banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan pemahaman upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme kepada pelajar SMA, SMK dan majelis guru dalam kegiatan ekspresi Indonesia muda di Batam, Selasa (15/11/2022). F- diskominfo kepri

Ekspresi Indonesia Muda, Seribuan Pelajar SMA/SMK Batam Dibekali Ilmu Pencegahan Radikalisme

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Seribuan pelajar SMA dan SMK se-Kota Batam dibekali ilmu dan pemahaman tentang pencegahan radikalisme dan terorisme, dalam kegiatan ekpresi Indonesia muda, Selasa (15/11/2022). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendapatkan sambutan yang sangat hangat dari sekitar 1.200 siswa SMA dan SMK sederajat Se-Kota Batam saat membuka acara ekspresi Indonesia muda, pelibatan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pitutur kebangsaan tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau di GOR Sekolah Yos Sudarso, Kota Batam.

Para siswa tampak antusias menyambut kedatangan Gubernur Ansar yang diawali dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila kemudian bersalaman, berfoto bersama dan diakhiri dengan bernyanyi bersama dengan perwakilan beberapa siswa di depan panggung utama.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau yang peduli terhadap para pemuda yang menjadi penentu masa depan bangsa.

Baca Juga :  Lewat Aspirasi Cen Sui Lan, 100 Pekerja Konstruksi Dapat Sertifikat Kompetensi

“Warnanya apa bangsa ini kedepannya tergantung adik-adik yang hadir disini,” ujar Ansar Ahmad.

Menurut Gubernur Kepri, sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya bersyukur. Karena negeri yang dicintai ini dilimpahkan berbagai macam bonus demografi yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Di antaranya memiliki hampir 17 ribu pulau, memiliki 1.340 suku bangsa serta merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar urutan ke-5 di dunia.

“Ini adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan ke Indonesia. Maka kewajiban kita adalah untuk menjaga dengan sebaik-baiknya karena kalau tidak kita manfaatkan dengan baik bonus demografi ini maka bisa menjadi bencana demografi yang bisa menghancurkan NKRI sama seperti bangsa-bangsa terdahulu seperti Uni Soviet, Yugoslavia serta Korea, yang tentunya perpecahan tersebut menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi bangsa,” jelas Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Usulan Pelantikan Ahdi Muqsith Wabup Bintan Terpilih Diproses Kemendagri

Sebagai bangsa Indonesia, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebutkan, negeri ini hingga sekarang aman, tenteram dan damai. Karena diikat oleh ikatan batin yang luar biasa berupa 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Pelajar di Batam harus bangga sebagai masyarakat Kepulauan Riau. Karena Provinsi Kepulauan dengan luas lautan 96 persen dan hanya 4 persen daratan, memiliki 2.408 yang 394 pulau di antaranya berpenghuni. Serta berbatasan langsung dengan vietnam, Kamboja, Singapura dan Malaysia dengan letak yang sangat strategis. Ini merupakan salah satu dari 4 choke point jalur perdagangan dunia.

“Yaitu Selat Malaka yaitu salah satu selat perdagangan maritim tersibuk di dunia yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura,” sebut Ansar Ahmad.

Dengan posisi strategis karena berbatasan dengan banyak negara maka selain keuntungan secara ekonomi, maka patut juga diwaspadai masuknya berbagai pengaruh radikalisme dan terorisme yang mengancam kedaulatan negara.

Baca Juga :  Roby Kurniawan Melantik Sembilan Camat dan 155 Pejabat, Anton Hatta Wijaya Balik Kampung

“Karena kita berbatasan dengan berbagai negara tetangga maka wilayah kita ini merupakan tempat lalu lintas masuknya orang dari negara lain. Oleh karena itu kita wajib waspada agar paham-paham yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa tidak sampai masuk juga ke wilayah kita,” pesan Gubernur Kepri.

Gubernur menambahkan, radikalisme dan terorisme merupakan paham yang berbahaya karena bisa memecah belah dan menghancurkan tatanan hidup sebuah bangsa. Oleh karena itu patut dicegah sedini mungkin dengan memberikan pemahaman kepada generasi muda akan ciri-ciri dan bahayanya.

“Paham ini akan mudah masuk pada masyarakat dengan tingkat pemahaman dan pendidikan yang rendah. Oleh karena itu kepada anak-anak saya berpesan selain mengikuti kegiatan seperti ini, juga manfaatkan teknologi yang ada sehingga memberikan nilai tambah yang baik agar terhindar dari bahaya paham radikalisme dan terorisme. Jadilah generasi andalan untuk negara tercinta ini khususnya Kepri,” pesannya. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *