banner 728x90
Dr Lagat Siadari selaku Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat berada di Natuna. F- ombudsman kepri

Baru 30 Persen Guru Honor di Natuna Berstatus PPPK

Komentar
X
Bagikan

Natuna, suaraserumpun.com – Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kepri menyebutkan, kuota PPPK guru di Kabupaten Natuna harus ditambah. Karena, baru sekitar 30 persen guru honor di Natuna yang berstatus PPPK.

Saat melakukan pertemuan dengan Nizam, selaku Kasubag Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di Kabupaten Natuna, Selasa (6/12/2022), Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Riau mendapatkan informasi bahwa, dari sekitar 590, hanya 30 persen guru yang berstatus PPPK. Sisanya masih berstatus guru honor pemerintah daerah dan Bantuan Opersional Sekolah (BOS).

Baca Juga :  Agus Wibowo Dorong Produk UMKM Bintan Menembus Pasar Internasional

”Dijelaskan pada kami bahwa, selalu ada kesempatan bagi para guru untuk mengikuti tes. Tetapi, kuota yang disediakan kecil, tidak sebanding dengan jumlah guru honor yang sangat banyak. Sehingga jumlah guru yang diangkat menjadi ASN PPPK juga sedikit,” jelas Dr Lagat Siadari selaku Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), saat memberikan kerangan pers.

Lagat menyarankan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pendidikan dapat melobi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait penambahan jumlah kuota PPPK guru di wilayah perbatasan terluar, seperti Natuna.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Menyerahkan Bansos sambil Menyerap Aspirasi di Komplek Graha Mas Batam

”Tidak banyak guru yang mau bekerja di pulau-pulau pelosok. Apalagi jumlah siswa di sejumlah sekolah sedikit. Membuat berkurangnya jam mengajar sesuai bidang ilmu, yang memaksa mereka mengajar pelajaran lain. Sehingga tidak sedikit dari mereka minta pindah. Jadi, ini adalah pengabdian yang luar biasa. Oleh karena itu, peluang pengangkatan mereka jadi ASN harus menjadi prioritas pemerintah,” ucapya.

Peningkatan status dari honor menjadi ASN PPPK, Lagat berharap, akan memberikan motivasi pengabdian yang tinggi untuk tetap menjadi guru di sana dan tidak beralih profesi. (yen)

Baca Juga :  Penyandang Disabilitas di Bintan Dapat Alat Bantu dari PT Angkasa Pura II

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *