banner 728x90
Hj Dewi Kumalasari ceria bersama anak PAUD dan TK saat membuka kegiatan GOPTKI, Kamis (3/11/2022). F- diskominfo kepri

Pesan Dewi Kumalasari kepada Guru GOPTKI Kepri, Jangan Paksa Anak Didik

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Hj Dewi Kumalasari selaku Penasehat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kepri membuka kegiatan peningkatan iman dan takwa bagi para tenaga pendidik PAUD di Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (3/11/2022). Dalam kegiatan ini, Dewi Kumalasari menyampaikan beberapa pesan bagi tenaga pendidik (guru) di GOPTKI, termasuk jangan memaksa anak didik.

Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang. Diikuti oleh 130 peserta dari Organisasi Pendidikan PAUD/TK se-Kepri. Dari jumlah tersebut, peserta Tanjungpinang berjumlah 73 orang, dari Bintan 47 peserta, dari Batam berjumlah 8 peserta dan dari Lingga berjumlah 2 peserta.

Baca Juga :  2021, Produksi Perikanan Tangkap di Kepri Mencapai Rp8,697 Triliun

Pada kegiatan ini GOPTKI Kepri mengundang 2 narasumber dari ESQ Leadership Center yaitu Andri Fallash dari Area Regional Manager South Sumatra. Serta Muzamir dari Area Regional Manager Kepulauan Riau.

Andri Fallash akan membawakan materi “Membangun Mental Tangguh Dalam Bekerja” dan Muzamir akan membawakan materi “Menemukan Makna Spiritual Dalam Bekerja”.

Saat menyampaikan sambutan, Hj Dewi Kumalasari yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD Provinsi Kepri mengatakan, kegiatan yang diadakan GOPTKI Kepri ini bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan tentang iman dan takwa mengenai perkembangan PAUD/TK bagi kalangan pendidik.

Baca Juga :  Ratusan Ribu Baby Lobster Gagal Diselundupkan ke Malaysia

“Dari pelaksanaan kegiatan ini kita harapkan menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi tenaga pendidik di PUAD/TK. Sehingga mampu memberikan pendidikan bagi anak didiknya sesuai dengan usia dan perkembangan anak usia dini,” imbuhnya.

Dewi Kumalasari Ansar berpesan kepada para peserta, bahwa anak merupakan individu yang unik. Karena masing–masing mempunyai gaya belajar yang berbeda. Ada anak yang lebih mudah belajarnya dengan mendengarkan. Ada juga yang mempunyai minat yang berbeda–beda terhadap alat atau bahan yang dipelajari. Ada juga yang mempunyai temperamen yang berbeda–beda.

“Maka dari itu saya berpesan kepada guru PAUD/TK se-Kepri, guru harus bisa bertindak sebagai fasilitator. Menentukan segala sesuatu yang akan diajar kepada anak didik. Dan guru juga harus memahami dan tidak memaksakan anak didiknya. Apalagi memukuli anak didiknya,” pesan Dewi Kumalasari.

Baca Juga :  Tiga Ekskaryawan Subkon Mencuri Tembaga di PT BAI, Modusnya Pakai ID Card

Dewi Kumalasari berharap, para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mampu mengembangkan metode mengajar sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan PAUD/TK di sekolahnya masing-masing.

“Ini sangat penting, mengingat tanggung jawab pendidikan tidak hanya semata-mata menjadi beban pemerintah. Namun merupakan tanggung jawab kita semua, sebagai mitra pemerintah,” kata Dewi Kumalasari menambahkan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *