banner 728x90
HJ Dewi Kumalasari Bunda Literasi Provinsi Kepri bersama Hafizha Rahmadhani Bunda Literasi Bintan menyampaikan tips meningkatkan minat baca pada anak. F- diskominfo

Dewi Kumalasari dan Hafizha Bahas Tantangan Gadget bagi Anak

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Bunda Literasi Provinsi Kepri Hj Dewi Kumalasari dan Bunda Literasi Kabupaten Bintan Hafizha Rahmadani membahas tentang tantangan gadget bagi anak. Bahaya gadget bagi anak ini dibahas dalam talkshow Gerakan Literasi Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra Kabupaten Bintan tahun 2022 di aula Gedung Nasional Tanjunguban, Bintan Utara, Minggu (30/10/2022).

Dalam talkshow tersebut, Bunda Literasi Bintan Hafizha Rahmadhani Putri menjabarkan fenomena saat ini, terkait ketergantungan anak terhadap gadget (hape android dan sejenis). Menurutnya, hal ini perlu diantisipasi sejak dini oleh orang tua, yang seringkali menganggap remeh.

“Anak-anak kita bahkan lebih akrab dengan gadgetnya ketimbang dengan kita, selaku orang tua. Di sini peran kita dituntut Bu, kita yang harus jadi teladan bagi mereka,” ungkap Hafizha.

Fakta disampaikannya bahwa salah satu hasil survei menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia berada di bawah satu persen. Dari seribu orang, hanya satu orang saja yang memiliki semangat membaca. Hal ini bagi Hafizha harus dipaksa dan terus dibiasakan.

Baca Juga :  Catatan yang Tersisa dari Porprov Kepri Ke-V, Target Bintan Bangkit Tercapai

Dirinya pun turut membagikan tips terkait hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca pada anak. Semua harus dimulai dari rumah, tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada Sekolah apalagi lingkungan bermainnya.

“Dari rumah harus dimulai. Bisa kita bacakan cerita-cerita, kita ajak membaca bersama. Semua harus dipaksa dan dibiasakan dulu,” tambahnya.

Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra ini merupakan puncak dari beberapa perlombaan baik tingkat TK, SD, SMP hingga SMA. Mulai dari mewarnai, membaca puisi, membaca Gurindam, mendongeng dan kreasi barang bekas.

Bunda Literasi Provinsi Kepri Dewi Kumalasari pada talkshow ini membawakan materi berjudul ‘Literasi Membuka Cakrawala’. Dalam pemaparannya, Dewi Kumalasari menyampaikan dasar literasi adalah baca tulis, tetapi kemudian dikembangkan menjadi konsep yang lebih luas.

Baca Juga :  Besok, Apel Bulan K3 Tingkat Provinsi Kepri Digelar di Gedung Daerah Tanjungpinang

Demi mengukuhkan kecakapan hidup, Ia menyebutkan, literasi bukan hanya berurusan dengan kemampuan mengenal huruf, angka, atau gambar, bahkan suara, melainkan juga terkait dengan kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, menilai, dan mencipta.

“Kemampuan kreatif inilah yang kita semua harapkan bisa dimiliki oleh semua anak kita sebab kreativitas selalu tanpa batas,” ujarnya.

Dewi Kumalasari Ansar juga menjelaskan, membaca sangat penting bagi anak-anak. Membaca tidak hanya akan memberikan pengetahuan, tetapi juga dapat membangun karakter.

“Membangun kebiasaan membaca dalam keluarga itu, apalagi di tengah perkembangan media sosial yang begitu cepat saat ini, anak-anak seringkali lebih tertarik menggunakan gawai dibandingkan membaca buku. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membangun ekosistem yang kuat di keluarga dan kuncinya ada di diri kita sendiri sebagai orang tua,” tuturnya.

Menurut Dewi Kumalasari, ada dua hal penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi pada anak. Pertama, menyediakan beragam pilihan bacaan di rumah dan membiarkan anak untuk memilih buku bacaan yang disukainya.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Mengusulkan Pembangunan Rumah Khusus untuk Nelayan di Lingga

“Kita perlu memerdekakan anak-anak kita untuk menentukan pilihan, tapi dengan pengawasan kita. Sebab jika orang tua memaksakan buku-buku apa yang harus dibaca, rasa cinta tidak mungkin akan terbentuk dalam hati anak-anak kita,” jelasnya.

Dewi Kumalasari mengajak anak-anak untuk membicarakan dan berdiskusi tentang buku yang sedang atau sudah dibaca dapat melatih kemampuan anak dalam mengolah informasi yang diperoleh dan mengutarakan pendapat. Keluarga memiliki peran strategis dalam pencapaian literasi anak.

“Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama yang menanamkan pengetahuan untuk keberhasilan anak tidak hanya di sekolah tetapi dalam kehidupannya di masa depan,” tutupnya.

Pada kegiatan talkshow ini turut menghadirkan Ketua Umum Forum Gerakan Literasi Sekolah Nasional (FGLSN) Achmad Yusuf dan sebagai moderator owner Pustaka Qonitera Abdul Qodir. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *