banner 728x90
Gillian Metzger turis dari British (Inggris) tersenyum saat membeli perahu jong Bintan di Lagoi Bay, dan membawa ke negaranya, Minggu (29/1/2023) pekan kemarin. F- dok/suaraserumpun.com

Jong Bintan Semakin Mendunia, Dibeli Gillian Metzger Turis Asal Inggris di Lagoi Bay

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Permainan rakyat perahu jong Bintan semakin mendunia. Tak hanya turis asal Perancis (France) yang membeli dan membawa jong dari Bintan ke negara asalnya. Kapal layar tanpa awak ini (perahu jong) juga dibeli oleh Gillian Metzger turis asal British (UK/Inggris) di Lagoi Bay, pekan lalu. Begini cerita turis asal Inggris hingga tertarik dan membeli perahu jong Bintan di kawasan Bintan Resorts tersebut.

Awalnya, Bintan Resorts pengelola kawasan pariwisata Lagoi ingin menggelar event internasional perdana, pada tahun 2023 ini. Yaitu event Bintan Regatta, sejak Jumat (27/1/2023) sampai Minggu (29/1/2023). Bintan Regatta 2023 ini dipusatkan di perairan Lagoi Bay.

Bintan Regatta merupakan lomba balap kapal atau perahu layar, yang menggabungkan unsur kompetisi bahari dan petualangan dengan tujuan menyalurkan hobi sambil rekreasi. Dalam penyelenggaraan Bintan Regatta ini, Bintan Resorts bekerja sama dengan Singapura Changi Sailing Club, atau Asosiasi Kapal Layar di Singapura.

Bintan Regatta perdana ini, ada 6 kapal layar sebagai peserta. Kemudian, ada empat kapal layar yang ikut untuk rekreasi. Sepuluh kapal layar itu sudah tiba di Bintan Resorts Lagoi.

Crew dari sepuluh kapal layar yang sudah tiba di kawasan Bintan Resorts itu ada yang berasal dari Singapura, Australia, Jerman, Inggris, Amerika, Inggris, Perancis, Portugis, Lithuania, Selandia Baru dan Myanmar. Masing-masing kapal layar terdiri dari empat sampai delapan orang kru. Enam dari sepuluh kapal layar itu sudah siap untuk berlomba.

Jenis perahu jong milik komunitas Sekapur Sirih Bintan yang dibeli Gillian Metzger dan dibawa ke negara asalnya British (Inggris) dari Lagoi Bay. F- yen/suaraserumpun.com

Tapi, kondisi cuaca tak memungkinkan. Karena terlalu ekstrem akibat cuaca hujan, dan gelombang tinggi. Pihak penyelenggara dari Singapura Changi Sailing Club, Bintan Resorts sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Mulai dari Basarnas, kepolisian, Polairud Polres Bintan, dan instansi lainnya, serta Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri dari pemerintah. Karena faktor cuaca dan mempertimbangkan hal lainnya. Maka, Bintan Regatta dijadwalkan ulang.

Baca Juga :  Babak 16 Besar Putaran Nasional Liga 3: PS Siak dan Persikota Besutan Prilly Latuconsina Tersingkir

Meski lomba balap kapal layar Bintan Regatta tidak jadi dilaksanakan, para peserta dari turis asing, tidak kecewa. Mereka tetap menginap dan menikmati pesona wisata di Bintan Resorts, Lagoi, Bintan, Provinsi Kepri. Bahkan, mereka menikmati permainan rakyat atraksi perahu jong di pantai Lagoi Bay.

Gillian Metzger Turis asal Inggris

Memang, dalam agenda Bintan Regatta di Lagoi Bay itu, pihak Bintan Resorts juga mempromosikan budaya perahu jong kepada para turis. Bahkan, atraksi perahu jong yang dilakukan Komunitas Sekapur Sirih Bintan dan Tunas Muda dari Desa Teluk Bakau di pantai Lagoi Bay itu, menjadi tontonan menarik bagi pengunjung lokal, maupun dari turis. Satu di antara puluhan turis yang menyaksikan atraksi jong Bintan itu adalah Gillian Metzger, turis asal Inggris.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar MPR, Cen Sui Lan: Jaga Keberagaman, Waspada Terhadap Paham Radikalisme

Gillian Metzger turis asal Inggris ini adalah crew atau awak kapal dari kapal layar Wakatere. Kapal layar Wakatere ini kapten (nakhoda) berasal dari Amerika, yang merupakan satu dari enam peserta Bintan Regatta. Namun, crew kapal Wakatere tersebut ada yang berasal dari Inggris, yaitu Gillian Metzger.

Gillian Metzger dari Inggris sebagai crew atau awak kapal layar Wakatere peserta Bintan Regatta membeli perahu jong Bintan di Lagoi Bay. F- dok/suaraserumpun.com

Gillian Metzger begitu kagum dengan permainan perahu jong Bintan, saat menyaksikan dari pantai Lagoi Bay. Terkadang dia terperangah melihat perahu jong berukuran kecil yang mampu menembus ombak besar, dengan kecepatan tinggi seiring angin berhembus dengan kecang, siang itu.

Gillian Metzger puas menyaksikan atraksi perahu jong dari komunitas Sekapur Sirih Bintan dan Tunas Muda dari Desa Teluk Bakau tersebut. Setelah menyaksikannya, Gillian Metzger turis asal British, Inggris pun langsung menawar dan membeli satu perahu jong berukuran kecil.

“I will take this to British (ini jong akan saya bawa ke British/Inggris),” ucap Gillian Metzger.

R Azmizal Usman Head Business Development & Operations PT BRC Lagoi selaku pengelola Lagoi Bay mengatakan, Gillian Metzger yang merupakan seorang peserta Bintan Regatta membeli perahu jong milik komunitas Sekapur Sirih Bintan, di pantai Lagoi Bay.

“Dijual komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan seharga Rp700 ribu, untuk satu jong jenis berukuran kecil. Turis yang membeli Gillian Metzger kebangsaan United Kingdom atau Inggris (British),” sebut pria yang akrab disapa Azmi tersebut.

Baca Juga :  Asprov PSSI Kepri Gelar Kongres Luar Biasa, Cek Waktu dan Agendanya

Jong Bintan Mendunia
Sebelumnya, Ketua komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan Zainuddin menyatakan, mengembangkan permainan rakyat perahu jong, sama dengan melestarikan budaya nenek moyang. Bahkan, beberapa pecinta dan perajin perahu jong, bisa menghasilkan uang.

Sebelum masa Covid-19, ketika Kabupaten Bintan mengadakan kejuaraan perahu jong, biasanya disaksikan turis asing. Kemudian, para turis itu akan membeli jong yang juara. Seperti jong milik Zainuddin, sudah beberapa orang turis dari Perancis yang membelinya.

“Beberapa jong buatan saya, ada turis yang membeli dan membawa ke negara Perancis. Hampir 20-an perahu jong kami, yang sudah sampai ke Perancis itu,” sebut Udin menjawab suaraserumpun.com, pekan lalu.

Jenis kapal layar yang digunakan Gillian Metzger saat mengikuti Bintan Regatta di Bintan Resorts. F- yen/suaraserumpun.com

Udin mengungkapkan, untuk membuat satu perahu jong, rata-rata menghabiskan uang hanya sekitar Rp300 ribu.

“Jika ada turis yang mau membeli, biasanya mereka tak segan mengeluarkan uang Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Begitu lah harga jong komunitas Sekapur Sirih yang sampai ke Perancis itu,” tambah Udin.

Selain turis asal Perancis, perahu jong buatan komunitas Sekapur Sirih Bintan dibeli oleh Gillian Metzger, turis asal Inggris. Kini, perahu jong Bintan semakin mendunia. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *