banner 728x90
Taba Iskandar Anggota DPRD Provinsi Kepri menjelaskan tentang toleransi beragama dalam kegiatan seminar kebangsaan Kosgoro 1957 Kepri di Batam, Selasa (27/12/2022). F- taba

Seminar Kebangsaan Kosgoro 1957, Taba Iskandar: Penguatan Toleransi sebagai Basis Kebhinekaan

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Anggota DPRD Provinsi Kepri Taba Iskandar SH MH MSi menekankan pentingnya sikap toleransi bagi semua rakyat Indonesia dalam setiap send kehidupan. Terlebih pemerintah melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, telah mencanangkan Tahun 2022 sebagai tahun toleransi.

Penegasan tersebut disampaikan Taba Iskandar saat memberikan materi pada kegiatan Seminar Kebangsaan yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Kepulauan Riau di Sahid Hotel Batam Centre, Kota Batam, Selasa (27/12/2022).

Acara yang dilaksanakan sehari tersebut mengangkat tema Penguatan Toleransi Sebagai Basis Kebhinekaan Ditengah Maraknya Aksi Intoleranasi. Kegiatan ini dihadiri oleh para kader Kosgoro dari seluruh Provinsi Kepri.

Baca Juga :  HDCI Kepri & Batam Berbagi 1.000 Liter Minyak Goreng dan Takjil

Ketua Dewan Kehormatan DPRD Kepri ini menyampaikan, berbicara toleransi, maka harus menjadikan Pancasila sebagai central dalam mewujudkan praktik bertoleransi di tengah kehidupan bermasyarakat. Karena akan sulit dibayangkan bagaimana seseorang bertoleransi dengan tidak didasarkan pada Pancasila dan konteks zaman.

Konteks zaman, sambung Taba Iskandar, bermakna bahwa disetiap zaman dan generasi, manusia membentuk karateristiknya masing masing. Setiap orang mesti cerdas mengimplementasikan bertoletansi seiring dengan pergerakan zaman dan waktu itu sendiri.

Menurut mantan Ketua DPRD Kota Batam periode pertama 2000-2004 ini, pengimplementasian toleransi juga sebagai bentuk rasa cinta kepada bangsa yang multikultural seperti Bangsa Indonesia ini. Dalam pelaksanannya, toleransi meski dan harus dilakukan dalam semua bidang kehidupan. Baik dalam bersosial, agama, politik dan juga ekologi.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem, Satpolairud dan Tim Gabungan Berbagi Life Jacket dan Sembako

Islam sendiri, sambungnya, telah mengajarkan toleransi, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dalam ayat Alquran tepatnya surah Al-Kafirun, Rasulullah tidak pernah mengecam bagi yang menolak ajaran yang beliau bawa.

“Justru Rasulullah tetap berbuat dan bersikap baik, bahkan tetap memberikandan mendoakan bagi yang menolaknya,” jelas Taba Iskandar mantan Ketua KNPI di era Orde Baru dan diawal Reformasi 1998 tersebut.

Adapun terkait cara menumbuhkan sikap toleransi di tengah kehidupan bermasyarakat, mengutip sikap toleransi dari Kemendikbud, ada 9 cara terbaik untuk bertoleransi. Pertama, menghormati orang lain, tanpa memandang usia agama ras dan budaya.

Baca Juga :  Dandim 0315/Tanjungpinang Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Prajurit

Berikutnya, tidak membicarakan keburukan atas orang lain, mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotongnya, berbicara sopan dan santun, tidak menganggangu orang lain yang tengah beribadah, tidak memaksakan kehendak, menerima orang lain yang beda fisik, menghargai diri sendiri dan menghargai privasi orang lain.

“Mari kita saling meneguhkan untuk untuk menguatkan sikap tolaransi. Jangan kita bersipak intoleran sparstis dan tidak terpuji,” demikian dipaparkan Taba Iskandar. (yen)

Editor: Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *