
Lombok, suaraserumpun.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bintan Hafizha Rahmadhani bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bintan Elyza Riani studi banding soal pengembangan usaha tenun ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Studi banding ini sekaligus ingin mengetahui teknik pengemasan dan pemasaran mutiara lombok yang sangat terkenal.
Hafizha melihat langsung sentra usaha kerajinan tenun di Dusun Panarukan Daye. Di lokasi ini, para perajin sedang menenun beberapa motif khas Lombok, yang dijadikan sebagai sarung maupun bahan dasar pembuatan pakaian.
Dipandu langsung oleh Ketua Dekranasda Lombok Barat Hj Khaeratun Fauzan Halid, Hafizha juga sempat berbincang dengan beberapa perajin. Studi banding ini untuk melihat peluang bagaimana hal ini bisa dibawa dan diimplementasikan di Kabupaten Bintan.
“Alhamdulillah kita berkesempatan ke sini. Memang tujuan studi tiru ini kita ingin lihat langsung seperti apa prosesnya. Bagaimana pengemasan sampai pemasarannya. Ini yang ingin kita adopsi ke Bintan,” kata Hafizha, Rabu (7/12/2022).
Sebelumnya, Dekranasda Bintan mengunjungi Balai Diklat Industri (BDI) Padang dan Sentra Industri Pandai Sikek. Hafizha yakin SDM di Bintan juga mampu menciptakan sentra tenun dengan motif khas Bintan asal dibina dan terus mendapatkan pendampingan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan Asy Syukri yang juga menjadi bagian dari rombongan turut optimis bahwa SDM Bintan punya potensi di sektor ini.
“Kita yakin SDM kita bisa, asal ada kemauan, belajar dan terus belajar. Tidak bisa secepat kilat pastinya, yang jelas butuh proses kemudian baru kita bisa lihat hasil,” tutupnya. (yen)
Editor: Sigik RS