banner 728x90
Wali Kota Tanjungpinang- Hj Rahma berdialog dengan pelaku UMKM. F- diskominfo tanjungpinang

Hindari Penilaian Subjektif, Hasirin Ajak Masyarakat Bicara Fakta

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menyebabkan pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Tanjungpinang, memfokuskan anggaran bagi penanganan dan pengendalian virus mematikan tersebut. Sektor perekonomian menjadi salah satu yang paling terdampak, hingga menuntut keseriusan perhatian pemerintah untuk memulihkan perekonomian rakyat.

Pemulihan ekonomi pasca Covid-19 turut menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tanjungpinang. Ketua Sentra IKM Kota Tanjungpinang Supeno, menilai Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma SIP MM memiliki kebijakan yang tegas dan jelas, untuk membangun ekonomi kerakyatan di Tanjungpinang. Supeno menceritakan bahwa General Manager Angkasa Pura sampai menyatakan masyarakat Tanjungpinang bersyukur karena memiliki walikota yang sangat luar biasa dalam membangun IKM di Tanjungpinang.

Baca Juga :  Vaksinasi Anak Remaja di Kepri Mencapai 61,79 Persen

“Kita tahu anggaran sangat terbatas, terlebih pasca pandemi Covid-19. Tapi walikota memiliki visi yang jelas dalam menghidupkan ekonomi kecil. Kami para pelaku UMKM dan IKM sangat antusias, dan itu bisa terlihat,” ungkap Supeno.

Supeno menambahkan banyak kebijakan dan upaya walikota dalam membangun dan menghidupkan usaha kecil di Tanjungpinang. Tidak hanya memberikan bantuan peralatan pendukung industri kecil, bahkan walikota sampai mengurus persoalan kemasan dan pemasaran produk IKM/UMKM.

“Swalayan saja saat ini harus menyediakan tempat khusus untuk menampung produk UMKM. Ini kebijakan yang tegas dan nyata untuk membantu kami,” tambah Supeno.

Baca Juga :  Aksi Bergizi, Dinkes Tanjungpinang Beri Tablet Tambah Darah buat Siswi SMP

Sementara Ketua Forum RT/RW Kota Tanjungpinang Hasirin, menyatakan penilaian yang mengatakan bahwa Pemko Tanjungpinang di bawah kepemimpinan Hj. Rahma, S.IP, MM berjalan di tempat adalah suatu penilaian subjektif. Yang tentu saja didasarkan dan semata-mata karena adanya unsur tidak suka. Penilaian subjektif, lanjutnya, pada umumnya tentu akan mengaburkan objektivitas sudut pandang seseorang.

“Yang tidak suka tentu akan terus menilai negatif. Tidak objektif sesuai dengan fakta-fakta yang sesungguhnya. Jadi sebaiknya hindari penilaian subjektif, mari buka mata melihat fakta sesungguhnya,” ungkap tokoh yang telah menjadi RT sejak zaman Hj. Suryatati A Manan ini.

Dari sisi peningkatan pelayanan aparatur kepada publik, walikota telah membangun Mall Pelayanan Publik yang mampu mempersingkat waktu dan proses layanan administrasi pemerintahan. Menyangkut sektor pertanian, walikota mendistribusikan ribuan ton pupuk, bibit tanaman, bibit perikanan, dan alat pendukung lainnya yang ditujukan untuk membangun semangat kemandirian ekonomi warga.

Baca Juga :  Polda Kepri Tangkap Pengurus PMI Ilegal, Tersangka Ternyata Berasal dari Malaysia

Revitalisasi pasar, peningkatan kapasitas Melayu Square hingga menjadi lebih representatif untuk pedagang dan masyarakat, revitalisasi akau potong lembu yang akan dilaksanakan Maret 2023 ini merupakan langkah nyata untuk membangkitkan kembali ekonomi rakyat pasca pandemi Covid-19.

“Jadi ya, tidak benar jika Pemko Tanjungpinang kok dinilai jalan di tempat,” pungkas Hasirin. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *