banner 728x90
Ketua DPC PKB Karimun Nyimas Novi Ujiani menyampaikan sambutan pada kenduri peringatan Satu Abad NU, Minggu (5/2/2023) malam. F- dpc pkb karimun

DPC PKB Karimun Menggelar Kenduri Peringatan Satu Abad NU

Komentar
X
Bagikan

Karimun, suaraserumpun.com – Keluarga besar DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Karimun menggelar kenduri memperingati hari lahir (harlah) satu abad Nahdatul Ulama (NU), Minggu (5/2/2023) malam. Kenduri peringatan Satu Abad NU ini dilaksanakan di Sekretariat DPC PKB Karimun, Jalan H Arab Kelurahan Sungai Lakam Timur, Kecamatan Karimun.

Tradisi sarungan tidak hanya menjadi ciri khas keluarga besar PKB dalam perayaan kenduri satu abad NU, tapi juga para tamu undangan kompak mengenakan sarung. Suasana semakin meriah dan membludak dengan hadirnya seluruh kader PKB mulai dari pengurus DPC, DPAC, Ranting dan Anak Ranting, serta Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karimun. Tak terkecuali organisasi sayap partai seperti Garda Bangsa dan Perempuan Bangsa, keluarga besar NU serta seluruh banom NU.

Dalam kesempatan itu, Nyimas Novi Ujiani selaku Ketua DPC PKB Kabupaten Karimun menyampaikan tentang perjuangan PKB terhadap NU. Menurutnya, saat ini sedang diupayakan agar ada Puskesmas khusus diperuntukkan bagi pondok pesantren.

“Perjuangan Puskesmas khusus pondok pesantren ini sebagai kado dari PKB untuk NU. Ini dilakukan karena PKB lahir dari rahim NU, sehingga kami siap mengabdi dan rasa terimakasih kami yang merupakan anak kandung NU, begitu ulang tahun dan memperingati hari lahir satu abad, maka kami ikut merayakannya,” ujar Nyimas Novi yang juga sebagai Ketua Fraksi PKB di DPRD Kabupaten Karimun tersebut.

Baca Juga :  IKA UIR Kepri Bangga, Salah Satu Alumni Jadi Ketua PN Tanjungpinang

Disebutkannya, sebelumnya juga PKB telah memperjuangkan undang undang tentang pondok pesantren, bahwa ijazah para santri yang lulus mondok setara dengan ijazahnya pelajar SMA sederajat. Sehingga dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan atau untuk mendaftar jadi Polisi, TNI dan lainnya. Kemudian disetujui dan telah disahkan menjadi undang undang.

“Mohon doanya agar apa yang diperjuangkan oleh keluarga besar PKB, agar setiap pondok pesantren nantinya ada puskesmasnya dan dapat disahkan oleh pemerintah. Tentunya tidak hanya ini saja perjuangan PKB untuk masayrakat dan untuk NU, ada banyak lagi dan mudah-mudahan semuanya bisa dimanfaatkan demi kemaslahatan bangsa,” harapnya.

Baca Juga :  Begini Cara Kompol Andri Kurniawan Mengajarkan Anak Tentang Memaknai Berbagi

Getolnya PKB menyuarakan kepentingan pondok pesantren yang melahirkan generasi NU, karena PKB sebagai anak kandung NU sehingga siap mengabdi kepada NU.

“Bahkan ketika warna NU adalah hijau maka warna PKB juga identik hijau. Meskipun ada orang NU yang berbeda warna, namun kembali lagi kepada warna hijau,” ucap Nyimas Novi lagi.

Di sela acara, Nyimas Novi juga menyerahkan piagam penghargaan kepada para sayap partai, pengurus partai di Kecamaatan, seluruh banom NU, kyai, ustadz, pengurus kompang, pengurus sholawat dan seluruh tamu undangan yang hadir.

Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan diberikan kepada perwakilan pengurus NU Kabupaten Karimun, dalam hal ini dari Ketua DPC PKB Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani kepada Kyai Abdul Salam selaku Tanfiziyah NU Kabupaten Karimun.

Menurut Nyimas Novi, dalam peringatan harlah satu abad NU oleh DPC PKB Kabupaten Karimun itu, juga disejalankan dengan pembekalan kepada seluruh bakal calon anggota legislatif (Bacaleg), yang berlangsung selama dua hari sejak Senin (6/2/2023) hingga Selasa (7/2/2023).

Baca Juga :  Sekda Bintan Mau Mendampingi Istri Kampanye? Bawaslu: Wajib Cuti

“Tujuan dari pembekalan bagi para Bacaleg ini, agar mereka betul-betul paham itu NU dan apa itu PKB. Serta harus berjuang dan sampaikan aspirasi Nahdatul Ulama melalui wadah PKB. Insyaallah besok, Senin (6/2/2023) akan kami hadirkan juga narasumber dari orang-orang NU,” pungkas Nyimas Novi.

Semarak kenduri dalam harlah satu abad NU yang dilaksanakan DPC PKB Kabupaten Karimun, mulai terasa sebelum acara dimulai, nuansa hijau sebagai ciri khas warna NU mendominasi, mulai dari tenda, spanduk, baliho, dan bendera PKB bersama NU terpasang di lingkungan kantor, sejak pukul 17.00 WIB para pengurus partai, dan tamu undangan termasuk para baon NU mulai berdatangan, untuk memulai kegiatan yang diawali dengan sholat magrib berjemaah tepat pukul 18.20 WIB.

Dilanjutkan dengan tahlilan, sholat isya berjamaah, kenduri atau makan bersama, sambutan-sambutan, pembacaan sholawat busyro sebanyak 100 kali, menandakan satu abad NU, tumpengan NU dan ceramah agama. (nurul atia/ion)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *