadi Pusat Pengetahuan WASH. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya WASH dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup.

Turut hadir Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj Dewi Kumalasari Ansar, Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Ronny Kartika, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kepri Said Nursyahdu, dan Kepala Rekayasa Penelitian Kementerian PUPR Elis Puji Astuti. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *