banner 728x90
Kaum ibu (peserta) memperlihatkan hasil karyanya saat mengikuti pelatihan cara membuat garnish yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Bintan di Perpustakaan Umum Daerah, Kijang, Bintan Timur, Rabu (1/3/2023). F- yen/suaraserumpun.com

Foto: DPAD Bintan Melatih Cara Membuat Garnish bagi Kaum Ibu, Wujud Literasi Membawa Kesejahteraan Sosial

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Bintan melatih 20-an kaum ibu rumah tangga, tentang bagaimana cara membuat garnish. Kok bisa? Program ini merupakan wujud literasi membawa kesejahteraan sosial (masyarakat) di era sekarang. Berikut foto pelatihan membuat garnish yang digelar DPAD Bintan.

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Bintan melaksanakan kegiatan pelatihan membuat garnish bagi kaum ibu, di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bintan, di Jalan Alumina, Kijang, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Rabu (1/3/2023). Kegiatan ini ditujukan kepada kaum ibu dari kader PKK, pelaku UMKM, dan masyarakat umum atau ibu rumah tangga.

Edi Pribadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Bintan didampingi Assun Aini Sekretaris DPAD dan Untung Supryadi membuka pelatihan membuat garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Program pelatihan bagaimana cara membuat garnish ini merupakan implementasi dari literasi manfaat dari perpustakaan. Literasi diartikan memberikan pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu, melalui membaca buku. Simpelnya, dari membaca buku, seseorang akan mendapat pengetahuan dan keterampilan satu bidang.

Dari pengetahuan dan keterampilan itu, seseorang akan membuat usaha, seperti apa yang ada dalam buku bacaan. Dari usaha yang dijalankan tersebut, seseorang akan mendapatkan income atau uang. Uang yang dihasilkan, tentunya akan membawa kesejahteraan keluarga. Itu sebagai wujud literasi membawa kesejahteraan.

Untung Supriyadi panitia pelaksana pelatihan membuat garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Di era sekarang, literasi itu dikembangkan melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Yang lebih dikenal dengan PBIS. Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini diharapkan dapat meningkatkan literasi informasi bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi serta komunikasi. Hal ini akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dalam meningkatkan kesejahteraan. Juga mendorong kreativitas serta memangkas berbagai kesenjangan akses informasi.

Kelompok III peserta pelatihan membuat garnish memperlihatkan hasil karya kreasi garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Apa Itu Garnish?
Nah, dari dasar itu, DPAD Kabupaten Bintan membikin pelatihan membuat garnish. Apa itu garnish? Bagi yang belum tahu, garnish itu adalah hiasan hidangan atau hiasan produk makanan dalam bentuk potongan kecil bahan makanan. Bagian bahan makanan ini didesain sedemikian rupa, untuk meningkatkan penampilan makanan yang disajikan.

Baca Juga :  Setelah di Batam-Kepri, Iluni UNP Sukses Menggelar Turnamen Golf di Bogor

Hiasan atau garnish dalam hal ini adalah segala sesuatu (bahan) yang umumnya dapat dimakan yang dibuat sedemikian rupa. Sehingga menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus menggugah selera makan seseorang. Sedangkan fungsinya, memperindah penampilan hidangan, menimbulkan selera makan, menambah rasa dan aroma, serta menambah nilai gizi makanan dan minuman.

Kelompok II peserta pelatihan membuat garnish memperlihatkan hasil karya kreasi garnish. F- yen/suaraserumpun.com

“Garnish ini, biasanya disajikan dalam hidangan seperti tumpeng. Dengan hiasan garnish yang menarik, akan mengundang selera bagi orang lain. Sehingga, tertarik untuk membeli tumpeng, maupun menu makanan lainnya. Dengan garnish, makanan yang biasa-biasa saja, akan menjadi luar biasa harga jualnya,” jelas Edi Pribadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Bintan, saat membuka kegiatan pelatihan membuat garnish bagi kaum ibu tersebut.

Kelompok I peserta pelatihan membuat garnish memperlihatkan hasil karya kreasi garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Tujuan pelatihan membuat garnish yang digelar DPAD Bintan ini, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya dalam pembuatan garnish.

“Semoga dengan kegiatan ini, kita tingkatkan literasi untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, ke depannya,” harap Edi Pribadi.

Selain itu, tambah Edi Pribadi, melalui kegiatan pelatihan membuat garnish ini, DPAD Bintan mengajak masyarakat untuk ke perpustakaan, belajar dan menghasilkan satu karya. Sehingga, dari membaca bisa mewujudkan karya, dan masyarakat sejahtera.

Edi Pribadi Kepala DPAD Bintan menjelaskan literasi dan kesejahteraan keluarga melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial kepada peserta pelatihan membuat garnish. F- yen/suaraserumpun.com

“Jadi, Perpustakaan tidak hanya tempat membaca dan meminjam buku. Tapi mengembangkan keterampilan dan menunjang kesejahteraan. Ini sesuai dengan konsep Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dicanangkan pemerintah,” terangnya.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Bangun Gedung Serbaguna dan Jalan Beton di Kampung Seraya Batam

Untung Supryadi Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca menyebutkan, pelatihan membuat garnish ini diberikan kepada 20-an orang kaum perempuan. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan keterampilan bagaimana cara membentuk hiasan hidangan, dari bahan makanan.

Kelompok IV peserta pelatihan membuat garnish memperlihatkan hasil karya kreasi garnish. F- yen/suaraserumpun.com

“Dari keterampilan yang didapatkan peserta, diharapkan bisa dikembangkan melalui usaha rumah tangga. Ini pelatihan dasar. Untuk pengembangannya bisa melalui membaca,” kata Untung.

Pelatihan Membuat Garnish
Dalam kegiatan ini, DPAD Bintan menghadirkan instruktur pembuat garnish, Sapta Agustina dan Isriyanti Parlina (Kabid Pengelolaan Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan DPAD Bintan). Selain materi, para peserta melakukan praktik bagaimana cara membuat garnish. Bahan garnish tersebut antara lain pepaya (kates) muda, bit, mentimun, bengkoang, semangka, kacang panjang, kol, wortel, sawi putih, sawi hijau, labu siam, lobak, pokcoy dan beberapa bahan lainnya.

Instruktur membuat garnish Sapta Agustina dan Isriyanti Parlina memperlihatkan kreasi garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Kemudian, untuk membuat garnish ini, peserta dibekali tujuh jenis pisau garnish. Masing-masing pisau memiliki bentuk dan fungsi berbeda. Mulai dari pisau nomor 1, sampai dengan pisau nomor 7. Dari bahan dan peralatan tersebut (termasuk pisau garnish), para peserta diberi pengetahuan tentang kreasi dalam membuat masing-masing bahan sayuran dan buah-buahan tersebut. Sehingga, setiap bahan yang dibentuk kreasi berupa potongan-potongan kecil, memiliki bentuk yang menarik.

Setiap bahan yang sudah berbentuk kreasi, direndam ke dalam air. Sehingga, kreasinya lebih mekar, atau tidak layu. Kemudian, para peserta juga diberi keterampilan dalam menyusun garnish. Sehingga, akan terbentuk garnish yang komplit dan menarik.

Tutwuri Handayani pustakawan dan staf DPAD Bintan turut mengawasi praktik membuat garnish. F- yen/suaraserumpun.com

“Dalam menyusun garnish ini, peserta dituntut kreatif. Sehingga penampilan garnish semakin menarik,” kata Tutwuri Handayani, pustakawan DPAD Bintan yang turut memantau kegiatan pelatihan membuat garnish tersebut.

Baca Juga :  Mempersolek Tanjungpinang, Ansar Mengawali dari Pulau Penyengat, Gereja Ayam hingga Patung Seribu Wajah

Setiap hasil karya garnish yang dibuat peserta, diberi penilaian. Kemudian, masing-masing peserta diberikan pisau garnish secara gratis. Diharapkan, peserta akan mengembangkan usaha garnish, setelah menjalani pelatihan tersebut. Sehingga, peserta bisa menghasilkan pendapatan bagi keluarga.

Tumpeng dan Usaha Garnish
Dwi Winarsih seorang peserta pelatiban membuat garnish yang digelar DPAD Kabupaten Bintan ini menyatakan, dirinya sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. Sebab, banyak ilmu yang didapatkannya. Terutama dalam membuat kreasi garnish. Bagi Dwi Winarsih yang menjadi peserta terbaik dalam pelatihan ini, kegiatan yang digelar DPAD Bintan ini bisa menjadi modal usaha bagi ibu rumah tangga.

Dwi Winarsih peserta pelatihan membuat garnish yang dilaksanakan DPAD Bintan memperlihatkan hasil karya garnish. F- yen/suaraserumpun.com

“Bagi saya sendiri, pelatihan membuat garnish ini sangat bermanfaat. Sebab, selama ini, saya menjalankan usaha bikin tumpeng, hanya potongan wortel, mentimun dan hiasan kacang panjang saja. Kalau sekarang, saya dapat keterampilan bikin garnish dari bahan lainnya,” jelas Dwi Winarsih.

“Terima kasih banyak buat Pemkab Bintan melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bintan. Saya yakin, usaha tumpeng saya berkembang, dan akan lebih menarik lagi penampilannya,” tutup Dwi Winarsih.

Tutwuri Handayani mewakili Kepala DPAD Bintan menyerahkan sertifikat dan bingkisan kepada peserta pelatihan membuat garnish. F- yen/suaraserumpun.com

Peserta yang mengikuti pelatihan membuat garnish ini, diberikan sertifikat kompetensi. Selain itu, peserta juga diberikan peralatan pisau garnish sebagai modal untuk menjalankan usaha tumpeng dan jenis usaha garnish lainnya di rumah tangga. Hal ini, sebagai upaya Pemkab Bintan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui literasi. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *