banner 728x90
Anggota junior komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan menikmati permainan rakyat jong di laut Lagoi Bay, Bintan Resorts, Minggu (29/1/2023) lalu. F- yen/suaraserumpun.com

Perahu Jong Komunitas Sekapur Sirih Bintan Ternyata Sampai ke Perancis

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Perahu jong permainan rakyat Kepulauan Riau, khususnya dari Kabupaten Bintan jangan dianggap sepele. Perahu jong milik komunitas Sekapur Sirih Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan ternyata sudah sampai ke negara Perancis.

Jong merupakan permainan rakyat Kepulauan Riau. Jong ini perahu layar yang dimainkan tanpa awak. Ada beberapa berukuran perahu jong. Mulai dari yang kecil, sedang hingga besar. Untuk ukuran besar, panjang perahu masih di bawah 2 meter. Tinggi layarnya tak melebihi 2 meter. Kalau ukuran yang kecil, panjang perahu berkisar 50 sentimeter. Tinggi layar pun disesuaikan dengan keseimbangan tertentu.

Perahu jong, permainan rakyat yang mengandalkan kekuatan angin. Selain layar, jong memiliki bagian penting lainnya. Seperti bodi (perahu utama) yang berfungsi sebagai dudukan layar dan gandar kater. Selain itu, ada namanya saok jong, yang berfungsi untuk membelah gelombang atau permukaan air. Kemudian, rumah kater sebagai titik tumpu gandar kater. Bagian ini sebagai penyeimbang, agar perahu jong tidak karam saat bergerak cepat dengan kekuatan angin.

Anggota Komunitas Perahu Kong Sekapur Sirih Bintan bermain jong di laut Lagoi Bay, Bintan Resorts. F- yen/suaraserumpun.com

Kalau bicara kecepatan jong, tak hanya dipengaruhi kekuatan tiupan angin. Tapi di masa lampau, pemilik jong memiliki kekuatan supra natural (magic), yang bisa mendatangkan kekuatan angin khusus tertuju kepada jong miliknya. Justru itu, permainan perahu jong sangat menarik perhatian bagi masyarakat di Kepri. Termasuk di Kabupaten Bintan dan kabupaten/kota lainnya di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Juga :  Polres Bintan Menyediakan Ratusan Paket Sembako, Ini Kelompok Penerimanya

Di Kabupaten Bintan, permainan rakyat perahu jong tak hanya digeluguti individu. Tapi, sudah ada komunitas pecinta dan pelestari budaya perahu jong. Seperti di Teluk Bakau, sudah ada komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan, dan Tunas Muda.

Komunitas Sekapur Sirih
Komunitas jong Sekapur Sirih Bintan berdiri sejak tahun 2011 lalu. Komunitas sudah sering mengikuti kompetisi atau kejuaraaan perahu jong. Tak hanya di Bintan, Tanjungpinang atau di Batam. Mereka sudah beberapa kali mengikuti kejuaraan balap atau race jong hingga ke Kabupaten Karimun. Komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan di bawah ketua Zainuddin (43) ini, selalu tampil sebagai juara.

Zainuddin alias Pak Udin Ketua komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan berada di antara pengunjung dan perahu jong, saat bermain di pantai Lagoi Bay, Bintan Resorts. F- yen/suaraserumpun.com

Hingga kini, komunitas perahu jong Sekapur Sirih Teluk Bakau Kabupaten Bintan masih eksis. Bahkan, Sekapur Sirih Bintan ini mendirikan komunitas serupa, dengan nama Tunas Muda.

Baca Juga :  Hari Jadi Ke-19 Kepri, Gubernur: Vaksinasi Sudah Mencapai 80 Persen

Minggu (29/1/2023) akhir pekan lalu, komunitas perahu jong Sekapur Sirih dan Tunas Muda diundang oleh pihak Bintan Resorts. Komunitas jong ini menampilkan atraksi perahu jong di pantai Lagoi Bay. Tak sedikit pengunjung yang menyaksikan permainan rakyat perahu jong tersebut. Bahkan, sejumlah turis asing kagum dengan permainan tradisional perahu jong tersebut.

Zainuddin ketua komunitas perahu jong Sekapur Sirih Bintan mengatakan, dirinya dan anggota komunitas selalu aktif bermain jong. Bahkan, komunitas ini terus membuat perahu jong, dan mengikuti kompetisi.

“Jong ini kan permainan kita di daerah laut. Kalau kompetisi, itu selalu diadakan. Kami sering menang. Tak di Batam, di Tanjungpinang dan di Karimun pun, kami pernah menang,” ujar pria yang akrab disapa Pak Udin ini.

Pengunjung pantai Lagoi Bay mengabadikan permainan perahu jong milik komunitas Sekapur Sirih Bintan di Lagoi Bay, Bintan Resorts. F- yen/suaraserumpun.com

Jong Sampai ke Perancis
Menurutnya, melestarikan jong, sama dengan melestarikan budaya nenek moyang. Bahkan, beberapa pecinta dan perajin perahu jong, bisa menghasilkan uang.

Baca Juga :  Sirkuit Formula One di Bintan Jadi Green Circuit, Panjangnya 5,2 Kilometer

“Sewaktu kita di Bintan adakan kejuaraan, itu biasanya ada turis. Biasanya, para turis itu akan membeli jong yang juara. Seperti jong punya saya, sudah beberapa orang turis dari Perancis yang membelinya. Mereka beli jong kami, terus mereka bawa ke negara Perancis saja. Hampir 20-an perahu jong kami, yang sudah sampai ke Perancis itu,” sebut Udin menjawab suaraserumpun.com.

Udin mengungkapkan, untuk membuat satu perahu jong, rata-rata menghabiskan uang hanya sekitar Rp300 ribu.

Seorang anak Bintan memasang bagian perahu jong saat bermain di pantai Lagoi Bay, Bintan Resorts, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). F- yen/suaraserumpun.com

“Jika ada turis yang mau membeli, biasanya mereka tak segan mengeluarkan uang Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Begitu lah harga jong komunitas Sekapur Sirih yang sampai ke Perancis itu,” tambah Udin.

“Kalau jong kita dibeli turis, kami bikin lagi. Kalau turis banyak, kejuaraan jong sering diadakan, kami tentu akan punya penghasilan lumayan,” demikian diharapkan Udin. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *