banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri memimpin rapat koordinasi dengan bupati, wali kota dan Forkopimda se-Kepri, guna menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru). F- diskominfo kepri

Menghadapi Nataru, Ansar Ahmad: Kondusifitas di Kepri Sudah Teruji

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, kondusifitas di Kepri selama ini sudah teruji. Kepri jarang diterpa isu SARA. Namun, menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Gubernur Kepri tetap menggelar rapat koordinasi bersama bupati dan wali kota serta Forkopimda se-Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (22/12/2022).

Rapat tersebut utamanya membahas upaya mengondisikan kondusifitas di Kepri jelang perayaan Natal dan malam pergantian tahun 2023. Fluktuasi harga pangan yang kerap terjadi di akhir tahun juga menjadi fokus utama dari rapat koordinasi yang rutin digelar setiap tiga bulan ini.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta seluruh jajaran pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota, bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian untuk menjaga keamanan di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Porprov Kepri di Bintan, Pj Sekda Pun Berolahraga Bersama Satrad 213

“Nanti, jelang malam Natal, kita akan turun langsung bersama Kapolda Kepri dan Forkopimda lainnya. Guna memastikan langsung keamanan tempat-tempat ibadah di Kepri,” ujar Ansar Ahmad.

Menurutnya, kondusifitas di Kepri selama ini sudah teruji bertahun-tahun. Kepri sangat jarang diterpa isu-isu SARA, yang membuktikan toleransi dan persaudaraan antargolongan di Kepri begitu kuat.

“Modal kemajemukan itu yang menjadi modal utama kita, untuk terus menjaga kondusifitas di Kepri,” kata Ansar.

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga bahan pokok per tanggal 21 Desember 2022, hingga saat ini terpantau stabil. Hanya sedikit mengalami fluktuatif pada komoditi cabai Rp 62.429 per kg. Telur ayam ras di Rp 1.943 per butir.

Baca Juga :  Ada Dapur Sehat dan Posyandu Remaja di Bintan, Diresmikan Tri Tito Karnavian

Sinergi yang kuat dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), berkontribusi terhadap penurunan inflasi volatile food menjadi 2,71% (yoy) dan IHK Kepri menjadi 5,26% (yoy) (terendah kedua di Sumatera). Inflasi di Kepri masih di atas sasaran, sehingga upaya pengendalian oleh TPID perlu diperkuat terutama dengan menjaga dampak second round effect dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menginstruksikan untuk menekan harga bahan pangan jelang Nataru, dengan melaksanakan operasi pasar atau pasar murah dengan melibatkan stakeholder terkait. Selain itu, dibutuhkan juga efesiensi jalur distribusi bahan kebutuhan pokok yang bisa memangkas harga dan waktu kirim.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Rapat Evaluasi Kinerja OPD, Realisasi APBD Rp103 Miliar, 14 Paket Proyek Sudah Dilelang

“Untuk angkutan kapal penyeberangan diutamakan dulu bagi kendaraan yang mengangkut komoditas bahan pangan. Ketersediaan armada juga harus selalu diperhatikan,” pinta Ansar Ahmad.

Selain itu, Gubernur Kepri menginstruksikan agar Syahbandar pelabuhan dan Angkasa Pura selalu memperhatikan kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah di akhir tahun.

Hal yang sama juga diamini Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri Gerry Yasid yang turut hadir dalam rakor tersebut. Dia mengatakan, pentingnya bagi KSOP Pelabuhan dan operator kapal untuk terus memeriksa keselamatan dan kelayakan armada untuk berlayar.

“Gelombang tinggi semakin sering terjadi di akhir tahun seperti ini. Jadi sangat penting sekali bagi kita untuk terus mengecek kelayakan armada sebelum berangkat,” sarannya. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *